7. Terpaksa

1.1K 132 96
                                    

Seokjin tengah duduk di ruang kerjanya sembari memijit pelipisnya. Tampak pria tampan itu tengah dilanda kebingungan hingga membuat kepalanya berdenyut sakit.

"Ini pasti ulah Min Yoonie." Ucapnya ketika mengingat rapat dadakan yang harus ia hadiri sejam yang lalu

Ya, benar. Sesuai keinginan Yoonie pada Yoongi semalam, para pemegang saham di perusahaan Seokjin mengadakan rapat dan mendesak pria itu untuk segera menikah dengan Min Yoonie agar citra perusahaan semakin baik, mengingat beberapa waktu yang lalu saham perusahaan mereka mengalami penurunan serta beberapa perusahaan yang tak ingin bekerja sama dengan mereka.

Tok tok tok. Pintu ruangan Seokjin di ketuk dan seperkian detik kemudian, sekertaris Seokjin masuk diikuti Yoonie belakangnya. Setelahnya, sekertaris Seokjin pamit undur diri dan meninggalkan keduanya di sana.

"Bagaimana keputusanmu?, masih menolak untuk menikah denganku?" Tanya Yoonie yang tengah berjalan mendekati Seokjin di mejanya

Seokjin diam, memandang tanpa ekspresi pada Yoonie. Melihat itu, Yoonie hanya tersenyum lebar lalu mendudukkan dirinya di atas meja Seokjin.

"Jika kau menikah denganku, perusahaan yang kemarin menolak bekerja sama denganmu akan menyetujui kerja sama itu." Jelas Yoonie namun Seokjin tak bergeming di depannya

Seokjin hanya diam, memandang Yoonie dengan sorot mata tajam hingga beberapa saat kemudian ia pun mulai bersuara. "Baiklah. Ayo kita menikah, tapi setelah itu terjadi, jangan harap aku akan mencintaimu seperti yang kau harapkan." Ucapnya yang berhasil membuat Yoonie mematung di hadapannya

.

Di rumah Seokjin, Yn duduk diam di ruang keluarga yang luas itu. Sesekali Yn menghela napas berat ketika ia tak tahu harus melakukan apa. Bosan, Yn pun beranjak dari duduknya hingga sedetik kemudian bel rumah berbunyi.

Yn memalingkan pandangannya ke pintu utama dan sedetik kemudian ia pun berjalan ke sana lalu membukakan pintu untuk melihat siapa yang memencet bel tadi.

Saat pintu terbuka, di depan Yn sudah berdiri sosok lelaki tampan dengan koper besar di sampingnya. "Kau siapa?" Tanya lelaki itu pada Yn

"Aku?. Aku Jung Yn, dan kau siapa?" Jawab dan tanya Yn pada lelaki di depannya itu

"Aku Kim Taehyung, adik dari pemilik rumah ini." Jawab Taehyung yang berhasil membuat Yn gelagapan

"Oh, be-benarkah?. Kalau begitu masuklah." Sahut Yn dan membuka lebar pintu rumah itu untuk Taehyung

Setelahnya, Taehyung pun masuk ke dalam sana dengan Yn yang mengekorinya dari belakang. Taehyung menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Yn yang ikut berhenti.

"Kalau aku boleh tahu, kau siapa Seokjin?. Kekasihnya atau mainannya?" Tanya Taehyung dan Yn di depannya hanya diam tak menjawab apapun

Taehyung tersenyum lalu tertawa kecil. "Hei, santai saja padaku. Aku tak akan menghakimi mu jika kau memang mainannya, tapi sebagai seseorang yang sangat mengenal Seokjin, aku ingin memberimu saran untuk tak menaruh harapan besar padanya. Karena kenapa?, kakakku itu mudah bosan, ia akan membuang mainannya jika mainannya sudah tak menarik lagi untuknya."

"Tapi aku sudah menaruh harapan besar padanya. Aku mengatakan ini bukan untuk mendapat simpati atau dukungan darimu, tapi aku sudah tak punya orang lain lagi yang bisa menjadi tempatku untuk bersandar selain dia. Orang tuaku menjadikanku jaminan atas hutang-hutang mereka, aku bahkan di jual dan karena itu, aku sangat menaruh harapan besar padanya." Jelasnya yang mampu membuat Taehyung terdiam

Setelah sekian lama terdiam, Taehyung kembali membuka suara. "Maaf, aku tak bermaksud untuk-"

"Tak apa. Aku tahu kau hanya mencoba untuk bersikap baik dan mengingatkanku." Sela Yn lalu tersenyum simpul pada Taehyung

Dark MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang