8. Don't touch him or you will die?

347 138 88
                                    

Triple update spesial 1k pembaca semoga suka🙂
Sebelum baca budayakan Vote dulu!🔪


Happy reading 🧘

.
.
.

13.25 JT.
Tokyo International School.

“Kau!” Matanya terbelalak kaget melihat wanita penggoda calon suaminya dihadapannya beserta kedua temannya.

“Hai wanita sok jagoan,” sapa Fangirl berambut pirang.

“Lu Fangirl yang tadi pagi bagaimana lu bisa ada disini.”

“Heh gue masih jadi siswa disekolah ini tentu gue bisa ada disini.”

“Lepasin gue dasar jalang!” Berontak Edrea membuat fangirl berambut pirang tertawa.

“Haha ups seramnya girls, bawa dia ke gudang sekolah!”

“Siap komandan,” jawab keduanya serentak sambil menyeretnya ke gudang sekolah.

Ice, Thorn tolong gue,’ batinnya berharap seseorang menolongnya.

Mereka telah sampai di gudang sekolah, perlahan pintu dibuka ruangannya sangat gelap. Namun, masih ada sedikit cahaya menerangi lewat jendela.

Bau apek gudang tercium dihidung mereka lantas mereka menutup hidungnya menggunakan tangan.

Edrea diseret masuk ke dalam oleh Fangirl berambut keriting. Tubuhnya dihempaskan ke tembok membuat ia merintih kesakitan.

Edrea mencoba bangkit namun nyeri di punggungnya terlalu sakit, dan menyenderkan tubuhnya ke tembok.

“Apa-apaan maksud lu hah!”

“Gue cuma mau balas dendam atas apa yang lu lakuin ke gue tadi pagi."

“Asal lu tau rambut indah gue rusak gegara lu untung tangan dan kaki ngga patah.”

“Salah lu sendiri ngapain ngedeketin Ice seenaknya.”

“Dia calon pacar gue jadi suka-suka lah mau apa.”

“Heh! Lu semua cuma fangirl ya ngga lebih jangan berkhayal deh.” Edrea menatapnya dengan tatapan tajam.

“Lu itu sok cantik amat, ngaku-ngaku pacarnya. Ngaca dong! Kelakuan kek jalang berharap jadi pacarnya.” Edrea mencibir membuat Fangirl berambut pirang menatapnya kesal.

Kedua temannya hanya menonton tidak mau ikut campur urusan ketua gengnya. Fangirl berambut pirang menghampiri Edrea, lalu tangannya menjambak rambutnya.

Ia tak bisa melawan karna sekujur tubuhnya terasa sakit akibat benturan keras di tembok.

“Sa-sakit lepasin gue!”

“Apa gue ngga salah denger nih, haha mana nyali lu yang tadi pagi,” ujar Fangirl berambut pirang tertawa membuat yang lain ikut tertawa.

Sial tubuh gue masih sakit bagaimana bisa melawannya. Mau ngga mau harus maksain diri tunggulah nyawa lu semua berada dalam bahaya,’ batin Edrea sambil tersenyum tipis.

You Always Mine, Edrea. (segera terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang