6

4.8K 688 138
                                        

Perpisahan yang tak terduga bagiku dan juga dirimu.

(Name) sedang berada di rapat toman yang bersisi divisi satu sampai lima. Ya rapatnya berada di kuil yang biasa mereka rapat.

Gadis itu hanya diam dan mendengar pembicaraan anak-anak geng. (Name) terpaksa ikut karena Mikey lah yang membawa (Name).

'Terus aku harus apa?' batin (Name).

(Name) melihat-lihat kapten dan wakil kapten setiap divisi. Mata (Name) bertemu dengan mata Sanzu. Gadis itu langsung menghindarinya, pipinya sedikit merona karena mengingat kejadian waktu itu.

Gadis itu langsung membuka ponselnya agar tidak terlihat salting. Kebetulan saat itu ada pesan masuk dari Emma.

---

Emma

Kakak, dimana Mikey dan Draken?

Di kuil biasa
Mereka sedang rapat

Kenapa kakak ada disana?

Kebetulan tadi pas mau beli cemilan aku di culik Mikey, trus dibawa deh ke rapatnya 😔

Pantes
Kakek khawatir loh
Kakak udah gak pulang dari jam 8

Hehehe, maaf ya

Ya sudah nanti sekalian ama Mike saja

Okay~

👍

---

(Name) fokus ngechat Emma, awalnya dia tenang-tenang saja. Namun aktivitasnya terhenti karena mendengar suara motor kearah kuil.

'Tunggu! Suara motor itu!' batin (Name).

Deg!

Deg!

Deg!

Jantungnya berdetak kencang, dia berpikir positif kalau itu bukan mereka. Mikey menyadari wajah panik (Name). Gadis itu fokus mendengarkan suara motor tersebut, sangking fokusnya dia mengabaikan Mikey.

"Kakak?" Mikey bingung apa yang terjadi terjadi (Name) .

(Name) melihat kearah pintu kuil. Keringat yang turun di pipinya, detak jantung yang tidak teratur.

"Gak mungkin hari ini kan?" Gumam (Name).

'Padahal minggu depan baru di jemput kan?' pikir (Name) yang panik sehingga menggigit jempolnya.

Ya, mereka yang dimaksud anak buah ayahnya. (Name) sangat malas dengan mereka, mereka terlalu melayani (Name).

Suara motor itu masuk ke kuil. Tidak hanya motor, ada mobil yang memasuki kuil. Terdapat dua motor yang menjaga depan belakang mobil. Motor dan mobil itu berhenti.

Seorang pria dewasa keluar dari mobil, tampang awet muda dan berduit membuat anak-anak geng itu kagum.

"(Name), masuk ke mobil. Kita tidak ada waktu lagi" perintahnya, ya siapa lagi kalau bukan ayahnya.

My Queen (Sanzu Haruchiyo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang