"Yoon, kamu yakin aku pakai pakaian kayak gini? Gak harus pake jas atau pakaian formal gitu?" Tanya Namjoon lagi untuk kesekian kalinya karena hari ini dia mengenakan celana kain panjang berwarna khaki dan kaos putih melengkapi, tidak ada pakaian formal seperti kemeja rapi ataupun jas
"ya, itu udah baik" jawab Yoongi acuh dengan pandangan fokus kedepan
"kamu gak lagi balas dendam kan?" Tanya Namjoon
"gak, santai aja, ayahku orang kalem kok" jawabnya lagi
"gimana sama mamamu?"
"bunda?" Tanya Yoongi berpikir sebentar. "she's good, mereka semua baik. Keluargaku baik semua, Tenang aja"
Namjoon tidak percaya ucapan Yoongi jika keluarganya baik. ayolah ayahnya adalah menteri pertahanan, sosok di balik ribuan pasukan tentara hebat di negaranya. Namjoon tahu dia seharusnya takut, bisa jadi ini adalah akhir hidupnya didunia dan esok ia mungkin tidak akan pernah bisa melihat senyum indah Min Yoongi lagi tapi dia akan melakukannya, apapun yang terjadi dia akan mengambil resiko untuk sosok didekatnya ini.
.
.
.
"mau makan daging segar? Kayaknya aku lapar" ujar sang anak kedua setelah menatap layar ponsel dan meletakkannya kasar
"aku bantu motong beberapa bagian, kita bisa masak dan makan itu" balas anak ketiga menatap sang kakak kedua dengan seringai licik di wajahnya
"aku bantu hajar biar dagingnya sedikit empuk?" tambah sang anak pertama acuh sambil melihat layar tablet, mungkin masih memikirkan pekerjaan ketika dia harus pulang untuk memenuhi undangan sang adik terakhir
"dia bakalan mati setelah liat ayah" sang kepala keluarga ikut menimpali dengan wajah serius. "tinggal dia bilang mau mati gimana, pake pisau, pistol atau laras panjang dan dimana dia mau dikubur"
"inilah kenapa keluarga Min gak pernah ada yang mau deketin. Kita harus nyambut tamu tuh dengan cara hormat bukan kayak gini" omel sang bunda lalu meletakkan beberapa cookies di depan empat keluarganya dan menoleh keluar sebentar. "bunda pikir itu perempuan"
"serius bun, gak ada anak perempuan yang punya nama Namjoon" ujar Hyorin tidak terkesan
"dia anak pemilik Hyundai" ujar sang kakak pertama membalik tablet di tangannya untuk di lihat keluarganya yang menunjukkan foto sebuah keluarga kecil dengan lima orang didalamnya
"itu... ada perempuan" ujar sang bunda menunjuk ke foto keluarga
"wow... dia seksi" ujar Sunye, anak ketiga keluarga Min, menunjuk salah satu dari dua laki-laki yang berdiri di belakang orang tuanya
Ayah dan kakak laki-lakinya memutar bola matanya.
"kayak tipemu kan?" ujar Kyunghoon, anak pertama, tidak terkesan
"tipe kak Hyo juga"
Hyorin, anak kedua menghela napas kasar lalu menyandarkan punggungnya ke sofa ruang keluarga. "nope. Yoongi bayiku. Dia harus sama anak kecil imut, cewek kecil yang lucu yang keliatan innocent tapi tipe seksi juga gak masalah asal bukan dia..." lirih Hyorin menunjuk kearah foto yang baru ditunjukkan sang kakak pertama
Suara mobil yang berhenti di pekarangan membuat tiga saudara itu berlari ke sisi lain rumah, mengintip kedatangan siapapun itu. Dua laki-laki yang tadi mereka bicarakan keluar dari sebuah mobil SUV putih yang selalu menjadi kesayangan sang adik, hadiah ulang tahun mereka bertiga ketika usianya menginjak usia legal. Dari jendela mereka bisa melihat betapa santainya sang adik meski mereka tahu pasti jika dia tidak sesantai itu. Dia memiliki ketakutan yang dia sembunyikan di wajah tanpa senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Us
Fanficini kisah tentang keluarga Kim, tentang dadda Joon, papa Gi, kak Ji, kak Tae dan dek Jung yang manis dan seluruh perubahan yang terjadi setiap tahun. jangan lupakan tentang kehadiran orang-orang terdekat mereka, paman Jin, paman Hoseok, tante Ji ata...