Tak terasa sudah dua minggu terlewati, kemampuan Naruto mampu membuat Professor Tsunade tercengang. Dan selama itu pula Naruto mengalami kemajuan yang pesat. Professor Tsunade mengatakan jika Naruto mampu mempertahankan kemuampuan analis kritis serta ketepatannya menilik titik-titik akupuntur, selain itu dia meramu antibiotik dan antidote dengan komposisi yang pas. Meskipun kinerja obat itu tidak secepat obat sintesis, tapi paling tidak obatnya bekerja dengan baik dengan penanganan yang tepat. Professor Tsunade memprediksi jika muridnya Naruto bisa memangkas masa studinya menjadi satu bulan.
Naruto tanpa pikir panjang berani menyanggupi.
Kini, dia berada dalam sebuah laboratorium milik Professor Tsunade. Dia sedang menunggu ekstraksi dari campuran tanaman penawar racun. Selain belajar akupuntur, Naruto juga dimanfaatkan Professor pembimbingnya untuk mengekstraksi racun beserta penawarnya.
Naruto diberi tugas untuk melakukan ekstraksi dari biji buah anggur hitam Belanda dan buah Asam India. Tanaman itu bagus untuk mengeluarkan racun dari bisa ular Daboia, ular paling ganas di Asia. Pikirannya melayang saat pertemuannya dengan mantan anggota pasukan khusus Rasengan militer Jepang dibawah kepemimpinannya dulu.
Pertemuan yang membuatnya goyah dan berpikir keras untuk beberapa hari terakhir ini. Akal dan nuraninya sedang bertempur dirongga dadanya. Terasa sangat menyesakkan untuk diingat dan terlalu sakit untuk diabaikan. Dia dilema dengan semua pemikiran-pemikiran ini. Ingin sekali Naruto mencampur alkohol dan akuades dan meminumnya untuk melupakan gejolak hatinya. Tapi, dia masih terlalu waras, alkohol absolut di laboratorium akan sangat susah sekali untuk diencerkan. Alkohol analitik 1% setara dengan anggur merah fermentasi selama 50 tahun.
Naruto menghela napas dibalik masker yang menutupi separuh wajahnya. Dia berdiri dan menuangkan larutan berwarna hijau pekat kehitaman kedalam labu putar dan memasangkannya ke mesin. Mesin itu akan membantu mengeluarkan alkohol dari larutan ekstraksi lebih cepat daripada hanya diletakkan diudara terbuka.
Naruto duduk didepan mesin ekstraksi, matanya terpaku pada labu berisi cairan hijau pekat kehitaman yang berbolak-balik seiring dengan labu yang berputar. Naruto mendesah lagi kala menyadari jika labu ekstraksi yang berputar itu seperti pikirannya yang juga berputar tak karuan seperti cairan antidote itu.
Pikirannya tiba-tiba melayang saat mantan bawahannya dulu menghampirinya dirumah sakit ketika dia sedang melakukan shift malam.
***
***
**********
Mantan anggota Rasengan berinisial Chery itu berdiri tegak dan memberikan salam hormat ala militer.
"Kapten."
Naruto melambaikan telapan tangannya dan mengisyaratkan mantan anggotanya itu untuk mengikutinya. Mereka berdua duduk disebuah bangku taman didepan RSL, tidak ada yang lewat mengingat ini sudah larut malam.
"Jadi... apa yang membawamu kemari, Cherry? Tidak usah tegang begitu. Sini duduklah." Tanya Naruto dan menepuk bagian kosong kursi yang didudukinya.
Perempuan muda berinisial Cherry itu menurut dan duduk didekat Naruto.
"Kapten..." Panggilnya tegas.
"Ck... aku bukan Kapten lagi. Panggil aku Naruto." Perempuan itu menggigit bibirnya dan mengangguk.
"Kap— Ehem... Naruto-san saya membawa sebuah pesan dari pusat." Naruto bersedekap dan menghela napas panjang.
"Ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LEGENDA SELIR KE-13
FanfictionEmpat Kekaisaran di Tanah Timur sudah damai? Benarkah? Siapakah bangsa kulit Putih yang ditemukan di pesisir Konoha? Negeri Timur diguncang untuk menghadapi Era baru bertajuk Globalisasi di Negeri Timur. Sebuah Mitos mengatakan, ketika Matahari, Bul...