LS 4

1.6K 215 50
                                    



Selamat Membaca...

.

.

.



"Baiklah... selesai. Jadi berapa yang kami peroleh masing-masing?" Ucapnya sambil menatap Lavender.

"Ah... yes... dr. Granger mendapatkan 180 biji dan dr. Uzumaki mendapatkan 50 biji." Jawab Lavender.

Memang benar kata rumor. Dia seperti reinkarnasi dr. Longbottom. Kecepatan dan ketepatannya memang tidak diragukan lagi. Batin Naruto.

Hermione menatap kembali Naruto, tatapan matanya begitu mengejek dirinya terang-terangan.

"Nah... Look at this. Perbedaan yang cukup besar, bukan?" Ucapnya dengan nada mencemooh, Naruto hanya bisa menghela napas pelan dan menggeleng.

"dr. Granger... kuakui kau memang hebat. Gerakan tanganmu memang cepat, serta jahitanmu juga rapi. I adore you. Very much." Puji Naruto tulus. Hermione memang hebat, gerakan tangannya sungguh cekatan. Banyak dokter senior yang memujinya. Tapi entah mengapa dr. Longbottom bersikeras hanya menginginkan Naruto sebagai dokter bimbingannya.

Apa mungkin ini yang menyebabkan dia begitu membenciku? Tanya Naruto didalam hati.

"Jangan memujiku jika kau tidak tulus. Kau memang seorang penjilat ulung." Lavender dan dokter anestesi didalam sini memejamkan mata dan menulikan telinga mereka. Selain hebat dalam teknik operasi, Hermione terkenal dengan lidahnya yang tajam. Lidahnya akan lebih tajam jika itu mengenai Naruto.

Naruto menghela napas lagi.

Ya Tuhan... aku sebenarnya tidak mencoba untuk berkompetesi dengannya dengan tubuh pasien, tapi aku tidak menyangka hasilnya sungguh diluar perkiraan. Wanita ini berbahaya. Batin Naruto mengenaskan akan kemampuan dirinya sendiri.

"Jika kau tidak percaya aku tidak akan keberatan. Bukankah selama ini kau selalu meremehkanku. Aku tak masalah." Hermione mendengkus mengabaikan pernyataan Naruto.

"Baiklah... Terserah kau saja, Albino. Tarik kembali penahannya dan kita selesai." Perintahnya.

"Tunggu dulu. Tidakkah kau ingin mengkonfirmasi lagi dengan X-ray? Bagaimana jika ada peluru yang terlewatkan oleh kita?" Argu Naruto membuat Hermione mendelik kearahnya, tapi delikan itu tak menyurutkan nyali Naruto.

Naruto memang dipandang remeh oleh Hermione, tapi dia tidak akan membiarkan dirinya ditindas begitu saja, apalagi untuk keselamatan pasien. Naruto akan memegang teguh pendapatnya jika dia merasa yakin demi keselamatan sang pasien. Pasien adalah nomor satu, cacian dan hinaan Hermione tidak akan terdaftar didaftar prioritasnya, bahkan yang paling bawahpun dia tidak ada.

"Kenapa harus membuang waktu? Ini sudah cukup... X-ray menunjukkan 230 butir peluru dan itu jumlah yang sama kita ambil."

"Bagaimana jika masih ada yang tertinggal?"

Hermione mendecakkan lidahnya kesal dan kembali menutup luka sayatan. Naruto menggigit bibirnya dibalik masker.

Ada yang salah... ada sesuatu yang aneh... apa yang sudah aku lewatkan... apa ya??? Apa ya??? Batin Naruto berulang-ulang dan hanya melihat tangan Hermione bergerak lincah menutup luka.

Tik...

Hermione mengerutkan dahinya saat sebuah gunting cooper menghalanginya menancapkan jarum jahit. Hermione mendongak menatap tajam Naruto.

LEGENDA SELIR KE-13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang