Luluh atau memang disuruh..
Apa benar itu ada?..Happy reading all!
<3
"Dre, lu yakin?"
"Iya."
"Tapi bukti kita baru sedikit dre"
"Tapi setidaknya kita punya bukti ini"
"Jaza sama Gara berantas semua sosmed yang mereka punya."
"Bara, sama Gua, bikin strategi buat cari bukti yang lebih kuat lagi."
"Tim A dan D jaga markas, mereka bisa aja kacauin markas ini. Tenang kalian dikepalain sama Raza."
"Tim B dan C cari info lebih banyak lagi dari yang biasanya."
"Dan satu lagi, gua nggak mau ada penghianat disini. Ingat semboyan kita. Hidup untuk mati, mati untuk hidup."
"Semuanya gua minta malam ini udah berjalan, kalau ada info langsung kasih tau gua."
"Baik bos"
"Semuanya boleh bubar, terserah kalian mau ngapain."
"Caffe sekolah yuk"
"Ikut nggak bos?"
"Hmm"
Inti Ravish segera pergi meninggalkan markas mereka yang dihuni oleh anggota lainnya.
<3
"Kalian mau pesen apa? biar gua yang pesenin"
"Gua milkshake coklat ya"
"Lu mah Sal nggak pernah jauh jauh dari coklat, lu Ra mau pesen apa?"
"Aku samain aja deh kayak Salma"
"Yaudah tunggu ya, gua pesen dulu"
"Iyaa"
"Eh sal, itu bukannya inti Ravish ya?"
Mendengar perkataan Ara, Salma langsung menatap yang juga ditatap oleh Ara.
"Hmm? Ya biarin lah Ra, lagian kan ini caffe bukan punya kita, jadi bebas dong mereka mau nongkrong dimana"
"Iya juga ya"
"Eh ada neng Salma, ya ampun neng aa Gara kangen banget tau sama neng"
Salma hanya menanggapinya dengan senyuman.
"Gar, kecilin dikit suara lu. Malu malu in aja"
"Loh kok kalian bisa disini?"
"Tuh si Bara kangen katanya" ledek Raza dengan melirik matanya kearah Bara dan diselingi cengiran dan tawa khasnya.
"Gara yang ngajakin. Katanya mau ketemu Salma"
Mendengar perkataan dari Jaza itu Andreas langsung melirik Gara dengan tajam. Mata sipit dan tajam itu semakin tajam.
"Yaelah bos, cemburu lu?" tanya Raza
"Lagian Gara sama Salma nggak bisa bersatu kok, kan mereka beda agama"
"Hahahaha, kasihan banget sih lu gar gar, kisah cinta lu menyedihkan"
"Udah kalian ini, kasihan Gara diledek terus, duduk sana nggak cape diri emangnya?"
"Omelin mereka lagi dong neng Salma aa cape dibully mereka terus"
"Jijik gua gar ama lu"
"Lu khawatir sama Gara?" tanya Andre dengan raut kesalnya.
"Nggak, cuman kasihan aja"
Perkataan Salma itu mampu membuat semuanya tertawa lepas. Bahkan Andre yang selalu memasang muka datarnya sedikit mengulas senyumnya. Walaupun tidak terlihat sama sekali.
"Duduk" kata Bara sambil melirik bangku kosong disampingnya.
Raza yang mengerti dengan maksud Bara segera menempati tempat kosong itu.
"Ngapain?"
"Duduk lah, kan kata lu suruh duduk"
"Dinda."
"Pelit lu Bar, bucin mampus lu"
Setelah mengatakan itu Raza segera pindah duduk dikursi yang dia tempati tadi.
"Bar aku duduk sini aja ya, kan mau ngobrol sama Salma sama Ara"
"Iya ka Bara, Dinda nya duduk sini aja ya" pinta Salma ke Bara
"Yaudah"
Setelahnya mereka mengobrol masing masing, bercanda, tertawa lepas seolah tidak ada beban.
<3
"Andreas kamu baru pulang nak?"
"Hm"
"Duduk sini dulu"
Andre segera duduk di sofa depan orang tuanya.
"Soal yang kemarin? Bagaimana keputusan kamu?"
"Kamu mau kan nak?"
"Kasih Andre waktu buat pikirin ini"
"Yasudah, nanti malam kita ketemu calon kamu dan keluarganya ya"
"Sebelum jam makan malam kita berangkat."
"Bajunya sudah mama siapkan di lemari ya, kamu tinggal pakai aja"
"Iya. Kamar."
"Mah.. Anakmu itu masih sama, nggak pernah berubah"
"Kita yang salah didik pah, harusnya kita kasih dia kasih sayang, bukan uang"
"Papa ngerti mah, seharusnya kita beri dia kasih sayang"
"Mama nyesel pah, mama nggak bisa lihat Andreas tumbuh, dari kecil pah kita ninggalin dia sama oma nya, oma yang kasih dia kasih sayang, bukan kita yang sebagai orangtuanya"
"Papa pikir ini pilihan terbaik kita ma, semoga Salma bisa beri dia kasih sayang ya mah"
Orangtua Andreas menyesal, dan sangat berharap Andreas bisa merasakan kasih sayang dari orang lain, meskipun bukan dari mereka.
Entah bagaimana pola pikir mereka. Yang jelas setidaknya Andreas mau dijodohkan sudah membuat mereka bahagia.
🔥🔥
Gimana part ini? Udah ngefeel belum?
Kalian kesel nggak nih sama orangtuanya Andreas?
Vote n comment yaa!!
Luv luv 🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Saldreas
General FictionSaldreas Salma ~ Andreas Andreas laki laki dingin tak tersentuh, ketua geng ravish. Hidupnya yang bebas harus berganti, yang semula putih abu - abu menjadi lebih sedikit berwarna. Salma perempuan cantik berhijab, perempuan yang terkenal akan kepin...