Seokjin
Aku sudah menduga reaksi anak-anak tidak akan sepenuhnya bahagia ketika aku mengatakan bahwa tim kami akan diliburkan dulu untuk sementara waktu. Aku maklum sih, sebenarnya, karena mereka selalu bersemangat setiap kali menjalankan misi atau ketika kami menemukan kasus baru. Pada dasarnya, mereka-mereka ini memang orang-orang yang memiliki passion tinggi di bidang masing-masing. Pekerjaan ini sudah seperti candu bagi mereka.
Yeri, contohnya, yang saat ini terlihat murung ketika aku mengumpulkan mereka semua di ruang meeting kami untuk pengumuman penting.
"Terus aku harus ngapain selama liburan dong?" tanya Yeri, dagunya menempel pada meja dengan malas.
"Ya kamu cari kegiatan dong, Yer. Panjat tebing kek, apa kek." timpal Jungkook, yang kelihatan sama murungnya dengan Yeri sekalipun cowok itu tidak benar-benar menunjukkannya.
"Kalau aku bobol brankas orang, boleh?"
Ucapan Yeri yang satu itu membuatku, Joohyun, Namjoon dan Jungkook menatap Yeri tajam-tajam. Selain jago akrobat dan beberapa macam jenis bela diri, salah satu keahlian Yeri yang lain adalah jago membobol brankas. Yeri juga seorang pencuri ulung, dan sebelum bekerja denganku, dia sering menghabiskan waktunya dengan membobol brankas orang-orang kaya yang serakah dan menyimpan keuntungannya untuk dirinya sendiri. Karena tubuhnya yang lincah dan gesit, Yeri nyaris tidak pernah sekalipun tertangkap oleh polisi.
"Bukannya kamu mau tobat jadi maling?" tanya Namjoon, menaikkan sebelah alisnya.
"Ish, memangnya kapan aku benar-benar bisa tobat jadi maling?" dengus Yeri. "Kamu pikir pekerjaan kita sekarang apaan?"
Joohyun tertawa nyengir mendengar perkataan Yeri.
"Gimana mau tobat, kemarin aja Yeri ngambil emas dari brankas si bos asuransi." timpal Jungkook, yang langsung mendapat pukulan keras dari Yeri di bagian punggung.
"Asal nggak banyak-banyak sih, nggak apa-apa." ujarku, membuat Yeri menjulurkan lidahnya kepada Jungkook.
"Aku cuman ngambil satu kok, bos. Kalau aku ngambil banyak-banyak kan kasihan juga si bos asuransi yang pelit melilit itu." sahut Yeri, dan aku tertawa lepas mendengar celotehannya.
"Nah, aku rasa pengumumannya sudah cukup jelas kan? Kita libur dulu dua minggu, terserah kalian mau ngapain di markas."
"Asal jaga kebersihan, ya! Jangan sampai kami pulang markas berantakan kaya kapal pecah." Joohyun mengambung perkataanku.
"Hati-hati juga kalau kalian mau pergi-pergian, tetap waspada. Namjoon, kamu bisa kan awasin Yeri dan Jungkook selama aku dan Joohyun pergi?" aku bertanya pada Namjoon yang langsung mengacungkan jempolnya.
"Tapi aku minta gaji lebih untuk ganti biaya mengasuh, ya." kata Namjoon, membuat Jungkook dan Yeri tertawa mencibir.
Bukannya apa-apa, aku hanya tidak tega saja membiarkan kedua anggota termudaku itu bermain-main sendirian tanpa pengawasan. Selain karena aku takut terjadi sesuatu kepada mereka berdua, perasaanku mengatakan bahwa baik Jungkook dan Yeri bisa saja melakukan hal-hal aneh dan berbahaya selama aku atau Joohyun tidak mengawasi mereka.
"Nggak masalah." balasku. "Aku dan Joohyun juga nggak akan pergi lama-lama kok, kalian nikmati waktu liburan kalian, ya?"
*
Keesokan harinya, aku dan Joohyun sudah berada dalam kereta menuju kampung halamanku. Awalnya aku ragu Joohyun akan benar-benar ikut denganku, tapi ternyata, justru dia yang jauh lebih bersemangat daripada aku. Dia bahkan telah menyiapkan pakaiannya dalam satu koper besar, dan seperti biasa, penampilannya jika sedang tidak menyamar selalu berhasil membuatku terpesona. Padahal Joohyun hanya mengenakan sweater oversize biasa dengan celana jeans dan sepatu kets, rambutnya pun tidak dibentuk macam-macam seperti yang biasa dia lakukan ketika dia sedang menyamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEVERAGE [Book 1]
ActionKim Seokjin adalah seorang mantan detektif yang kini menjadi otak dari semua kasus penipuan besar tanpa pernah ketahuan. Bae Joohyun adalah seorang aktris yang kurang laku, namun, ia telah menjelma jadi puluhan karakter yang berbeda dan menipu banya...