LS 14

584 81 26
                                    

Pembaca sekalian, Jung maaf sebesar-besarnya kalau ada typo sama alur yang semakin gaje. Karena ini langsung tulis langsung di publish.

Semoga suka.

*****************************************************************************************

Chapter Sebelumnya

Tim Rasengan diketuai oleh Naruto bersama Letnan Sasuke berhasil menerobos persembunyian mafia terbesar yang Bernama Death Eather. Dalang dibalik semua kekacauan ini tidak lebih tidak kurang adalah ulah suami Naruto sendiri, Draco Malfoy.

Akhir dari misi penyergapan dan penangkapan tidak berjalan sesuai dengan rencana. Naruto dan Sasuke beserta tersangka utamanya, Draco Malfoy, mengalami luka serius dan mereka bertiga sudah berada diambang batasnya.

.

.

.

Chapter 14

Naruto sudah diambang batas, melihat tubuh Sasuke tak bernapas membuat kematiannya semakin lancar. Naruto dengan segenap cinta dengan hati seperti debu itu menutup matanya. Menutup mata untuk bisa segera berjumpa dengan jabang bayinya dan juga Letnan yang begitu mencintainya, berharap suatu saat Naruto bisa berkesempatan mengembalikan cinta sang Letnan muda.

Dua buah tubuh berbeda gender itu tergeletak lemas saling bersisihan. Kedua ujung telunjuknya saling bersentuhan. Dan keduanya menghembuskan napas terakhir bersamaan membawa sebuah janji masing-masing didadanya.

Sebelum benar-benar Naruto kehilangan kesadarannya, sebuah bom besar meledak memekakkan telinga. Menghancurkan sebuah gedung yang menjadi saksi cinta rumit ketiga insan di dunia fana ini. Kutukan lingkaran setan antara Naruto, Draco dan Sasuke akan selalu berputar tanpa ujung. Tanpa mereka tahu jika di lain waktu ditempat mereka menghembuskan napas terakhir berdiri sebuah kerajaan besar yang sangat terkenal dipenjuru Timur dan salah satu sosok selir Kaisar menjadi sebuah Legenda hingga ke Tanah Barat.

Jika aku tidak bisa melindungimu dan juga cintamu dikehidupan ini. Maka aku berjanji akan mencintaimu dikehidupan yang akan datang atau dikehidupan sebelumnya.

Sampai jumpa, Cintaku.

.

.

.

Gelap, hening, kosong, hitam, dan hampa. Diantara kepekatan melingkupinya, Naruto berusaha untuk bernapas. Meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Naruto tidak tahu, jika terkena tembak diperut dan terkena ledakan akan terasa sangat menyakitkan. Naruto terengah, dan berdebar hebat kala mengingat akan jabang bayinya yang telah mati bersamanya dengan ayah kandung juga cinta sejatinya. Tapi ini aneh... jika betul Naruto sudah mati dan menuju alam baka, kena sekarang dia mencium aroma bunga melati yang begitu pekat?

Berikutnya, kedua matanya terbuka. Dia tersentak hebat hingga terduduk. Tangannya meraba-raba perutnya yang datar secara spontan. Dengan gesit, Naruto membuka pakaiannya yang berwana putih, dia sempat kesal karena banyaknya lapisan baju tapi setidaknya dia lega karena mudah untuk diurai. Dahinya mengernyit ketika dia tidak menemukan luka tembak ataupun rasa sakit karena tertembus pedang yang melubangi perutnya.

Napas Naruto terengah dan spontan dia menyentuh kepalanya yang terbalut perban. Dia dibuat terkejut lagi saat dia ingat jika yang terluka parah adalah perutnya bukan kepalanya, tapi mengapa kepalanya sekarang sangat nyeri?

Naruto berdiri dan kasurnya berbaring dan menatap sekeliling. Dahinya mengernyit jika kamar yang ia tempati penuh dengan ukiran dan hiasan dari giok ataupun keramik yang berkilau. Naruto juga masih belum sadar jika sekarang rambutnya menjadi lebih panjang, lurus, pirang, halus dan mengkilap hingga menyentuh lantai, menggantikan rambut ikal pendeknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LEGENDA SELIR KE-13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang