13. Hanahaki JaePil

261 37 2
                                    


Req by youngcatto at Twitter

Part 4/9 from My request Project. Sorry if I am not meet your expectation. (And Take it sooo long)

Summ; When Jae get the Hanahaki desease because he love him so much. But, he want live one again.


Note: I am not really understand with Hanahaki, I try my best to research and make it. I am Sorry.

 

------


Cuaca sore ini tidak terlalu cerah atau tidak terlalu buruk, matahari masih bersinar, angin masih berhembus dengan sejuk nya dan semua orang terlihat sedang menikmati weekend mereka dengan pasangan masing masing.

"This is good Jae." Seorang pria berkulit cokelat karena terbakar matahari sedang menikmati kue coklatnya.

"See, I told you." Seorang pria berkulit putih pucat dan berbadan tinggi yang dipanggil Jae tadi senyum puas dengan ekspresi yang diberikan teman nya. "Mau lagi ga Pil?"

Cowok lucu depan Jae yang dia panggil Pil dengan nama panjang Kim Wonpil tadi gelengin kepala nya, Jae senyum ngeliat nya.

Jae sama Wonpil kenal satu sama lain pas mereka masih awal kuliah dan sekarang udah lulus kuliah, sama sama kerja di gedung yang sama. Sudah lebih dari 5 tahun mereka kenal dan sudah 5 tahun juga Jae nyimpen perasaan nya ke Wonpil.

"You look so cute when you eat cake, maybe that's why I like you." Jae bilang lembut, dia elus rambut Wonpil.

Wonpil senyum. Dia liatin Jae yang seneng. Trus dia berhenti makan dan diem, Jae ngerasa ada yang aneh sama Wonpil hari ini, dia tau sejak dia jemput Wonpil di apartemen nya tadi, sejak dia diem aja.

"Aku dimutasi." Wonpil tiba tiba bilang. Jae yang tadi senyum ceria langsung diem serius.

"Kemana?" Jae tanya.

"Jepang."

Jae narik nafasnya. Dia ngeliatin Wonpil yang pasang muka serius dan datar tanpa ekspresi. Jae ngerasa kalo Wonpil bener bener jahat saat itu.

"You know my feelings toward you right?" Jae tanya.

Wonpil ngangguk, dia tau. Jae pernah bilang kalo Jae punya perasaan lebih ke Wonpil, lebih dari temen tapi Jae ga pernah berharap Wonpil jawab atau kembalikan perasaan nya. Jae udah cukup puas dan bahagia Wonpil ada disamping nya.

"Tau, dan karena itu aku memutuskan buat pergi." Wonpil bilang.

Jae ngeliatin Wonpil dengan pandangan ga percaya. Wonpil ga pernah bilang soal perasaan nya ke Jae, ga pernah menolak atau menerima, semua serba tanda tanya. Tapi buat Jae apapun itu tidak masalah.

Jae ga pernah ngira kalo semua berakhir kayak gini. Bukan kata kata penolakan aja yang dia terima, tapi juga ditinggal pergi ke negara lain.

"Kapan pergi?" Jae tanya, mencoba menjadi baik baik saja ketika hatinya sudah seperti kertas yang dirobek sedemikian rupa hingga jadi kepingan kecil.

"Besok." Wonpil bilang dan Jae merasa hatinya bukan cuma di robek sama Wonpil tapi dibakar habis dan saat itu dia merasa kalo hatinya mungkin jadi mati rasa karena terlalu sakity menerima semua kenyataan ini bersamaan.

Jae cuma bisa senyum. Hari itu adalah resmi hari terakhirnya bertemu Wonpil dan hari dimana dia tau bahwa hati dan hidupnya tidak akan pernah jadi baik baik saja.

MEMOIR OF JAEPILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang