Sejauh ini gimana pendapat kalian tentang Getar?
semoga suka ya.
selamat membaca
lopyu
" Kamu lagi chatan sama siapa? Kok senyum-senyum." Tanya Gerhana penuh rasa curiga.
Mendengar pertanyaan Gerhana, tiba-tiba muncul sebuah ide diotaknya Taera untuk mengerjai pria tampan yang sedang menatapnya penuh selidik. Rupanya akan lebih menyenangkan jika membuat laki-laki itu terbakar api cemburu dimalam hari seperti ini. Hitung-hitung dia membalas perbuatan Gerhana padanya tadi sore. Kalau mengingat hal itu Taera semakin kesal pada Gerhana. Laki-laki itu yang mengajaknya untuk jalan-jalan sampai pergi ke mall untuk membeli dan mengganti pakaian segala. Eh, setelah itu malah gak jadi dan sampai saat ini Gerhana belum menjelaskan apa-apa pada dirinya. Dasar laki-laki emang gak pernah peka. Ya mungkin ada yang peka, tapi itu bukan Gerhana.
" Ditanya kok malah bengong." Kata gerhana sambil mentoel bahu Taera dan menyadarkannya dari lamunannya.
Dengan gerakan cepat Taera memasukan hpnya kedalam tas miliknya yang ia bawa. " Nggak. Gak chatan sama siapa-siapa" jawab Taera.
Taera bisa melihat wajah kesal tertahan dari Gerhana." Kamu lagi chatan sama siapa Taera Abygail Saputry?!" Tanya Gerhana dengan tegas dan jangan lupakan ia menyebut nama lengkap Taera.
Jikalau Gerhana sudah menyebut nama lengkap Taera seperti tadi maka dapat dipastikan laki-laki itu sedang marah. Taera menahan dirinya untuk tidak tertawa karena akan sia-sia sudah rencananya untuk menjahili Gerhana kalau ia tertawa sekarang. Karena berusaha untuk menahan tawanya, Taera lupa untuk menjawab pertanyaan Gerhana yang tadi dan itu membuat emosi Gerhana semakin menjadi-jadi.
Gerhana adalah tipikal pacar yang cemburuan jadi tidak heran kalau dia akan kesal kalau Taera mengabaikannya dan lebih mementingkan hpnya. Apalagi sampai chatan sama cowok lain maka dapat author pastikan kalau laki-laki itu akan babak belur dan terkapar dirumah sakit atau mungkin langsung menuju alam lain.
Edward yang melihat pasangan muda itu hanya mengeleng-gelengkan kepalanya sambil terkekeh pelan. Ia sudah tau kalau Gerhana pasti dijahili sama Taera karena Edward tau betul seperti apa Taera itu. Gadis itu tak mungkin diam-diam chatingan dengan cowok lain karena dia sangat mencintai Gerhana.
" Pah aku pergi dulu yah nanti aku kesini lagi." Ucap Gerhana dengan raut wajah yang masih kesal. " ayo pulang!" ucap Gerhana lagi pada Taera namun ia membuang pandangannya kearah lain.
Setelah pamit dengan Edward, kini Gerhana dan Taera sedang berjalan keluar menuju parkiran. Gerhana berjalan didepan Taera tanpa berniat membuka suara untuk sekedar berbincang-bincang dengan Taera.
Gerhana menghentikan langkahnya ketika sepasang tangan melingkar diperutnya. Rupanya ada orang yang memeluknya dari arah belakang. Gerhana tak mencoba melepas pelukan itu atau berbalik untuk mengetahui siapa yang memeluknya karena ia sudah tau kalau pelaku dari semua ini pasti Taera. Pacar tercintanya.
" Kamu marah,hmm?" tanya Taera yang masih setia memeluk Gerhana. " aku minta maaf. Tadi aku lagi nonton MV barunya BTS." Jelas Taera sambil menyenderkan kepalanya dibagian belakang tubuh tegap Gerhana.
Taera mengerutkan dahinya, mengapa Gerhana tak menggubris penjelasannya? Apa laki-laki itu tak percaya? atau laki-laki itu masih marah? Taera menutup matanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Entah apa yang ia pikirkan.
Cup
Taera dibuat mematung dengan kegiatan yang baru saja Gerhana lakukan padanya. Gerhana mencium pipinya? Apa ini mimpi? Yah, walaupun Gerhana sudah sering melakukan hal itu kepada kedua pipinya tapi Taera masih saja salah tingkah dan yang pasti jantungnya yang tak aman. Dan itulah yang terjadi saat ini. Jantung Taera seperti ingin copot dari tempatnya saja. Apa jantungnya mau migrasi? Ah entahlah! Taera pun tak tahu.
Sementara Taera sedang mematung ditempatnya, Gerhana sudah berlari kecil-kecilan menjauh dari Taera. Karena setelah gadis itu sadar dari keterkejutannya pasti dirinya dihadiahi pukulan. Dan pukulan Taera itu tak main-main sakitnya. Bisa-bisa koma dirumah sakit. Ok lebay amat Gerhana
" GERHANA!!!" teriak Taera lalu berlari mengejar pria itu. Sudah pasti Gerhana akan kena pukulan kalau gak ya cubitan.
