BAB 13 - 2 PENANTIAN PERTAMA

105 12 0
                                    

"jadi, apa jenis kelaminnya?" Tanya sang ibu mertua ketika mereka berkumpul bersama hingga apartemen Yoongi menjadi semakin sempit dengan banyaknya orang didalamnya

Semua orang baik itu keluarga maupun teman dekat berkumpul diapartemen Yoongi, hanya beberapa orang yang tidak tampak kehadirannya seperti Hyorin dan Youngbae yang memilih untuk pergi berbulan madu untuk kesekian kalinya atau Kyunghoon yang sibuk dengan pekerjaannya dan Seojoon yang akan menyusul karena dia harus menghadiri rapat darurat lebih dulu. Sedangkan teman-teman Yoongi dan Namjoon yang tidak hadir adalah Amy yang ada di luar negeri membangun perusahaan mereka di kancah internasional bersama sang kekasih. Terlebih dengan kehadiran tiga anak Sunye yang berlarian sibuk dengan dunia mereka sendiri membuat apartemen Yoongi yang awalnya luas kini tampak begitu sempit.

"laki-laki ma, bun. Kata dokter sekarang lebih jelas kalo laki-laki" jawab Yoongi

"kalo gitu besok kita harus belanja kebutuhan, kan udah jelas juga jenis kelaminnya" balas sang bunda yang diangguki persetujuan dari sang mertua

"ma, bun, bukannya ini masih lama? Ngapain belanja sih. Masih ada banyak waktu kan buat mempersiapkan itu" protes Yoongi

"ini gak lama Yoon. Ini udah trisemester kedua, bentar lagi trisemester ketiga dan itu adalah saat-saat paling rawan buat penunggu kayak kita. Kita harus mempersiapkan apa aja yang nanti bakalan dibawa kerumah sakit atau juga mempersiapkan tempat buat para bayi. Karena ada kalanya hal gak terduga bakalan terjadi dan sebelum semua itu, kita sudah mempersiapkan semuanya. Sebagai suami, orang tua laki-laki, kita harus menyiapkan semuanya Yoon. Dulu papa bahkan gak pernah dapat wejangan kayak gini jadi pas mamamu mau melahirkan, kita kalang kabut belum nyiapin semuanya dan bahkan barang-barang yang seharusnya di bawa kerumah sakit. Hasilnya, kita harus minta bibi Wang buat nyiapin semuanya diantar setelah mama melahirkan" ujar sang papa dan diangguki persetujuan oleh ayahnya

"tapi pa..."

"apa? Kamu mau bilang kalo kamu sibuk kerja karena kami milih tinggal disini? Awas aja, besok mama sama bunda bakalan nyeret kamu sama Namjoon buat belanja. Gak ada alasan buat keluar dari semua ini atau bunda bakalan jual apartemen ini"

"bunda, kalo bunda ingat, ini apartemen di beli pake uang Yoongi sendiri" ujar Yoongi kearah sang bunda dengan protesannya

"terus? Apa kamu pikir bunda gak bisa jual? Bunda punya ayahmu, dia bisa segalanya" balas sang bunda tidak mau kalah

"kita bisa ikut gak bun? Aku juga pengen ikut belanja buat si kembar. Boleh kan bundaa?" Tanya Seokjin dengan nada manja menyingkirkan console gamesnya sebentar untuk menatap wajah bunda Yoongi dengan mata anjingnya yang mamp meluluhkan hati siapapun

"boleh. Makin banyak tenaga makin bagus karena kita bakalan belanja banyak"

"maaa... mau beli seberapa banyak? Kita bisa nyicil dan lagian Namjoon gak bisa nemenin kalian, Namjoon harus rapat sama Hoseok buat ketemu klien dari luar negeri. Gak bisakah kita serahin semua ini sama mama dan bunda aja?" Tanya Namjoon

"duh kalian ini. kenapa yang semangat belanja Cuma Seokiin aja sih. Emang ini anaknya Seokjin atau kalian sih sebenarnya? Kebutuhan bayi baru lahir itu banyak, mulai dari tempat tidur, baju, bedak dan lainnya tapi kalian bahkan belum nyiapin itu semua. Belum ada satupun. dah gak usah protes kalo para ibu mau belanja. Kalian Cuma harus keluar duit terus bawain belanjaan abis itu selesai"

"jadi kita gak perlu ikut kan?" Tanya Yoongi lagi

"kamu ikut. Kamu gak ada kerjaan. Namjoon bakalan nyusul. Gak pake protes. Bunda yang nyeret kamu kalo kamu gak mau" balas sang bunda

"tap..."

"udah dengerin aja mama dan mama mertuamu Joon. Daripada hidup kalian berdua gak tenang. Dulu aja papa sampe harus sakit kaki waktu belanja kebutuhan kakakmu. Semua-muanya mau di beli apalagi hal-hal yang berbau imut atau perempuan tapi nyatanya anak yang keluar. Apalagi kalo yang bersabda itu dua orang tuh.. udah ada mamamu sekarang di tambah mertuamu jadi mending diam dan nurut aja apapun yang mereka mau" ujar sang papa membuat Namjoon menekan pelipisnya

The Story Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang