23. Date with you

129 70 9
                                    

Wajib Pencet tombol ⭐ sebelum baca, g susah kan?ʘ⁠‿⁠ʘ

Happy Reading🧛
.
.
.

“Sudahi..” bisik Solar sambil secara perlahan melerai pelukan yang Edrea mulai itu. Ia tentu sadar bahwa ia bukanlah pacar sebenar Edrea, seraya tetap ada pikiran bahwa memang sebaiknya Edrea sudah putus saja dengan Ice.

“Eh kenapa?? Gue masih ingin memeluk pacar gue!” Seruan terdengar dalam kebingungannya itu. Sungguh lupa total yang dialami Edrea ini berhasil membuat kesalahpahaman tahap dua terjadi.

Ya meski mereka senang, karena Ice yang dipercaya sebagai pelaku keji tak tersangkakan menjadi terlupakan oleh pacarnya yang diketahui sangat tersakiti itu.

Solar yang sebetulnya tidak begitu nyaman karena statusnya yang bukan pacar Edrea yang sebenarnya pun terpaksa bertingkah seakan amat nyaman dengannya.

Ia hanya membiarkan Edrea memeluknya lebih lama, sambil ia nya memberi elusan tipis.

Pikirannya mendadak kosong, meskipun tangan kirinya menyempatkan diri membuka ponsel untuk menjauhi pikiran kurang mengenakkan ini.

Akhirnya, sosial media pun menjadi sasaran mata. Namun sayang, Edrea menyadari pergerakan Solar, membuat ia langsung terheran dan sedikit kesal akan itu.

“Sayang, fokus ke gue ya ..,” minta Edrea dengan nada lembut yang terkesan agak sedih karena melihat Solar yang dianggap ‘pacarnya’ itu memilih fokus kepada hal lain, yaitu layar ponsel dibandingkan dengan dirinya.

Bisakah ia menjadi prioritas utama?

Solar yang sesungguhnya lebih mencintai ponselnya pun terpaksa menyimpan dan memberi pelukan balik pada ‘kasihnya’, Edrea.

Oh ponsel gue tercinta, maafkan Solar tampan lu ini yang akan segera berselingkuh dari lu untuk yang lain demi membuatnya bahagia di mata semua orang yang memperhati ...,” batin Solar mengeluarkan air mata dramatisnya.

Mereka yang memperhati meskipun tak mendengar suara batinnya tetap langsung seketika jijik dengan pergerakan narsis Solar itu.

Solar pula yang serasa mendengar perasaan jijik mereka langsung menatap sinis.

Toh, aku memang tampan kok.

Katanya dari hati sih, nolak banget ungkapan tak langsung dari mereka semua.

Tidak berlangsung lama, Solar benar-benar melepas karena tidak sepenuhnya nyaman. Namun dengan nakalnya, Taufan dan Blaze menarik Solar mendekati mereka untuk membisikkan sesuatu yang dipastikan tidak akan terdengar oleh telinga Edrea dan beberapa lainnya.

Apa itu?

“Baiknya kamu bertingkah terus aja jadi pacarnya Edrea, supaya dia ngga kesepian dan lu juga ngga selalunya sama itu ponsel," saran Taufan menepuk-nepuk bahu Solar sambil tersenyum layaknya kembali mengatakan, ‘Semangat, bro’.

“ISH-”

“Bagusnya lu aja yang dianggap, daripada sialan itu! Jadi sudahlah Sol, lanjutkan akting lu. Lu bagus jadi pecewor,” minta Blaze sambil tersenyum kesal yang lebih tertuju pada Ice yang tidak didekatnya.

You Always Mine, Edrea. (segera terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang