Seokjin
Selain peranku dan Joohyun sebagai sepasang suami istri, hal lainnya yang aku sukai dari misi kami kali ini adalah betapa mudahnya akses bagiku untuk membuat tipuan yang sempurna. Istal kuda beserta sepuluh ekor kuda yang saat ini sedang berlagak pada acara dressage adalah milik kenalan lamaku, teman baikku yang sudah banyak membantuku di berbagai kesempatan ketika aku masih menjadi detektif polisi beberapa tahun lalu. Karena kami sudah berteman lama, dia sama sekali tidak keberatan ketika aku mengatakan bahwa aku ingin meminjam tempatnya serta kuda-kuda miliknya untuk sebuah acara.
Karena itu pula, aku dan timku kali ini tidak perlu repot-repot mengatur banyak strategi untuk menyempurnakan tipuan kami. Seluruh pegawai di istal kuda ini sudah kami briefing sebelumya, jadi mereka hanya perlu mengikuti skenario yang kami susun. Sejauh ini, rencana kami berjalan dengan lancar. Aku harap semuanya akan terus seperti itu sampai Jaehyun benar-benar menyerahkan seluruh asetnya kepada kami.
"Tiga dari sepuluh kuda yang ada di istal ini pernah mengikuti olimpiade." aku berkata kepada Jaehyun, yang saat ini sedang mengikutiku dan Joohyun berjalan-jalan menyusuri kandang kuda.
"Thoroughbred, Appaloosa, dan si manis Totilas. Tahun lalu, aku dapat keuntungan 100 juta dolar hanya dari ketiga kuda ini." Jaehyun terlihat sangat antusias dengan penjelasanku. Kami berhenti di depan salah satu kuda dengan nama 'Appaloosa' yang tertulis di depan kandangnya.
"Ah, terutama Appaloosa ini. Dari semua kuda yang mengikuti lomba, dia yang paling menonjol. Banyak yang menawarnya dengan harga tinggi, tapi aku agak kesulitan melepasnya karena tampaknya Areum-ku sangat menyukainya."
Joohyun tersenyum lebar saat aku mengakhiri kalimatku. Tanpa melepaskan gandengan tangannya pada lenganku, ia mengarahkan tangan kirinya untuk mengelus-elus kuda berwarna coklat dengan motif bintik-bintik yang menurutku cukup cantik itu.
"Meskipun sudah ada yang menawar seharga 70 juta dolar pun nggak akan aku berikan!" sahut Joohyun.
Sial, sekalipun aku tahu wajah cemberutnya saat ini dibuat-buat, dia kelihatan imut banget.
"Anu—kenapa harganya bisa sangat mahal, tuan Lee?" Jaehyun bertanya sembari mencoba untuk mengelus-elus Appaloosa dengan tangan kanannya yang tampak gemetaran. Aku ngeri kuda itu akan menggigit tangannya, tapi ternyata hal itu tidak terjadi.
"Soalnya, mereka ini punya keturunan ras yang bagus dan murni. Kuda ras murni punya nilai tinggi di pasaran, performanya untuk pacuan kuda atau olimpiade juga sudah diakui dunia internasional."
"Ini investasi yang bagus, Jaehyun-ssi. Bahkan menurutku jauh lebih bagus dari real estate atau penthouse." timpal Joohyun, kali ini sambil melingkarkan lengannya di lenganku.
"Betul. Harganya terus naik setiap tahunnya karena mereka makhluk hidup. Pada musim olimpiade, harganya bisa lebih tinggi lagi, loh!" aku melanjutkan penjelasan Joohyun.
Jaehyun tampak manggut-manggut penuh semangat. Dinilai dari sorot matanya yang penuh antusias, aku tahu dia sudah hampir memakan umpan dari kami. Tentu saja, itu pertanda bagus.
"Omong-omong, kemana Totilas?" tanya Joohyun, menunjuk salah satu kandang kuda yang kosong.
Aku berpura-pura melongok dan memasang tampang kebingungan.
"Aneh. Kandangnya kosong. Tadi dia sudah tampil belum sih?"
Joohyun menggelengkan kepalanya. Wajahnya terlihat panik.
"No, I haven't seen her. Astaga, jangan bilang dia dicuri!" jeritnya.
Tepat setelah Joohyun berkata seperti itu, sebuah suara ringkikan kuda terdengar dari belakangku. Aku berbalik kemudian melihat sesosok kuda berwarna coklat tua yang gagah tengah berlari dalam kecepatan tinggi menuju kearah kami. Penunggangnya, seorang cewek muda dengan wajah cantik, tampak berlari-lari mengejar kuda tersebut dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEVERAGE [Book 1]
ActionKim Seokjin adalah seorang mantan detektif yang kini menjadi otak dari semua kasus penipuan besar tanpa pernah ketahuan. Bae Joohyun adalah seorang aktris yang kurang laku, namun, ia telah menjelma jadi puluhan karakter yang berbeda dan menipu banya...