"Let's run away my queen"
-Sanzu, 27 year old.Sebelum itu, mari kita mulai dari awal dimana saat mata kami bertemu.
Years ago...
"Kita tunggu disini" kata Mikey.
Kedua anak buahnya hanya menuruti perintahnya, mereka tidak tau mengapa harus menunggu di terminal. Kedua anak buahnya saling melirik, ingin sekali mengajukan pertanyaan tapi itu bukan urusan mereka. Jadi lebih baik mereka diam.
Seorang gadis berambut (h/c) keluar, gadis itu melirik kanan kiri hingga dimana dia bertemu dengan muka yang dia kenali.
"Manjiro!" Panggil gadis itu yang melambaikan tangannya.
"(Name)!" Balas Mikey yang tersenyum lebar.
Kedua bocah itu berlari satu sama lain lalu berpelukan.
"Sudah lama ya kita gak ketemu, gimana kabarmu? Gimana juga kabar Emma? Huaa waktu berjalan cepat ya Manjiro" ucap (Name) itu.
"Hahaha baik kok kak, Emma juga baik" balas Mikey.
"Syukurlah~ pasti kau kangen denganku kan? Bilang iya atau aku akan memukulmu" paksa (Name) yang mencubit kedua pipi Mikey.
"Iya aku kangen kakak, kakek sama Emma juga" jawabnya.
"Dan juga kalau Manjiro kepanjangan, panggil aku Mikey kak" lanjutnya.
"Oh, okay Mikey" balas (Name).
"Ngomong-ngomong...yang dibelakangmu" gumam (Name).
"Mereka kenalanmu kan?" Tanya gadis itu yang melirik anak buah Mikey.
"Oh ya aku lupa, kak mereka berdua anak buahku. Mucho dan Sanzu, ketua dan wakil divisi 5 touman" ujar Mikey yang menunjukan mana Mucho dan mana Sanzu.
"Dan Mucho, Sanzu. Dia sepupu jauhku, (Fullname). Mulai hari ini dia tinggal bersamaku" gadis itu melambaikan tangannya kearah anak buah Mikey.
"Dan tugas kalian berdua membawa koper (Name) sampai ke rumahku" suruh Mikey.
Mata (Name) berfokus kepada seseorang berambut putih panjang dan mempunyai bulu mata yang lentik.
Cantik.
Satu kata yang ada dipikiran gadis itu saat pertama kali melihat orang bernama Sanzu itu.
"Tapi Manji— maksudku Mikey aku bisa naik taksi kok, jangan merepotkan mereka" kata (Name) yang menarik lengan baju Mikey.
"Tidak kok, dari awal mereka sudah setuju. Jadi jangan khawatir" balas Mikey yang polos.
"Uhh...yakin? Aku naik taksi aja deh—" Mikey menarik tangan (Name), dia menggendong gadis itu dan membuatnya duduk di belakang.
"T-tunggu Mikey-"
"Kalian bawa saja kopernya, kami duluan ya" Mikey menancap gasnya, membuat gadis itu reflek memeluk Mikey.
"Manjiro...kau gila" gumam (Name).
"Hehe~" tawa Mikey.
'Hehe! Bukan itu jawaban yang aku mau!' pikir (Name) yang kesal.
Meanwhile...
Mucho dan Sanzu membawa koper (Name), untung kopernya tidak besar. Koper berwarna (f/c) itu dipegang oleh Sanzu sedangkan Mucho mengendarai motor.
"Sepupunya Mikey sangat baik..." Gumam Mucho.
"Hm, orangnya tidak enakan" balas Sanzu.
|•|
"Maaf ya ngerepotin" kata (Name) yang mengambil kopernya.
"Kak gak usah minta maaf, lagian aku yang nyuruh kok. Mereka aja fine-fine" balas Mikey.
"Mikey tidak pernah berubah ya" ucap (Name).
"Kakak masuk aja, kami punya urusan lain" suruh Mikey.
"Huh...dasar, kalau gitu aku masuk ya. Hati-hati dijalan" pamit gadis itu lalu masuk ke kediaman Sano.
(Name) disambut hangat oleh kakeknya, lalu di susul dengan Emma. Emma sudah mempersiapkan makanan untuk (Name). Kebetulan perut gadis itu belum diisi sama sekali, (Name) pun makan bersama kakek dan Emma.
Mereka pun menyelesaikan makanannya, (Name) langsung mencuci semua piring tadi. Emma membantu mengelap piring agar kering.
"Oh ya Emma, di touman ada cewe cantik ya?" Tanya (Name).
"Ha?" Emma terlihat bingung.
"Itu loh cewek berambut pandang, bulu matanya lentik dan tingginya diatas dari cewe biasa loh" jelas (Name).
"Kak...di touman gak ada anggota cewe" kata Emma.
"He? Serius?" Tanya (Name).
"Hm...aku tau ada yang terlihat cantik, tapi seluruh anggota touman laki-laki" jawab Emma.
"Aku tertipu" gumam (Name).
"HAHAHAHHAHA" Emma menertawakan (Name) yang satu tahun diatasnya itu.
16-08-21
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen (Sanzu Haruchiyo)✓
Historia CortaSanzu x reader ーーーーーーーーーーーーーーーーーーーー Lets run away my queen -Sanzu . . . . . Start? 16-08-21 End? 27-08-21 !Alur cerita ini tidak nyambung dengan cerita aslinya! Warn⚠️ -sedikit spoiler (?) -kasar -ooc? Fanfic by AvocadoOil6 Tokyo Revengers by Ken Wa...