5. Pesan ancaman

411 160 124
                                    

WAJIB VOTE SEBELUM BACA!

Happy reading🤸🏻🧘🏻
.
.
.


Tokyo, Jepang.
05.00 Japan Time.

Adzan subuh berkumandang dimasjid membangunkan semua manusia muslim dari tidurnya. Ice, terbangun setelah suara adzan subuh berhenti, ia bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai, Ice memakai baju koko berwarna biru muda lalu mengganti topi nya menggunakan peci.

Ia pun bercermin terlihat wajah tampannya tak lupa juga tersenyum dengan mata sayu memberi kesan tatapan hangat.

Setelah selesai melaksanakan kewajiban shalat subuh. Ice duduk di jendela kamarnya memandang langit sambil termenung, terlihat matahari akan menunjukkan diri.

Pikirannya masih memikirkan pesan dari orang yang tak di kenalinya. Ia tak mengerti, bagaimana orang itu bisa mengenali nya juga gadis yang dicintainya. Sebenarnya mereka ada hubungan apa?

06.00 Japan Time.
Matahari telah terbit, burung-burung berkicau. Hari yang sempurna untuk menyelinap ke rumah orang! Wait, salah server ulang-ulang.

Matahari telah terbit, burung-burung berkicau, angin-angin bersilir menerbangkan rambut hitamnya sehelai putih. Pagi yang indah seindah mimi peri eh ngga deng seindah bidadari jatuh dari kayangan.

Ice tak menyangka udara pagi menyejukkan hati nya, tumben sekali dia bangun pagi, sepertinya jiwa Polar Bear nya menghilang sejenak.

Dering ponsel berbunyi, nada suara begitu keras membuat si pemilik nyaris terjatuh dari jendela. Ia mengambil ponsel dari saku jaketnya.

Melihat 1 panggilan tertera di layar ponselnya mengganggu ketenangan hari pagi yang sempurna baginya. Ice menaikkan 1 alisnya bingung melihat nomor si penelpon tidak ada namanya dengan enggan Ice mengangkatnya.

1 menit

2 menit

3 menit

4 menit

5 menit

Ice berdecak kesal ditunggunya 5 menit namun si penelpon tidak berbicara. Segera ia mematikan panggilan tersebut sebelum mengamuk.

Ice menghela nafasnya sejenak, mata nya melirik jam tangannya. Ice beranjak dari tempat duduknya ketika dia hendak membuka pintu kamar, ponselnya berbunyi sekali lagi diatas meja. 1 pesan muncul di layar notifikasi ponsel.

Ice berbalik menatap horor ponselnya, teringin membekukan ponsel iphone 11 miliknya. bisa-bisanya membuatnya sangat kesal. Namun, ia urungkan setelah melihat pesan dari orang yang menelfonnya tadi.

“Nomor ini lagi sebenarnya siapa? Lagi-lagi menyuruh menjauhi Edrea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Nomor ini lagi sebenarnya siapa? Lagi-lagi menyuruh menjauhi Edrea.”

“Apa sebaiknya gue menceritakan semuanya?”

You Always Mine, Edrea. (segera terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang