6. Terjatuh

170 41 5
                                    

Thank you guys untuk 1k+ readers Argasa 🤗. Kalian bisa ga nih buat cerita ini sampai 1k+ kaya cerita argasa? Semoga bisa yaa🌷.
JANGAN LUPA VOTMENT
---------

Azqila terkejut saat memasuki kamarnya, ia melihat polarid yang berserakan di kasurnya. Ia sangat heran siapa yang bisa memasuki kamarnya? Padahal jelas-jelas ia kunci dan hanya ia yang mempunyai kuncinya.

Lalu ia melihat polarid nya. Disana terlihat keluarga nya yang dulu, ia juga melihat fotonya dengan Rayen saat masih kecil.

Entah mengapa ia merasa sudah kehilangan semuanya. Bahkan kebahagiaan nya hilang, mulai dari keluarganya dan sahabatnya pun.

Apa ini awal dari perkonflikan? Entahlah, hanya Tuhannya yang mengetahui. Tapi... Ia juga melihat pesawat kertas dengan kertasnya yang berwarna kuning cerah.

Karena tertarik, ia memfoto pesawat kertas tersebut. Lalu ia beri ❤️ yang tandanya ia menyimpannya didalam galeri favorit.

Azqila berniat untuk membereskannya dan menyimpannya.

Setelah selesai Azqila berniat untuk mengganti baju menjadi kaos biasa untuk tidur. Ia tak terlalu suka dengan piyama, ia lebih suka kaos biasa untuk tidur.

Setelah selesai ia langsung berbaring di kasurnya. Tapi... Saat ia memejamkan matanya ia malah melihat bayang-bayang ia semasa kecil bersama Rayen, aneh? Iya!.

Tak pernah rasanya Azqila dan Rayen seperti ini. Mana hal konyol yang mereka lakukan? Mana berantem kecil mereka?.

Apakah karena 'CINTA' ?.

--------

Keesokan harinya Rayen sudah bersiap-siap. Ia memutuskan untuk langsung berangkat saja. Tapi entah ia harus menjemput Azqila atau tidak.

Ia ingin menjemputnya tapi gengsi. Aneh sekali rasanya, padahal ia tak pernah gengsi dengan sahabatnya tersebut.

Ya sudahlah karena terbiasa berangkat bersama, maka ia akan menjemput Azqila.

Sampai di rumah Azqila, benar saja jika Azqila telah menunggu nya didepan rumah. "Ayo!" Ajak Rayen.

"Kesambet apa lo?" Tanya Azqila heran, tapi ia tetap menaiki motor Rayen. Rayen tak menjawabnya, ia melajukan motornya.

Di dalam perjalanan hanya ada keheningan, Azqila yang tak terbiasa ia mencoba membuka pembicaraan.

"Ray, lu yang ud--"

Ucapan Azqila berhenti saat motor Rayen Tiba-tiba berhenti, untungnya berhenti bukan di tengah jalan, namun dipinggir jalan.

"Mogok?" Tanya Azqila yang dibalas deheman kecil Rayen. Azqila berdengus, ia sangat kesal jika sudah seperti ini.

"Motor udah tua, masih aja dipake! Huh." Gerutu batin Azqila. Rayen yang sedang mengecek motornya tentu berkeringat.

Azqila yang melihatnya ingin mengelapnya dengan tissue yang ia bawah. Saat ia ingin membuka tasnya, pas sekali ada angkutan umum.

Ia segera membatalkannya dan memilih untuk naik ke angkot. "Gw duluan" ujar Azqila saat menaiki motor tanpa melihat Rayen. Rayen hanya pasrah.

Rayzqila: Senja Dan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang