4

4.7K 713 178
                                    

Rival terbesarku adalah rajaku.

(Name) sedang mampir ke toko kue, gadis itu menatap datar kearah luar toko kue. Ya, Mikey dan gengnya berada di depan. Gadis itu bersama dengan Emma yang sedang memilih kue yang dia inginkan. Sedangkan Mikey dan kawannya berisik di depan toko kue, hingga ada yang duel.

"Ugh, mereka gak bisa diem apa" gumam (Name) yang merasa tidak enak dengan mbak-mbak toko kue.

"Ah! Aku mau kue ini" kata Emma.

"Kalau gitu aku yang ini" lanjut (Name) yang menunjuk ke kue yang dia inginkan.

(Name) membayar kuenya dan Emma menggunakan kartu credit yang diberikan ayah (Name).

'Untung saja aku ikut ayah, pasti aku bahagia dengan uangnya itu' batin (Name) yang mengambil bungkusannya

"Paman sayang banget ya sama kakak" kata Emma mengambil miliknya.

"Hah? Sayang apaan? Pulang aja sebulan sekali, kalau bertemu juga dia ngajak ribut mulu" balas (Name).

Mereka pun keluar dari toko.

'Lagian tua bangka itu dah punya istri lain dan anak laki-laki berusia 7 tahun' batin (Name).

'Lalu untuk ibu aku gak perlu khawatir, karena aku juga tahu dia sangat bahagia dengan selingkuhannya' (Name) hanya menghela nafasnya.

"Keluargaku tidak benar semua" gumam (Name).

"Apanya yang tidak benar?" Tanya Mike.

"Hah? Apaan sih? Kau salah dengar, nih sekalian aku belikan dorayaki untukmu" ucap (Name).

"Hua makasih kak" Mikey mengambil dorayaki dari gadis itu.

Mike memakan dorayakinya belepotan. (Name) yang berada di dekatnya hanya menghela nafas dan membersihkannya dengan sapu tangan miliknya.

"Kau ini sudah gede masih belepotan saja" komentar (Name).

Mikey hanya tertawa.

Draken mendekati Emma.

"Bukannya mereka seperti sepasang kekasih?" Bisik Draken.

"Ya~ itu karena Mikey punya perasaan ke kakak" balas Emma.

Semua anggota toman yang mendengar pembicaraan Emma dan Draken terkejut. Emma menghela nafasnya.

"Kalian kenapa terkejut seperti itu? Dari awal saja sudah kelihatan kan?" Ujar Emma.

"Awalnya juga aku tidak percaya, tapi kalau dilihat lagi perbedaan sikapnya saat bersamaku dan kakak. Dia lebih suka kontak fisik dengan kakak" jelas Emma.

"Wah...kagetnya...." Komentar Mitsuya.

"Kalau kak (Name) sendiri?" Tanya Mitsuya.

"Kakak sangat payah dengan sesuatu berbau romantis, bahkan dia tidak peduli dengan percintaan. Yang dia suka adalah uang" jawab Emma.

"Begitu ya" gumam Draken.

"Kapan kau menyadari hal ini?" Tanya Draken.

"Hm, berapa ya? Sudah lama juga. Aku sangat terkejut kalau Mikey masih ada perasaan dengan kakak, padahal itu sudah lama sekali" jawab Emma.

(Name) melihat kearah yang lain, dia bingung mengapa semua orang tertuju kepada mereka. (Name) yang sedari tadi mencubit pipi Mikey berhenti.

"Ayo pulang" kata (Name).

"Okay~" jawab Mikey.

"Semuanya siapkan motor kalian. Oi Emma cepat" perintah Draken.

"Ha'i" jawab mereka yang tegas.

Manik (e/c) itu sedang mencari seseorang, ya gadis itu sedang mencari Sanzu.

'Tidak ada...' batin (Name).

"Kakak cepat naik" Mikey sudah siap dengan motornya.

"Oka—" kaki gadis kesandung dengan batu, dia ingin terjatuh. Tapi berhasil di tangkap oleh Sanzu yang muncul entah dari mana.

"Hah...menyeramkan" gumam (Name).

"Kakak! Kakak gak apa-apa" tanya Mikey yang menghampiri (Name).

Sanzu melepaskan tangannya.

"Ah terima kasih" ucap (Name).

Tanpa jawaban Sanzu langsung membailkkan badannya, dia pun langsung ke motornya. (Name) langsung menuju ke motor Mikey, sedangkan Mikey khawati kepada gadis itu dengan berlebihan.

|•|

Malam pun tiba

(Name) sedang tertidur lelap, dia benar-benar menikmati tidurnya. Tetapi seketika dia sesak, matanya pun terbuka dan melihat apa yang membuatnya sesak. Sosok surai pirang yang sedang memeluknya, dan mendusel di dadanya.

"Mikey?" Panggil (Name).

"Hum?" Respon Mikey yang masih tertidur.

"Hah...seperti anak kecil saja" kata (Name) yang mengelus rambut Mikey.

Tanpa disadari seseorang melihat mereka dari jendela (Name) yang tidak di tutup gorden. Surai putih itu melihat langsung betapa mesra raja dan ratunya.

Tetapi hati surai itu sakit, entah siapa yang dia tidak suka. Hanya saja, dia tidak suka kedamaian diantara mereka.

"Queen...bisakah aku dapat pelukan juga?" Guman surai putih yang tidak salah lagi merupakan Sanzu Haruchiyo.

Aku mengingatnya, hatiku yang hancur tiba-tiba.














21-08-21

My Queen (Sanzu Haruchiyo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang