I

687 62 15
                                    

"Hinata, apa kau ada waktu luang untuk besok?" Laki-laki berambut pirang itu tak menyerah mendekati Hinata, yang notabenenya sudah berpacaran dengan setter lawan main tim mereka selama 3 tahun.

"Maaf Atsumu-san, aku-"

"Dia ada kencan dengan ku" Hinata tersentak saat merasakan rangkulan di bahunya.

Kageyama Tobio, siapa yang tidak mengenal setter tampan namun bodoh ini? Kecintaannya terhadap susu kotak membuatnya menjadi brand ambassador dari beberapa produk susu sapi di Jepang, hingga wajahnya tertampang di mana mana.

Atsumu mendengus, " Oh ayolah, apakah kalian berkencan setiap hari? Setidaknya berikan aku ruang untuk mendekati Shoyo"

Inunaki yang sedang meminum minuman penambah energinya tersedak mendengar perkataan dari Atsumu.

Kenapa otak si pirang ini hanya berfungsi di dalam lapangan saja?!

Kageyama mengernyit, " Ya, hampir setiap hari aku harus berkencan dengan jeruk ini" Jawabnya. Ia tak pernah mengambil hati apa yang dibicarakan atau yang dilakukan oleh seniornya ini, karena Ia tahu apapun yang Atsumu lakukan tidak akan berpengaruh pada kekasihnya yang sangat amat tidak peka ini.

"Memangnya kalian berkencan seperti apa sih sampai setiap hari?!"

Bokuto memunculkan wajahnya di samping Atsumu, " Tsumu, apa kau seorang perawan? Tentu saja yang dimaksud Tobio-kun itu "itu" " Menjawabnya sambil menusuk nusukkan jari telunjuk kanannya ke ruang antara jari jempol dan telunjuknya yang membentuk lingkaran di tangan kiri.

"PE-PERA- APPAAA?!?!" Matanya membelalak disusul dengan sembrutan merah merona di pipinya. Kageyama menatap Atsumu seakan mengatakan Aku-Menang.

Hinata yang tidak mengerti maksud Bokuto pun hanya mengangguk-anggukan kepalanya, Yang dimaksud Bokuto-san itu Dango* ya? Hmm~ Aku akan mengajak bakageyama ini untuk memakan Dango di kedai biasa.

"Kau benar Bokuto-san, ayo Kageyama kita berkencan" Ucapan Hinata sukses membuat Kageyama mematung, bahkan Atsumu dan Bokuto menganga mendengar perkataa Hinata.

"Shoyo... Aku tau kau memiliki banyak teman dan sudah terbiasa hidup di Brazil, t-tapi... Ekhem Aku tak tau kau bisa menanggapinya dengan sesantai ini" Meian hanya bisa berucap sedikit, melihat anggotanya tersipu malu mendengar ucapan Hinata.

Hinata memiringkan kepalanya, " Apa maksudmu Mei-san, bukankah itu hal yang wajar dilakukan oleh sepasang kekasih?" Maksudku, kalian pasti sering memakan Dango special bersama kekasih kalian bukan?, pikir Hinata.

Tak mau membuat dirinya sendiri malu, Kageyama langsung menyeret Hinata keluar dari lapangan in-door tersebut. Samar- samar terdengar suara Kageyama yang mengomeli Hinata agar tidak membicarakan hal tersebut sesantai itu dan Hinata yang menolak dengan mengatakan tidak apa-apa....

Anggota Black Jackal terdiam melihat hal tersebut, hingga...

"Hei, Kapten" Suara Atsumu memecah keheningan

"Hm?"

"Apa bercinta dengan pria itu enak?"

Lemparan bola voli dari Adriah Tomas tepat mengenai kepala bagian belakang Atsumu.

"Kau mau merasakannya? Oliver-san bisa membantumu"

Cuitan dari Adriah mendapat jawaban positif dari Oliver Barnes, " Kau benar, aku menyukai seseorang yang lebih muda dari padaku" Setelah itu Ia menatap Atsumu sambil memberikan gestur ciuman jarak jauh..

Gelak tawa memantul di lapangan in-door tersebut, terkecuali Atsumu yang setelah itu menjadi bahan olok-olokan timnnya.

----------

Setelah diomeli oleh satpam karena terlambat masuk asrama yang dimiliki oleh kampusnya, Ia langsung bergegas masuk ke kamar asramanya lalu membersihkan dirinya.

Dan di sinilah dirinya, terlentang menatap langit-langit kamarnya. Hari-harinya yang sepi saat ada teman sekamarnya kini semakin sepi lagi, mengingat sekarang hanya ada dirinya di sini.

Oh, bicara tentang teman sekamarnya, Atsumu merasa sedikit lega saat tidak ada teman sekamarnya, mengingat bagaimana temannya itu selalu menyemprotkan disinfektan dan juga cairan pembersih debu dikamar mereka membuat Atsumu terkadang kegerahan dengan tingkah lakunya.

Dan terkadang, Ia merasa beberapa hal yang dimiliki oleh teman sekamarnya terkadang membuatnya... panas?

Memikirkannya membuat mata Atsumu tertutup perlahan-lahan.

Aku mau mencobanya.

Matanya terbuka lebar, Ia bangun dari tidurnya, detak jantungnya meningkat.

"Apa yang baru saja aku pikirkan?" Ia beranjak dari tempat tidurnya menuju ke cermin besar di samping jendela kamarnya.

Menatap pantulan dirinya, rambut pirangnya, alisnya, hidungnya, matanya, hingga Ia menelusurinya sampai bagian bawah tubuhnya.

"Aku laki-laki sempurna, ya... Aku sangat jantan"

Kedua tangannya bertumpu di samping kanan dan kiri cermin, kepalanya tertunduk. Menarik nafas secara rakus, lalu menghembuskannya. Setelah beberapa menit, Ia kembali ke kasurnya.

Mendudukkan dirinya dengan nyaman, lalu membuka handphonenya. Di sana Ia membuka link jahanam yang pernah diberikan oleh Suna kepadanya.

Meneguk air liurnya sendiri saat dengan perlahan Ia menekan link tersebut. Hingga setengah video telah ditontonnya, Ia melirik ke si kecil nya.

Atsumu mendesah kesal. Hal ini sudah terjadi semenjak dirinya berada di SMA. Saat pertama kali berkencan dengan siswi hits di sekolahnya, Ia diajak ke rumah pacarnya-yang sekarang sudah menjadi mantan- lalu hal tersebut berjalan lancar hingga saat mereka akan masuk ke kegiatan inti..

Si kecilnya tidak mau berdiri.

Dari situlah Ia tak pernah menjalin hubungan asmara dengan perempuan lagi.

Ah.. memikirkannya membuat dirinya bingung sendiri, ingin mendatangi dokter tapi Ia malu. Bagaimana kalau dokternya mengenali dirinya, lalu menyebarkan berita yang tidak tidak?!

Pikiran bodoh Atsumu menguasai lamunannya hingga Ia tak menyadari bahwa pintu kamar asramanya telah dibuka dari luar.

Tbc~
------
* Hinata mengira gerakan menusuk yang dilakukan oleh Bokuto adalah gerakan menusuk Dango.

------

Hi guyss, ini karya pertama akuu 🥺😞😭, masih newbie 😏🤙🏻semoga kalian suka yach gengs

C u bb 👁👄👁💖

Let Me Help U [ Sakusa x Atsumu ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang