S-19

24 0 0
                                    

Happy Reading all!!

<3

Malam ini dikediaman orangtua nya Salma, mereka sedang makan malam.

"Kalian jadi pindah?"

"Jadi Bun"

"Salma, barang barang nya sudah dirapihkan?"

"Sudah yah"

"Berangkat jam berapa kalian?"

"Abis isya paling yah"

"Yasudah"

"Aku udah selesai makannya. Mau langsung kekamar"

"Loh Sal, Andreas nya ditinggal?"

"Nggak papa kok bun, mungkin Salma kecapean"

"Anak itu"

Salma langsung meninggalkan ruang makan dan menaiki tangga untuk kekamarnya. Sesampainya dikamar dia merebahkan dirinya diatas kasur dan memikirkan kembali kejadian tadi.

"Sebenernya aku nggak salah, mereka saja yang tak bisa melupakan semuanya"

"Ingat Sal, kamu yang dulu itu sudah mati. Yang sekarang ya diri kamu yang harus kamu perankan"

"Aku nggak pernah bohong sama mereka. Iya. Nggak pernah."

Cklek

Mendengar suara pintu terbuka Salma langsung bangun dan menegakkan badannya.

"Kamu kenapa Sal?" tanya Bunda.

Iya. Bunda kebiasaan sekali memang. Selalu masuk tanpa mengetuk pintu.

"Nggak papa kok Bun."

"Soal yang tadi tidak usah terlalu kamu pikirkan. Itu biar urusan Bunda ya."

"Tapi Bun.. Mereka pasti marah banget sama Salma"

"No. Mereka nggak marah sayang. Mereka hanya kecewa sama kamu. Dan itu hanya sementara. Biar Bunda coba buat mereka ngerti ya"

"Iya Bunda"

"Bunda"

"Loh ayah sejak kapan disana?"

"Baru saja"

Mendengar jawaban ayah Salma bernafas lega.

"Bunda, ngobrolnya dilanjut nanti. Andre sudah nunggu Salma dari tadi. Katanya mereka berangkat sekarang aja."

"Salma barangnya sudah beres semua kan kemarin?"

"Sudah Bunda"

"Ayok Ayah bantu bawa barangnya"

"Iya Ayah"

Mereka turun kebawah membawa barang barang Salma. Karna barang yang dibawa Salma banyak jadi orangtua nya membantunya. Sedangkan Andreas menunggu diluar sambil memanaskan mobil sport nya.

"Sini yah aku bantu bawa"

"Ambil yang ada di Bunda sama Salma"

Andreas langsung mengambil barang yang dibawa Bunda untuk dimasukan kemobil dan barang yang dibawa Salma juga.

"Salma, kamu harus nurut kata Andreas ya."

"Iya Bunda"

"Andreas, Ayah titip Salma sama kamu. Jaga dia. Kalau kamu sudah tidak mau pulangkan dia dengan baik sebagaimana kamu mengambilnya dari saya."

"Iya Ayah. Andreas pasti jaga Salma kok"

"Yaudah kalau gitu kalian berangkat sekarang, nanti keburu macet."

SaldreasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang