"di hadapan tuhan saya berjanji bahwa saya akan mencintai anda dengan sepenuh hati, membuat anda penuh dengan kebahagiaan, membiarkan anda untuk memilih jalan anda dan saya akan mendukungnya dengan sepenuh hati, saya tidak menjanjikan bahwa saya akan ada untuk selamanya tapi sepanjang hidup saya, saya akan mendedikasikan diri saya untuk anda dan mencintai anda. Saya akan menjanjikan bahwa saya akan ada untuk anda saat suka dan duka, bahagia atau terluka dan segala keadaan yang ada dalam hidup akan saya berikan untuk anda" sumpah Namjoon membuat Yoongi terkekeh tapi membuat seseorang yang lain menangis sesenggukan
"lebay banget sumpah" ujar Jisoo dengan nada lelah dan menyerahkan satu lembar tissue lagi pada sang kembaran
"kenapa sih Ji? kan lagi sedih, wajar nangis"
Jisoo mendengus. "kamu malu-maluin tau gak sih? Orang bakal mikir kamu di tinggal nikah sama mempelai tahu..." bisik Jisoo sambil melirik ke kanan kirinya. orang-orang yang tidak mengenal mereka mulai berbisik-bisik, dia jelas beberapa kali mendengar bahwa sang kembaran sedih karena dia adalah mantan kekasih sang mempelai
"ya gimana dong, kamu gak akan ngerti" lirih Seokjin lalu menyeka ingusnya di baju mewah milik sang kembaran tanpa di sadari oleh si perempuan
"emang kamu suka Namjoon?" bisiknya lagi
"gak. Gila ya kamu? aku punya Hoseok"
"ya terus? Yoongi?"
"dia sahabatku. Aku Cuma sedih karena sahabatku akhirnya nikah. Kenapa sih kamu rese banget? Kalo gak mau aku nangis di pundakmu harusnya kamu duduk di meja lain biar aku nangis di pundak Jieun" lirih Seokjin lagi tapi dia bahkan tidak melepaskan pundak sang kembaran
"yakan aku nanya, kok sewot sih? Dan lagi aku gak masalah ya soal kamu nangis di pundakku asal jangan lap ingus juga disitu, rese banget sih jadi kakak, aku beli baju ini mahal-mahal Cuma buat lap ingus doang. ini nih yang bikin aku tuh jengkel sama kamu, gak menghargai usaha aku" lirih Jisoo dan menyikut Seokjin di perutnya hingga sang kembaran kesakitan
"kamu bikin kesakralannya jadi gak berarti tau. Diam coba"
"kok jadinya kamu marah? yang dari tadi bikin kesakralan acara gak berarti kan kamu, bukan aku. lagi lebay banget pake acara nangis, dih.." ujar Jisoo
"ya kamu ngajak berantem"
"kok aku?"
Jieun yang berada di sisi kiri Jisoo dan Hoseok yang berada di sisi kanan Seokjin mulai terganggu dengan pembicaraan dua orang kembar yang sudah sering di sebut anjing dan kucing itu. Mereka sudah tidak nyaman dengan beberapa orang yang ikut dalam janji pernikahan ini yang mulai menatap kearah mereka seakan mereka sedang membuat keributan besar.
"beb, udah. Orang-orang liatin" lirih Hoseok memperingatkan sang kekasih
"ya dia du..."
"kak, ini acara sakral please, abis ini ya berantemnya" ujar Jieun lagi membuat Seokjin mendengus lalu memilih menyandarkan kepalanya di bahu sang kekasih sambil sesekali membersihkan air mata dan ingusnya dengan tissue dari sang kembaran
Setelah acara sumpah pernikahan, baik Yoongi maupun Namjoon mulai berjalan turun dari altar dan menerima beberapa ucapan selamat juga doa yang di panjatkan para orang tua untuk kehidupan pernikahan. Setelah menyapa seluruh tetua dan keluarga yang hadir, Yoongi dan Namjoon mulai berjalan kearah sahabat-sahabatnya, orang-orang yang di harapkan Yoongi untuk hadir di pernikahan mereka tanpa terkecuali. Seokjin yang memeluknya lebih dulu dengan tangisan yang tidak berhenti sejak pertama mereka mengucapkan sumpah.
"aku yang nikah kok kakak yang nangis sih?" tanya Yoongi yang membalas pelukan Seokjin dengan erat
"ya gimana dong..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Us
Fanfictionini kisah tentang keluarga Kim, tentang dadda Joon, papa Gi, kak Ji, kak Tae dan dek Jung yang manis dan seluruh perubahan yang terjadi setiap tahun. jangan lupakan tentang kehadiran orang-orang terdekat mereka, paman Jin, paman Hoseok, tante Ji ata...