"terima kasih atas kerja samanya, aku harap kerja sama ini membawa keberuntungan untuk kedua belah pihak" ujar Namjoon menyalami dua orang investor di depannya
"baik. Terima kasih"
Setelah kepergian dua orang investor, dua orang laki-laki yang terlihat begitu berwibawa dengan jas yang melekat di tubuh kedunya berubah menjadi anak-anak yang sedang bermain di lapangan luas. Berlarian di dalam gedung mewah JKL Ent dan membuat semua staff memandang CEO juga produser music legendaris di perusahaan menjadi anak kecil. Mereka melepaskan semua kewibawaan hanya agar cepat sampai di lantai bawah dan pergi ke acara sekolah yang sudah menjadi janji Namjoon. bagi kedunya, baik Jimin, Taehyung dan Jungkook adalah hal yang paling utama di banding semua wibawa yang mereka miliki. Bahkan semua staff tahu bagaimana Namjoon dan Hoseok lebih mengutamakan keluarga mereka.
"kenapa mereka?" Tanya RM ketika melihat bagaimana sang CEO dan produser yang selalu bekerja sama dengannya dan terlihat selalu berwibawa itu kini berlarian seperti anak-anak yang bermain di taman bermain
"mungkin di bruu waktu, hari ini Jimin tampil di festival sekolahnya" jawab j-hope sambil memainkan ponselnya
"kok kamu tau? Darimana?" kini seseorang yang sejak tadi terlihat acuh ikut bertanya
"aku gurunya" jawab j-hope acuh sambil berjalan pergi
Anggota tertua kedua menoleh pada sang leader. "sejak kapan dia akrab sama Jimin?"
RM mengedikkah bahunya. "mana aku tahu. Dan kak, sejak kapan kakak deket sama kak Yoongi? Dan gimana bisa kamu deket sama dia?"
Suga yang di Tanya menoleh. "udah lama. Jieun yang ngenalin kak Yoongi ke aku dan dia yang ngenalin aku ke Halsey sama kak MAX. kenapa?"
"gak, gakpapa" jawab RM lalu menoleh kearah Suga. "Cuma bingung aja"
"kamu aja kali yang sibuk di studio" jawab Suga sambil berjalan pergi meninggalkan RM yang masih menatapnya bingung
"kayaknya yang lebih suka berbaur sama orang aku deh, bukan dia. Dia tuh yang sibuk di studio" lirihnya lalu mengedikkan bahu
.
"HOSEOK CEPETAN!!!"
"IYA INI UDAH CEPET. DIAM MAKANYA"
"KITA TELAAAT SEOKKK"
"SABAAAARRR"
"SEOK, AWAS DEPAN"
"SEOK, KIRI!"
"SEOK..."
"SEOK.."
"DIAM KIM NAMJOON!!"
"HOSEOK!!!" teriak Namjoon lagi
Teriakan demi teriakan terus terdengar di dalam mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi tanpa peduli dengan jalanan yang cukup padat di depannya. keduanya sedang berusaha untuk memburu waktu agar tiba di tempat yang akan menjadi tempat tujuan mereka tepat waktu meski mereka tahu bahwa nyawa merekalah yang akan menjadi taruhannya. Namjoon merutuki jalanan yang saat ini tampak begitu padat, merutuki orang-orang yang memilih keluar dari kantor lebih awal di bandingkan waktu makan siang dan merutuki semua hal yang bisa ia salahkan karena membuat perjalanannya terhambat. Seharusnya perjalanan dari kantor ke sekolah anak-anaknya tidak selama ini tapi mengapa itu terasa begitu lama dan mendebarkan.
Ketika mobil berhenti di depan sekolah yang penuh dengan mobil-mobil orang tua murid, Namjoon keluar dan berlari kearah beberapa orang yang sudah berjalan kearah tempat parkir mobil. Namjoon tidak peduli dengan debaran yang ia rasakan karena kegugupannya. Berjongkok di depan satu-satunya orang yang menjadi alasan mengapa ia harus memburu waktu setelah meeting penting dengan klien, orang yang bahkan tidak mau melihat kearahnya dan memiliki wajah sembab. Namjoon mengutuk dirinya sendiri dalam pikiran ketika ia melihat bagaimana sakitnya mata yang di tujukan sang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Us
Fanficini kisah tentang keluarga Kim, tentang dadda Joon, papa Gi, kak Ji, kak Tae dan dek Jung yang manis dan seluruh perubahan yang terjadi setiap tahun. jangan lupakan tentang kehadiran orang-orang terdekat mereka, paman Jin, paman Hoseok, tante Ji ata...