14. Why, I'm still alive?

240 96 120
                                    

author 1: hi i'm back dri reader mode.. Biasakan sebelum baca wajib vote dulu!! Judulnya bbb ice np yg di nistain taupan y wkwk🤣/di gebuk fans upan

Happy reading🗿🤸
.
.
.

•Taufan Pov•

Fan ... kami pulang dulu ..!

“Ya, besok ...

Un..

“Cepat sembuh, Bangun .. lah .. Taufan!”

Tulip! Hanya untukmu, Tulip!”

Bablas.”

Get well, pan ... baik-baik!”

“Uh- suara ini .. darimana sih?” Segera menoleh bingung ke arah manapun dengan rasa was-was yang menyelimuti diri.

Jiwaku yang serasa tak sebegitu berdaya ini pula membuatkan diri tidak yakin dan memilih untuk menoleh ke berbagai arah saja. Namun sayang, bukannya mendapat jawaban, aku malah terpaku dalam ketidaktahuan yang berkepanjangan.

Kedua kaki ku coba beranikan tuk mengambil sejumlah tapakan, melewati sekitaran yang misterius bagai laut dalam yang penuh akan kegelapan yang tak diyakini pasti status kesemuanya.

“Siapapun!”

“Ada orang??!” Ku berteriak sesuka hati sambil berjalan dengan pupil mata yang berpindah-pindah arah tatapannya.

Tempat apasih ini?

Aku .. tidak melihat sesuatu yang familiar seakan ... ini menjadi waktu pertamaku menginjakkan kaki disini.

SHEH

Ku toleh segera dengan kelopak mata yang sedikit merendah. Berjalan mundur perlahan dengan tatapan was-was yang tak terkendalikan.

Orang itu .. siapa?

Tubuhnya kabur, membuatku tidak mampu menebak siapa itu. Gelap .. tak berbayang.

Namun aku yakin, tadi ada yang lewat di belakang..

“Tunjukkan dirimu! Eh-”

Baru saja ku berteriak, dapat kulihat sebuah .. bayangan mendekat dan menembus diriku tanpa permisi.

Tidak memiliki raut apapun. Hanya bayangan gelap bagai hantu, tapi menariknya dia tidak menyeramkan sama sekali.

Gue harap lu bakal baik-baik saja, Fan.”

Eh? Telingaku secara sadar mendengar suara yang muncul entah darimana.

Bangunlah..!”

Bangun?
Apa maksudnya?

..aku sudah bangun dari tadi, bukan?

Seketika kusadari bahwa bayangan tadi kembali dan berada di sekitarku. Tidak bersuara, tidak dapat disentuh, dan pastinya tidak memiliki raut wajah .. yang mampu terlihat dengan jelas.

Samar-samar. Seketika banyak suara menggelegar, memutari batang tubuhku tanpa permisi.

Tempat apasih in--?

Aku menyayangi lu...

Eh? Suaranya mirip kakak, tapi .. apa mungkin?

Jadi kumohon ... bangunlah!”

Bangun? Bukannya aku sud---

Jangan .. MATI!”

TRAK

You Always Mine, Edrea. (segera terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang