S-15

29 0 0
                                    

Akankah yang pergi bisa kembali?
Akankah ia datang tanpa diketahui

Happy Reading all!!!

<3

"Ka Reas"

"Ayo."

"Ha?"

"Ck. Berangkat. Bareng. Gue."

"Ha?" gemas dengan jawaban Salma, Andreas langsung memakaikan Salma helm nya.

"Naik."

"Iya ka Reas, sabar ini Salma pake rok naiknya susah"

"Perlu gue yang naikin?"

"Nggak, udah ayo berangkat"

Andreas menyalakan motornya dan melajukan motor besar nya dijalanan ibu kota yang padat.

Walaupun masih pagi tetapi jalanan sudah padat oleh mobil dan motor.

<3

Setelah melewati kemacetan dipagi hari mereka sudah sampai disekolah.

Salma langsung turun dari motor dan melepas helm nya.

"Makasih ka Reas"

"Hm"

"Aku ke kelas duluan ya"

"Ntar balik sama gue. Gue tunggu diparkiran."
Bukan pertanyaan melainkan pernyataan yang dilontarkan oleh Andreas.

"Nggak usah ka, nanti aku pulang bareng temen aja"

"Gua nggak terima bantahan."

"T-tapi ka-"

"Apa?"

"Nggak enak sama temen aku ka, kita udah janjian."

"Batalin."

"Lu. Balik. Sama. Gua."

"Ngerti?."

"Iya ka, nanti aku batalin"

"Good."

Salma langsung pergi ke kelasnya meninggalkan Andreas sendirian diparkiran.

"Lucu juga. Cantik lagi. Mama sama papa emang nggak salah pilih"

"Woii bos, sendiri aja nih"

"Tumben lu, biasanya kantin kalau kagak rooftop"

"Cabut."

"Kemana?"

"Rooftop."

"Ngonghey"

Inti Ravish pun pergi kearah rooftop menaiki lift yang sudah disediakan oleh sekolah.

"Kenapa?"

"Gua udah dapat bukti soal itu."

"Gua kangen Re sama adek gua"

"Sabar Raz, kita juga kangen sama dia"

"Salma mirip banget sama adek lu Raz"

"Hahaha, iya juga sih kalau diperhatiin"

"Iya kan? Berarti nggak cuman gua kan yang ngerasa"

"Iye Gar"

"Sewot banget lu Jaz ama gua"

"Bodo."

"Bacot."

"Brisik."

"Busettt, lu pada ngapa sih"

SaldreasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang