8. Cinta Buta

970 130 62
                                    

"Taehyung, aku akan segera menikah dengan Min Yoonie." Ucap Seokjin saat ia dan Taehyung tengah sarapan pagi bersama

Taehyung yang duduk di seberang meja makan hanya diam, mengabaikan penuturan Seokjin kepadanya. Setelah makanan di piringnya habis, ia pun berdiri lalu beranjak dari sana, meninggalkan sang kakak yang terdiam di tempatnya.

Di sisi lain, Yn tengah duduk diam di dalam kamarnya sembari memikirkan perkataan Seokjin semalam. Dari raut muka Yn, terdapat kekhawatiran di sana. Ia khawatir akan hubungannya dengan Seokjin ke depan.

Jujur saja, Yn ingin merubah statusnya dengan Seokjin. Ia ingin menjadi wanitanya, bukan pemuas nafsunya dan untuk mengabulkan keinginannya itu, ia harus menikah dengan Seokjin apapun yang terjadi.

Saat Yn tengah berpikir keras, pintu kamarnya tiba-tiba saja diketuk dari luar dan mau tak mau ia pun harus beranjak lalu membukakan pintu kamarnya pada orang yang mengetuknya tadi.

"Taehyung!. Ada apa?" Tanya Yn dengan raut muka bingung saat mendapati bahwa Taehyung lah yang mengetuk pintunya tadi

Taehyung menatap Yn dengan ekspresi serius dan setelah itu berjalan masuk ke kamarnya tanpa sepatah kata pun.

"Tolong bantu aku." Pinta Taehyung membelakangi Yn

"Untuk?" Tanya Yn, tak paham dengan permintaan Taehyung barusan

Taehyung menghela napas berat lalu berbalik menghadap Yn yang sudah berdiri di dekatnya. "Bantu aku agar Seokjin dan Yoonie tak jadi menikah. Jujur saja, aku sangat menyukai Min Yoonie dan aku tak rela jika ia menikah dengan kakakku sendiri. Kau mau kan membantuku?"

"Iya. Aku mau membantumu, tapi kau juga harus membantuku. Bantu aku agar bisa mendapatkan hati Kim Seokjin sepenuhnya." Sahut Yn yang langsung di balas anggukan setuju dari Taehyung

.

Yoonie tersenyum lebar saat Seokjin baru saja memasuki butik tempat dirinya tengah memilih gaun yang akan ia kenakan untuk pernikahan mereka nanti.

Saat Seokjin sudah berada di hadapannya, Yoonie lantas memeluk Seokjin hingga membuat beberapa karyawan di butik itu iri. Setelah itu Yoonie pun melepaskan pelukannya lalu menggandeng lengan Seokjin sembari tersenyum lebar.

"Wah. Kalian berdua sangat serasi. Bahkan pakaian apapun pasti akan selalu bagus jika kalian yang memakainya." Puji pemilik butik sembari menghampiri Seokjin dan Yoonie

"Kau sudah memilih gaun yang ingin kau gunakan?" Tanya Seokjin, menghadap ke arah Yoonie

Yoonie mengangguk lalu ikut menghadap ke arah Seokjin dengan senyum yang tak pernah hilang dari wajahnya. "Iya, sudah. Kalau kau mau, aku akan mencobanya lalu menunjukkannya kepadamu."

"Tak perlu. Aku tak punya waktu, jadi langsung bungkus saja lalu ku antar kau pulang." Sahut Seokjin dengan dingin, juga melepaskan gandengan tangan Yoonie padanya

Sontak saja, raut muka Yoonie langsung berubah datar lalu berbalik untuk membayar gaun yang telah di pilihnya tadi. Setelah selesai, ia pun keluar butik dan masuk ke dalam mobil Seokjin, dimana pria itu sudah duduk di kursi pengemudi.

"Kim Seokjin, apa kau tak bisa sedikit pun bersikap manis kepadaku saat kita sedang berada di hadapan orang lain?. Karena sikapmu tadi, orang-orang berpikir kalau kita tidak saling mencintai." Bentar Yoonie menghadap ke Seokjin, namun pria itu hanya diam lalu menjalankan mobilnya begitu saja

Yoonie mendengus kesal dan kemudian memalingkan pandangannya ke arah lain. "Selalu saja seperti ini. Kau tak pernah menghargaiku sedikitpun. Memang apa sulitnya menghargai perasaanku?. Aku hanya ingin kau-" ucapnya terhenti saat buliran air mata mulai keluar dari pelupuk matanya

Dark MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang