5

4.5K 721 94
                                    

Aku berhasil memenangkan hatimu dan juga ciuaman pertama bagiku dan dirimu, dan juga...

Kini (Name) sedang bersama Sanzu, kebetulan mereka sudah bertemu diam-diam. Dan pertemuan mereka selalu di malam minggu, dimana malam itu Mikey selalu bermain dengan gengnya atau Takemichi kawan kesayangannya.

Sanzu mengajakmu pergi jalan-jalan ke mall, kalian berdua hanya melihat-lihat saja.

"Barang-barang mall sangat membosankan" kata (Name).

Mata gadis itu menuju ke toko aksesoris. (Name) menarik tangan Sanzu lalu masuk ke toko aksesoris tersebut.

"Hua, aksesoris ya~ aku harus beli sesuatu" gumam (Name).

"Katanya bosan dengan barang mall, tapi kenapa beli?" Sanzu mengejek gadis itu.

"I-itukan...geezzz" (Name) malu apa yang dia katakan tadi, rasanya ingin mengulang waktunya.

" Hm, enaknya beli apa ya" gumam (Name).

"Queen aku ke toilet dulu ya" ucap Sanzu.

"Iya jangan lama-lama" balas (Name) yang fokus mencari aksesoris yang dia suka.

Penglihatan gadis itu tertuju dengan kalung yang bertulisan "Beast" dan "Beuty", kebetulan kalung itu sangat cantik. (Name) ingin sekali memakai yang "Beuty", tapi kalung itu kalung untuk couple, jadi dia tidak tau "Beast" diberikan oleh siapa.

(Name) membeli kalung tersebut tanpa berpikir sisanya diberikan kepada siapa. Gadis itu menunggu di depan toko aksesoris, Sanzu belum balik dari toiletnya.

"Apa dia eek?" Gumam (Name).

'Hmm, apa aku berikan pada Mikey saja' pikir (Name).

Gadis itu melamun, sampai dipikirannya terbayang oleh Sanzu. (Name) menggeleng cepat, pipinya sedikit merona.

"Ada apa dengan gelengan itu?" Sanzu menghampiri (Name).

"B-bukan apa-apa" jawab (Name).

"Queen sakit?" Tangan Sanzu mengelus pelan pipi (Name) yang merona.

"S-sudah kubilang bukan apa-apa bodoh" (Name) menyingkirkan tangan Sanzu dengan lembut.

"Ayo pulang" kata (Name) lalu pergi begitu saja.

|•|

Sanzu memberhentikan motornya di sebuah gang, katanya dia akan mengantar (Name) sampai depan rumah. 'Apa dia berubah pikiran?' batin (Name).

"Queen bisa turun sebentar tidak? Aku ingin mengobrol denganmu sebentar" pinta Sanzu.

"Baiklah" (Name) turun dari motor Sanzu.

Sanzu pun ikut turun, dia melepaskan maskernya. Mata (Name) terbuka lebar karena luka di kedua sudut bibir Sanzu.

"S-sanzu-san luka di bibirmu—"

Sanzu memojokkan (Name), ya tau kan, kabedon seperti di shoujo manga. Gadis itu mendongak melihat mata Sanzu. Mereka pun bertatapan cukup lama.

"Ada apa Sanzu—"

(Name) terdiam karena Sanzu memeluknya tiba-tiba. Lelaki itu menyembunyikan wajahnya di leher (Name), dan jangan lupa menghirup wanginya gadis itu.

"Ada apa Sanzu-san?" Tanya (Name) yang lembut sambil mengelus surai putih milik Sanzu.

"Apa aku bisa memenangkan hatimu?" Tanya Sanzu.

"Eh..." (Name) bingung apa yang dimaksud oleh Sanzu.

"Apa aku bisa mendapatkan perhatianmu seperti yang kau lakukan pada Mikey?" Tanya Sanzu yang menatap (Name).

"Apa Queen bisa memelukku seperti—"

"Sanzu-san adalah Sanzu-san" kata (Name).

"Kenapa kau ingin sekali menjadi Mikey sih?!" Kesal (Name).

"Soalnya..." Sanzu terdiam sejenak.

"Soalnya aku ingin Queen melihatku, hanya untukku, aku ingin memenangkan hati Queen. Bisa kan?" Ungkap Sanzu.

(Name) hanya terdiam, mukanya berubah menjadi merah tomat setelah mencerna pengakuan Sanzu. Gadis itu tidak tau bereaksi apa.

"Queen—"

(Name) mencium pipi Sanzu.

"K-kau sudah m-memenangkan hatiku" ucap (Name) yang malu-malu.

Mata Sanzu melebar, di pipinya terdapat blush yang tidak bisa dikendalikan dan dia pun tersenyum lembut. Tanpa aba-aba Sanzu mencium bibir mungil milik (Name), tentu saja (Name) terkejut. Namun gadis itu tidak mempermasalahkannya, dia membalas ciuman Sanzu.

Namun makin lama makin meresahkan, Sanzu mulai menjelajahi mulut (Name).

'I-ini gila' batin (Name).

(Name) lengah, dia pikir Sanzu tidak akan melakukan ciuman panas seperti ini. Gadis itu mendorong Sanzu dan lalu mengambil oksigen, (Name) mengatur nafasnya. (Name) menghapus salivanya yang berjatuhan.

"Kau gila! Kita masih dibawah umur tau!" Ujar (Name).

"Tapi Queen terlihat menikmatinya" goda Sanzu.

Godaan Sanzu membuat muka (Name) menjadi merah tomat. (Name) menginjak kaki Sanzu, Sanzu meringis sambil memegang kakinya. (Name) mengambil sesuatu di sakunya, rupanya dia mengeluarkan kalung "Beast" tadi. Gadis itu memasangkannya ke Sanzu.

"Itu untuk kenang-kenangan, karena gak lama lagi ayah menjemputku untuk ikut dengannya. Aku harap kau menyimpannya dan selalu memakainya, jika tidak suka buang saja" kata (Name) lalu berlari ke kediaman Sano. Tentu saja dia meninggalkan Sanzu yang masih diam membatu.

Sanzu mengecek kalung yang (Name) berikan, "Beast". Lelaki itu menyeringai, dia mencium kalung pemberian (Name).

"Aku seorang servant setia Queen, jadi aku akan terus menyimpan hadiahmu dan menunggu Queen kembali. Atau aku yang menjemputmu...(Name)ku" Sanzu tersenyum, lelaki itu sedang mabuk cinta.

Aku mengklaimnya menjadi milikku.






A/N : btw, aku updatenya tergantung mood sama ide cerita yg lancar ya. Jadi kalau tadi dah up trus beberapa jam up lg artinya idenya lg ngalir banget. Tapi kalau lama artinya agak stuk dan memikirkan ide yg bagus untuk cerita ini. Semoga kalian suka cerita Avo yaw 😉







21-08-21

My Queen (Sanzu Haruchiyo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang