Makan-Makan

3 1 0
                                    

"Yuhui!Akhirnya selesai juga" ujar Edho dengan suara nyaring yang menyaingi toa masjid sambil merangkul Bima yang sedang tersenyum senang.

"Gak kerasa yah udah selesai UN aja kita" ujar Ella sambil menarik napas dalam "hah. Gimana yah nilai gue? Lulus gak sih gue?"

"Lu bisa jawab soal-soal UN selama empat hari ini kan?"Ella dengan spontan menganggukan kepala " Berarti lu pasti luluslah. Yah kali lu gak lulus" lanjut Bima dan lagi-lagi Ella hanya tersenyum

Mereka semua berjalan berdampingan menuju ketempat parkir. Hari ink mereka akan pergi ke pantai kasih. Sesuai dengan janji yang telah mereka buat beberapa minggu lalu sebelum UN.

Hari ini mereka akan menikmati waktu bersama entah sampai kapan. Karena setelah hari ini, mereka pasti akan jarang bertemu karena sibuk dengan urusan masing-masing.

Gerhana melangkah dengan pasti disamping gadis yang selalu dan akan selalu bertahta dihatinya. Tangannya mencoba meraih jemari Taera dan menggenggamnya erat.

Gerhana tersenyum manis saat Taera menatap kearahnya dan tersenyum tulus ketika tangan mereka saling bertaut.

Ah, rasanya Gerhana semakin mencintai gadis ini. Gadis yang sudah bertahun-tahun selalu disampingnya, menemaninya dan memberi nasehat padanya.

Tuhan kalau Gerhana boleh minta tolong kasih Gerhana waktu yang panjang untuk menjaga bidadari disampingnya.

Tolong kasih Gerhana kesempatan untuk tetap menjadi satu-satunya rumah Taera pulang dari perjalanan nya yang panjang.

Tolong biarkan Gerhana terus bisa menggenggam tangan mungil ini sebagai asupan energi untuk setiap harinya.

Tolong Tuhan jangan ubah takdir Gerhana. Gerhana hanya ingin TAERA ABIGAIL, hanya itu Tuhan.

"By, i love you" bisik Gerhana pada Taera.

Taera hanya membalasnya dengan senyum dan anggukan kepala yang mantap, seakan mengisyaratkan bahwa dirinya tahu akan hal itu dengan sangat pasti, sambil mempererat genggaman tangannya pada Gerhana.

"Gini amat kalau ngontrak dibumi" keluh Edho karena sejak tadi menonton adegan mesra Gerhana dan Taera.

Bima mendungus " makanya pacaran sono!"

"Kayak punya pacar ajar lu!" Balas Edho galak yang membuat semuanya tertawa.

:)

Mereka sudah tiba di sungai Kasih. Sungai dengan pemandangan alam yang begitu indah, pohon-pohon besar yang rindang, kicauan burung yang saling bersahut-sahutan, dan bunyi aliran sungai yang benar-benar meneduhkan hati.

Inilah alasan mengapa mereka memilih lokasi ini sebagai tempat mereka berkumpul. Setelah berjuang menyelesaikan soal-soal yang kalau tidak bikin pusing sudah pasti stress, merekka butuh healing kalau kata Edho.

Setelah puas melihat pemandangan yang ada di sungai, kini para remaja tersebut sedang sibuk untuk membuat makan siang.

Rencananya mereka akan bakar-bakar ayam saja agar tidak ribet. Mengingat ini bukan dirumah. Soal bahan-bahan tadi mereka sudah membeli semuanya sewaktu mereka kesini.

Dan lihatlah sekarang mereka semua nampak dibuk. Ada yang mengumpulkan kayu bakar, ada menyiapkan keperluan yang di butuhkan dan ada menyiapkan tempat untuk meletakan semua makanan yang nantinya akan dimakan.

"Suer, enak banget ini sumpah!"Pekik Bima tak sadar diri.

"Ck, emang ada makanan yang gak enak buat lu?" Ujar Santi yang mengundang tawa teman-temannya.

"Tau bersyukur itu namanya!" Kali ini Edho yang bersuara. " Tenang aja Bim. Gue ada dipihak lu." Edho mengangkat tangannya lalu bertos ria dengan Bima.

"Jangan ngomong kalau lagi makan!" Tegas Gerhana.

Mereka semua langsung terdiam dan kembali fokus dengan makanan masing-masing.





GETARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang