MAAF

2 1 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

KARENA VOTE DAN KOMEN KALIAN ADALAH PACUAN SEMANGAT AUTOR

LOPYUAL





Gerhana, Taera, Dhio, Bima dan juga Ella sedang berada dicafe "blue and grey ". Café yang menjadi tempat mereka bertujuh berkumpul. Bukan tanpa alasan mereka berkumpul dicafe ini. Mereka disini tentu karena disuruh Santi.

" WOI MY BESTIE " Teriak Edho saat membuka pintu masuk café dan mata tajamnya yang setajam silet langsung menemukan keberadaan sahabat-sahabatnya. Alhasil aksinya barusan mengundang perhatian para pengunjung café.

Santi menunduk malu dan geleng-geleng sambil berjalan kearah sahabat-sahabatnya, sementara Edho tanpa malunya bergaya sok cool menuju tempat yang sama juga seperti Santi.

" Lo ngapain nunduk sambil jalan tadi? Kalau lo nabrak orang atau apa aja terus lo jatuh gimana?" tanya Edho pada Santi sambil mengangkat kedua alisnya.

Mereka berdua saat ini sudah duduk dimejanya Gerhana dkk. Santi tak menggubris pertanyaan Edho yang tadi, ia lebih memilih melihat teman-temannya yang  tengah menatap Edho tak mengerti. Bagaimana pria didepan mereka ini muncul dengan wajah seperti tak ada apa-apa? Padahal tadi mereka semua bisa melihat wajah sedih dari Edho. tapi apa ini? Apa laki-laki ini sedang pura-pura bahagia? Tapi, tak ada raut wajah sedih yang terpacar dari matanya. Kesurupankah anak ini?

Bima bangkit dari duduknya lalu berjalan menghampiri Edho. Telapak tangannya ia letakkan pada keningnya Edho. Bermaksud mengecek suhu tubuh Edho. Kalau panas berarti pantas saja Edho bertingkah aneh seperti ini tapi kalau gak panas, kalau gak panas apa yah?

" Lo ngapain anjir?" Edho menepis kasar tangan Bima yang menempel pada keningnya.

Bima mengabaikan pertanyaan Edho " Gak panas." Bima mengeleng-geleng kepalanya sambil melihat kearah Edho. Sedetik kemudian "Dho, lo kenapa anjir? Lo kesurupan yah?" Bima menggoyang-goyangkan tubuh Edho.

Benar-benar habis kesabaran Edho dengan ciptaan Tuhan yang satu ini. Siapa lagi kalau bukan Bima.

" Iya. Gue kesurupan setan yang nyuruh gue buat hajar lo sampai babak belur." Bentak Edho dengan sangat kesal. Ia kemudianmengambil sepotong kentang goreng lalu melemparkannya kearah Bima yang sudah kembali ketempat duduknya.

Bima mengambil kentang yang dilempar Edho lalu memakannya. " Lagian lo aneh bangat. Tadi pas ninggalin kita dirooftop muka lo kayak monyet gak dikasih pisang. Eh sekarang kayak anak kecil yang dikasih permen segudang."

Edho menatap horor kearah Bima, sedangkan Taera CS tertawa sambil geleng-geleng dengan kelakuan absurd Edho dan Bima. Seperti biasa Dhio dan Gerhana hanya menjadi penonton setia. Tapi bedanya sekarang adalah Gerhana hanya menunduk semenjak Edho dan Santi tiba.

" Na,..." panggil Edho. " Jangan nunduk terus nanti leher lo sakit." Tegur Edho yang menyadari Gerhana hanya menunduk sejak dirinya tiba ditempat itu.

" Ih co cweet bangat sih kamu sama Gerhana" ucap Bima dengan nada imut yang membuat Edho menatap jijik kearahnya

Gerhana mengangkat kepalanya melihat Edho yang tengah tersenyum kearahnya. Senyum yang mengiris hati Gerhana. " MAAF." Satu kata yang berhasil lolos dari mulut Gerhana.

" Ck. Ngapain lo minta maaf? Lo punya salah sama gue?"

" Jangan gitu Dho! Lo kalau gitu gue gak bisa." Lirih Gerhana.

GETARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang