Malam minggu yang menyenangkan bagiku, karena aku bisa mengetahuimu lebih dalam.
"Ah! Queen datang!" Ujar Sanzu yang terlihat senang.
"Hm...Sanzu-san aku ingin bertanya sesuatu" (Name) mendekati Sanzu.
"Dari mana kau mendapatkan nomorku?" Tanya (Name).
"Hm? Ah...waktu itu saat Emma ke pergi mengobrol dengan Draken, dia meninggalkan ponselnya. Jadi aku diam-diam mencatat nomormu dari ponsel Emma" jawab Sanzu.
"Sanzu-san jangan lakukan itu lagi, gak baik" kata (Name) yang menatap datar Sanzu.
"Okay!" Respon laki-laki itu.
"Queen gak masalah kan keluar jam segini?" Tanya Sanzu yang memasangkan helm ke kepala gadis di depannya.
'Padahal aku bisa pakai sendiri' batin (Name).
"Kata kakek jangan diatas jam 9, sekarang sih gpp. Lagian sekarang jam 7" jawab (Name).
"Benarkah? Kalo gitu kita jalan-jalan ke taman aja" kata Sanzu.
"Terserah, lagian aku pengen menghirup angin malam" balas gadis itu yang naik ke motor Sanzu.
"Pegangan ya Queen"
(Name) menurutinya, gadis itu berpikir bahwa dia akan mengendarai motor dengan biasa. Tapi tidak, Sanzu membawa motornya sangat ngebut sehingga membuat (Name) memeluk pinggangnya sampai erat.
|•|
Sekarang mereka berdua sudah sampai di tujuan Sanzu, taman. Ya banyak pasangan disana, tentu saja karena malam minggu.
Mereka berdua berjalan-jalan sambil mengobrol ringan. Di mata (Name), Sanzu sangat gila. Emosinya mudah berubah. Tanpa di bawa psikiater ataupun di bawa ke rumah sakit jiwa. Jika orang lain mendekati Sanzu, mereka pasti sudah tau jika Sanzu sangat tidak beres dan berbahaya.
"Ngomong-ngomong Sanzu-san punya saudara?" Tanya (Name).
"Tidak, aku anak tunggal" jawab Sanzu.
"Benarkah? Aku juga anak tunggal, dulu aku punya saudara kembar tapi tidak bisa di selamatkan waktu lahir" kata (Name).
"Terkadang aku iri dengan Kawata Twins, aku juga pengen punya memori dengan kembaranku" lanjut (Name).
"Seandainya dia tidak mati, mungkin ayah dan ibu tidak akan bercerai seperti ini" gumam gadis itu.
"Bukannya jadi anak tunggal menyenangkan? Bisa dimanjakan karena satu-satunya, apa saja bisa di turuti" ujar Sanzu.
"Gak juga tuh, ayahku cukup keras denganku. Jadi kalau ingin sesuatu nilai ujianku harus bagus semua. Contohnya aku mau cat warna, nilai rapotku harus A semua dan tidak boleh ijin ataupun sakit" jelas (Name).
"Benarkah?" Tanya Sanzu.
"Benar tau! Aku kesal dengan tua bangka itu, harus cepet-cepet mokad tuh bajingan. Supaya aku bisa bebas dan menikmati hidupku" jawab (Name).
"Ah! Disana ada bangku taman, kita duduk disana aja yuk" seru (Name).
Sanzu hanya menuruti gadis itu, mereka duduk bersebelahan. Angin malam yang dingin dan sejuk, membuat (Name) menikmatinya. Rambut gadis itu terbawa oleh angin, sambil melihat cahaya bulan yang bersinar terang.
"Kenapa Queen gak kabur?" Tanya Sanzu.
"Hm?"
"Waktu itu kamu bilang kalau ayahmu membuatmu darah tinggi, ayahmu juga cukup keras denganmu. Pasti kalau lama-lama disana kamu bakalan gak betah kan? Jadi kenapa gak kabur?" Tanya Sanzu.
'Tumben pake kamu, tapi baguslah. Kalo Queen aga gimana gitu' batin (Name).
"Kabu ya, dulu ada niat kaya gitu sih. Tapi kalau dipikir-pikir, setelah aku pergi dari rumah aku harus apa? Trus uang saku saja tidak cukup, umur 17 tahun bisa apa? Kerja paruh waktu saja tidak cukup, jadi aku mendingan setelah lulus sekolah deh" jelas (Name).
"Kenapa gak jual diri—"
Buak
"Heh!"
"Kau pikir diriku itu murah?" Tanya gadis itu yang kesal.
"Aduh kuat juga ya tenaga Queen, ah! Kalo harga Queen pasti mahal, soalnya— i-iya bercanda bercanda" (Name) mencubit lengan Sanzu.
"Aku tidak suka bercandaanmu itu Sanzu-san" kata (Name) yang marah.
"Maaf" gumam Sanzu.
"Aku tidak tau bercandaan apa yang kamu sukai, tapi jangan berlebihan. Kau bakal dijauhi oleh banyak orang loh" nasihat (Name).
Sanzu menatap manik (e/c) milik (Name). Tatapan yang serius dan tegas. Apa ini hasil didikan ayahnya? Itulah yang dipikirkan Sanzu.
"Lain kali aku akan berpikir dua kali saat bercanda" kata Sanzu.
"Baguslah, sekarang antarkam aku pulang" ucap (Name).
"Tapi kita mampir ke warteg ya, kita belum makan" balas Sanzu.
"Ah! Aku dah lama gak ke warteg, gas lah" jawab (Name).
Mereka berdua pun pergi bersama, dan menghabiskan waktu berdua hingga jam 9.
Dan itu pertama kalinya aku meminta maaf kepada seseorang.
20-08-21
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen (Sanzu Haruchiyo)✓
Короткий рассказSanzu x reader ーーーーーーーーーーーーーーーーーーーー Lets run away my queen -Sanzu . . . . . Start? 16-08-21 End? 27-08-21 !Alur cerita ini tidak nyambung dengan cerita aslinya! Warn⚠️ -sedikit spoiler (?) -kasar -ooc? Fanfic by AvocadoOil6 Tokyo Revengers by Ken Wa...