Dimana hari itu kau mengira aku aku seorang perempuan, dan di hari itu juga kita pertama kali berbicara.
Di malam hari yang dingin, (Name) baru pulang dari supermarket yang tak jauh dari kediaman Sano untuk membeli beberapa cemilan.
Gadis bermata (e/c) itu terhenti karena melihat salah satu anak buah Mikey. Rambut yang panjang dan terawat membuat gadis itu mengira dia seorang perempuan, tapi itu semua salah. Dia seorang laki-laki, ya benar sekali, dia berbatang.
"Oh, h-halo Sanzu-san" sapa (Name).
Tanpa adanya balasan, daripada gadis itu malu dia pergi menjauhi Sanzu.
"Kau sendirian?" Suara kalem yang dikeluarkannya.
Mendengar suaranya membuat gadis itu terhenti, (Name) tidak percaya bahwa Sanzu seorang laki-laki.
'Beneran cowo?! Suaranya kalem!' batin (Name) yang terkejut.
"Ada apa?" Tanya Sanzu.
"Tidak ada" bohong (Name).
"Apa aku membuatmu tidak nyaman?" Tanya Sanzu yang mundur dari gadis itu sebanyak 3 langkah.
"Bukan! Hanya saja...aku kira kau...perempuan" jawab (Name) yang menggaruk pipinya.
"Hei laki-laki bisa memanjangkan rambutnya juga loh, emang cuman perempuan yang bisa" ucap Sanzu.
"Iya aku tau, tapi kau harus mengaca dong. Apalagi Sanzu-san memakai masker, pasti semua orang melihatmu sebagai perempuan" balas (Name).
"Ya...gak salah sih, soalnya...aku pernah digoda beberapa om-om" kata Sanzu.
"Yang sabar ya Sanzu-san" (Name) sedikit prihatin dengan Sanzu yang pernah digoda om-om.
Sedikit hening diantara mereka, tanpa disadari mereka sudah bertatapan hampir 1 menit. Sanzu mengambil belanjaan yang dipegang (Name).
"Ku antar sampai depan kediaman Sano" katanya yang jalan duluan.
(Name) menyusul dan menyamai langkah kakinya dengan Sanzu, lalu dia memberi jarak sekitar 30 cm.
"Kau benar-benar menyukai Mikey ya?" Tanya (Name).
"Hm? Tau dari mana?" Responnya sedikit dingin.
"Aku ini pandai menilai orang loh, jadi aku tau mana orang yang aku percaya mana tidak" jawab (Name).
"Walaupun aku masih curiga denganmu tapi tolong jaga Mikey ya. Mikey sangat kuat, tapi mentalnya bisa dibilang lemah. Jadi tolong jaga ya" ucap (Name).
"Tapi jika kau memanfaatkannya dan membuat dia jahat aku akan menamparmu 10x" lanjut (Name).
"Sunggu kau pikir aku percaya dengan—"
Tangan gadis itu terhenti di pipi Sanzu, telapak tangannya dan pipi Sanzu sangat dekat. Ya, tadi gadis itu hampir menampar Sanzu.
Sanzu terdiam, dia melihat tatapan (Name) yang serius dengan ucapannya. (Name) menjauhkan tangannya dan mengambil belanjaannya.
"Antarnya sampai sini aja, aku tuh orang yang memenuhi janji loh. Sampai ketemu lagi" gadis itu pergi ke arah kediaman Sano yang sudah dekat tinggal melewati tiga rumah lainnya.
Sanzu masih diam membeku, sedikit terkejut dengan tamparan dadakan dari (Name). Sanzu memegang pipinya.
'Kalau dia tidak menghentikannya, mungkin tamparannya bakalan berbekas' batin Sanzu.
Sanzu mengukir senyuman dibalik masker hitamnya itu, senyum menyeramkannya yang ditutup oleh masker.
"Hmm...kita liat saja nanti, aku ingin merasakan tamparan darimu" gumam Sanzu.
"My queen" lanjutnya.
16-08-32
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen (Sanzu Haruchiyo)✓
Short StorySanzu x reader ーーーーーーーーーーーーーーーーーーーー Lets run away my queen -Sanzu . . . . . Start? 16-08-21 End? 27-08-21 !Alur cerita ini tidak nyambung dengan cerita aslinya! Warn⚠️ -sedikit spoiler (?) -kasar -ooc? Fanfic by AvocadoOil6 Tokyo Revengers by Ken Wa...