14. The perfect (last) Hello

278 37 2
                                    


Req by fans7dreamm at Twitter. Here JaePil AU Angst but Happy Ending.

Part 5/9 from My request Project. Sorry if I am not meet your expectation. (And Take it sooo long)

Summ; "I know, I am not perfect. I never be one. I love you because I always think that you are the perfect one for me. And I am right, you always be the perfect one. And this is my last hello"

--

Jae berdiri di depan kamar Wonpil, menggenggam tangan nya dan memohon pria itu untuk memberinya waktu dan kesempatan lagi.

"Kalo aku di kasih kehidupan kedua mungkin aku bakal ngelakuin hal yang berbeda, aku yang bakal ngejar kamu dan sayang banget sama kamu." Jae bilang.

Wonpil diem di depan nya, mendengar setiap tutur kata dan penyesalan dari pria yang sudah disayangi nya bertahun tahun.

"Tapi mungkin aja ga ada kehidupan kedua buat kamu atau aku, jadi kita pisah di kehidupan ini dan menyesali semuanya sampai kita mati nanti." Wonpil bilang dingin.

Denger itu Jae makin menggenggam tangan Wonpil dan berdoa dalam hati semoga Wonpil bisa merubah pikiran nya.

Selama ini Wonpil yang akan selalu ada di samping Jae apapun yang terjadi, selama ini langkah Wonpil yang berlari mengikuti Jae, dan selama ini Wonpil mungkin yang lebih sayang sama Jae.

Jae ga pernah sadar akan itu, Jae ga pernah tau kalo Wonpil penting sampe akhirnya dia kehilangan semuanya.

Wonpil memutuskan untuk berhenti berjalan, membiarkan Jae menjauh. Jae kira Wonpil hanya butuh waktu untuk istirahat dan akan kembali berjalan, tapi dia salah.

Wonpil sudah terlalu sering berjalan, dia sudah terlalu sering ber-istirahat yang akhirnya harus berlari untuk mengejar langkah nya yang tertinggal dari Jae.

Dan Jae sama sekali tidak pernah berbalik untuk sekedar melihat kelelahan itu atau menggandeng tangan nya agar mereka berjalan bersama.

Ketika dia sadar bahwa Wonpil tidak berjalan disamping nya, dia sudah tak terlihat dan terlalu jauh untuk di jemput.

"I was so lonely." Wonpil bilang pelan, suaranya berbisik, tapi Jae bisa denger dengan jelas dan cukup menyakitkan tahu bahwa dia menyadari hal itu setelah 2 tahun mereka bersama dan 1 bulan setelah Wonpil ga bisa di hubungi. "Aku butuh waktumu, tapi aku ga pernah dapet itu." Lanjut nya dan semua yang dibilang Wonpil ga salah.

Jae pelan lepasin genggaman tangan nya. Dia tundukin kepalanya, tidak ada lagi keberanian tersisa buat natap Wonpil.

Mereka diam, sunyi tanpa suara. Masing masing berkutat pada pikiran nya sendiri. Menilai mana keputusan yang terbaik untuk mereka. Tapi pada akhirnya mereka tahu kalau kesempatan bukan sebuah jawaban.

"Selamanya itu waktu yang lama, aku ga bisa janjiin itu, tapi ga ada lagi yang bisa aku sayangi kayak rasa sayang ku ke kamu. Selama aku masih bernafas aku mau sebut nama kamu sebagai orang yang selalu aku inginkan ada di sisiku." Jae bilang.

Terlambat

Mungkin iya, harusnya Jae melakukan semua ini ketika Wonpil masih ada disamping nya bukan ketika dia memutuskan untuk pergi.

"Aku ga bisa membayangkan kamu ga ada di sampingku." Jae bilang.

"Kamu selalu ga ada di samping ku, dan aku terbiasa dengan itu, dengan jarak yang kamu buat." Wonpil balas.

Jae udah ga bisa ngomong lagi, di titik ini Jae bener bener pasrah dan harus rela melepas semua itu.

Dia tundukin kepalanya makin dalam, menangis dalam diam karena mau memohon seperti apapun, dia tau Wonpil sudah membuat keputusan bulat dan mereka berakhir disini.

"I know, I am not perfect. I never be one. I love you because I always think that you are the perfect one for me. And I am right, you always be the perfect one." Jae bilang, dia ambil lagi tangan Wonpil, deketin Wonpil dan cium pipinya. "I know that I am not perfect but I hope, this goodbye is perfect for you." Jae berbisik.

Jae bisa liat Wonpil nunduk sambil nangis, dan Jae berusaha buat ga nangis.

"this is my last hello" Jae bilang lagi.

Dia udah mau lepasin tangan Wonpil tapi sama pria itu malah ditarik dan Wonpil membiarkan dirinya ada dipelukan Jae.

Jae diem, dia terima tangisan Wonpil di dada nya, dia peluk balik Wonpil dan dia kecup puncak kepalanya.

"I will always fall for you no matter what they say and I still love you." Wonpil bilang dan Jae ga bisa nahan lagi tangisnya. "This is maybe stupid, but I want you to hold my hand once again. This time, please walk with me."

Jae ngangguk, dia peluk Wonpil. Mendekap nya dan ga bakal dia lepas lagi. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MEMOIR OF JAEPILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang