"Kuy cap cus!" Ajak Haekal setelah Jefan yang memboncengkan Karina memarkirkan mogenya di garasi rumah Haekal.
"Lah Aru sama Nathan belom dateng?" Tanya Jefan sambil memasukkan tasnya beserta tas Karina ke bagasi Fortuner milik Haekal ketika hanya melihat sang pemilik mobil dan Cintya.
Iya, jadi rencana liburan ke villa Haekal di Jogja terealisasikan esoknya. Pokoknya no wacana-wacana club.
"Aru sama Nathan ntar nyusul pake mobil sendiri soalnya Aru mau nganter bokapnya ke bandara dulu," jawab Haekal kemudian membukakan pintu mobil untuk Cintya dan Karina.
Jefan mengerutkan dahinya, sedikit tidak suka dengan informasi yang baru saja didapatnya. "Kalo lo bilang kan bisa gue aja yang berangkat bareng Aru."
"Kalo lo sama Aru kasian Karina bengong sendirian dong, bego." Haekal ikut masuk ke dalam mobil dan duduk di belakang kemudi. "Udah, ayo buruan naik keburu siang ntar macet," lanjutnya sembari mengisyaratkan Jefan untuk duduk di sebelahnya.
"Nathan kan rumahnya di sebelah rumah Aruna, Jef. Jadi Nathan yang kejatahan berangkat belakangan bareng Aru," terang Cintya dari kursi belakang Haekal.
"Kok Nathan nggak pernah cerita kalo dia pindah di sebelah rumah Aruna?" Kerutan di dahi Jefan semakin dalam, namun dia tetap menurut untuk duduk di kursi penumpang.
Cintya agak panik karena ternyata Jefan belum mengetahui perihal Nathan yang menjadi tetangga Aru.
"Belum sempet cerita kali ah! Gue juga baru tau sekarang kok." Ucap Haekal, menyelamatkan Cintya dari kebingungannya kemudian melajukan mobilnya menuju jalanan.
Haekal yang sedang fokus pada jalanan sedikit melirik pada Jefan yang sedang melamun sambil melihat ke luar jendela. "Lo ngapain sih bingungin hal kayak gini? Udah mantan kali ah! Udah sama Karina juga kan lo?" Celetuk Haekal yang membuat semua manusia di dalam mobil menatapnya.
"Gue nggak pacaran sama Karina." Jawab Jefan dingin.
"Lah emang bukan?!" Haekal bertanya melalui matanya lewat kaca spion tengah pada Karina yang duduk di sebelah Cintya.
Karina hanya menggelengkan kepalanya atas pertanyaan Haekal.
Haekal menggigit bibirnya sambil mengusap dahinya, panik. Niat liburan kali ini kan buat deketin Aruna dengan Nathan karena Jefan rumornya sudah berpacaran dengan Karina. Tapi ternyata ia sudah salah kaprah dengan gosip yang ada.
"Y-y-yaudahlahhh... Aruna juga canggung kali kalo harus semobil sama mantan. Lo disini aja sama gue biar bisa gantian nyetir."
"Lah Nathan nyetir sendiri dong sampe Jogja?"
"Aruna kan bisa nyetir, gimana sih lo?!"
"Emang bisa?"
Haekal menepuk jidatnya. "Lo yang mantannya bisa-bisanya nggak tau??!"
Jefan memandang Haekal malas lalu kembali memandang ke luar jendela dengan pandangan sendu. "Emang banyak banget ya yang gue nggak tau?"
Lo bahkan nggak tau mantan lo udah digrepe-grepe sahabat lo! Ucap Haekal dalam hati.
"Emangnya Aruna mantannya Jefan?" Celetuk Karina membuat perhatian semua orang tertuju padanya. Namun setelah beberapa saat tak ada seorang pun yang berani menjawab. Dan Karina mengartikan keheningan itu sebagai jawaban.
Mo puter balik ajalah!
*****
Aruna berdiri di depan gerbang rumahnya dengan sebuah tas besar di sebelah kakinya dan sebuah ransel kecil yang bertengger manis di punggungnya. Sesuai info dari Cintya, ia akan dijemput pukul 12 siang tapi sudah 15 menit ia berdiri di depan gerbang, mobil Fortuner hitam milik Haekal belum juga tampak hilalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Position(s)
FanfictionTentang 2 anak manusia yang mulai penasaran mature content for 18++