:)
Dua orang remaja kini tengah duduk disebuah bangku panjang sambil mengaitkan jari mereka dan disunggukan pemandangan danau dimalam hari yang sangat indah. Romantis. Satu kata yang cocok untuk pemandangan saat ini. Tadi dalam perjalanan pulang Gerhana tak langsung menuju rumah Taera. Pria itu berinisiatif untuk mengajak kekasihnya kedanau yang jaraknya tak terlalu jauh. Dia ingin mengganti acara tadi siang yang sempat tertunda.
" By..." Taera menoleh menatap Gerhana. Mata Taera masih tak lepas memandang wajah Gerhana yang selalu tampak tampan. Dia menunggu Pria tampan itu melanjutkan kata-katanya.
Gerhana menarik tubuh Taera dalam dekapannya. Posisi mereka saat ini, Taera sedang menyenderkan kepalanya pada dada bidang Gerhana yang satu tahun belakangan ini menjadi tempat favoritnya menyenderkan kepala. Sementara tangan Gerhana bertengger diatas kepala Taera sambil mengusap pelan dan penuh sayang.
" Tetap percaya sama aku yah. Jangan dengar kata orang ." ucap Gerhana sambil mengecup kepala Taera menyesap aroma shampo gadisnya.
Taera menengadah menatap mata Gerhana yang tengah menatap dirinya juga." Apapun yang terjadi tetap seperti ini. Tetap jadi Taera yang mencintai Gerhana dan Gerhana yang akan selalu mencintai Taera." Lanjut Gerhana lalu kembali mengecup kepala gadis yang saat ini dalam dekapannya. Taera hanya mengangguk menyetujui perkataan Gerhana.
Gerhana mencoba menutupi ketakutan yang saat ini tengah merasuknya. Ia takut Taeranya akan pergi dari dirinya. Ia takut Taera akan membenci dirinya setelah mengetahui semua kenyataan yang dirinya belum sempat ceritakan. Gerhana tak pernah bermaksud untuk menyembunyikan apapun dari Taera. Ingin sekali rasanya ia menceritakan semua hal yang selama ini menjadi rahasianya. Namun dirinya belum siap akan respon Taera. bagaimana kalau dia akan kehilangan gadis cantik itu? Bagaimana kalau Taera tak mau mengenal dirinya lagi? Memikirkannya saja Gerhana sudah dubuat takut.
Tanpa sadar sebuah air mata jatuh dari mata elang milik Gerhana dan dengan cepat juga Gerhana menghilangkan jejaknya. Ia takut Taera memergoki dirinya tengah menangis. Gadis itu pasti penasaran dan akan bertanya. Bukan Gerhana cengeng hanya saja hatinya terlalu bergemuruh dan bibirnya tak mampu lagi berkata-kata maka biarkan saja airnya mata bertindak untuk menjelaskan semuanya.
Kata orang laki-laki itu tidak boleh menangis karena menangis itu hanya untuk wanita. Jika seperti itu, Emangnya hanya wanita yang punya air mata? Apa hanya wanita yang punya hati? Tentu jawabannya tidak. Semua orang berhak menangis. Tidak peduli dengan gendernya dia juga manusia. Terkadang menangis itu bukan karena cengeng. Namun menangis itu sebagai tanda bahwa bibir tak mampu lagi untuk berkata-kata. Dan itulah yang dirasakan Gerhana saat ini.
Gerhana masih setia memeluk tubuh Taera seakan takut gadis itu akan pergi meninggalkannya. Sesekali ia membubuhi ciuman dikepala gadis itu. Taera yang merasa sikap Gerhana sedikit berbeda dari biasanya menjadi penasaran. Apa yang terjadi dengan pacarnya? Apa dia punya masalah? Ingin sekali rasanya Taera bertanya. Tapi ia urungkan niatnya karena ia tau betul seperti apa Gerhana. Laki-laki itu pasti belum siap untuk menceritakan apa yang mengganggu pikirannya jadi Taera tak akan memaksanya. Toh Gerhana pasti akan bercerita kalau memang sudah waktunya.
" Janji jangan pergi yah? Jangan tinggalin aku, ok?" Gerhana kembali membuka suara setelah mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. " Aku gak bisa tanpa kamu. Tetap disamping aku. Jangan pernah berubah dan tetap percaya sama aku yah By?" Lanjut Gerhana dan semakin mempererat pelukannya pada tubuh Taera.
Terimakasih sudah membaca:)
Jangan lupa vote dan komen
sampai jumpa dipart berikutnya
LOPYU
KAMU SEDANG MEMBACA
GETAR
Teen FictionWARNING!!! BANYAK TYPO BERTEBARAN! " Apapun yang terjadi tetap seperti ini ya? Tetap jadi Taera yang selalu mencintai Gerhana dan Gerhana yang akan selalu mencintai Taera. " GERHANA DIRGANTARA " Hadir mu adalah kado terspesial yang Tuhan kasih buat...