S-7

44 2 0
                                    

Apa benar rasa itu ada? Apa hanya perhatian semata?
Semesta benar benar menjalankan skenario buatannya..

Happy reading all!!

Vote n comment ya!!

<3

Pagi ini mentari dengan percaya dirinya menampakan sinar cantiknya.

Sekolah Hunus Bangsa senin pagi ini menjalankan upacara bendera dengan lancar.

"Ntar toilet dulu ya"

"Ihh tapi Ara disuruh ke kantin sama ka Jaza"

"Ke toilet dulu ra baru kantin"

"Hmm, yaudah deh"

"Barisan dibubarkan"

Seluruh siswa langsung bergegas untuk pergi ke kantin, toilet, kelas.

Tapi, Salma dkk pergi ke toilet lebih dulu baru kantin dan setelah bel baru mereka ke kelas.

"Udah yukk kantin"

Dikantin ramai sekali dipenuhi oleh siswa Hunus Bangsa.

"Dinda nih minum buat kamu" ucap Ava dengan tangan yang terulur.

"Nggak makasih Va"

"Salma, ini aku kasih susu coklat buat kamu" Ucap Arden dengan tangan terulur sama seperti Ava.

"Nggak makasih den"

"Ambil Sal, gua nggak suka ditolak"

"Makasih den"

"Sama sama Sal"

"Buang." ucapan dingin itu berasal dari Andreas.

"Gua. Bilang. Buang."

"Hah? Ah Iya. Nih Ra ambil"

Salma langsung kasih susu coklat dari Arden ke Ara.

"Good."

"Maksud lu apa dre kayak gitu?"

"Hm?"

"Salma kenapa lu kasih ke Ara?"

"Cewe gua." dua kata dari Andreas mampu membuat seisi kantin melihat mereka.

"Siapa?" tanya Raza

"Salma."

"Sal?" tanya dinda dengan ekspresi wajah yang meminta penjelasan.

"Salma cewe gua. Jadi kalau diantara kalian ada yang ganggu cewe gua, artinya kalian juga berurusan dengan gua."

"B-bos?" bingung Gara

"Sorry gar"

"Nggak papa bos, kalau neng Salma harus sama lu. Ikhlas gua bos, ikhlas banget malah"

SaldreasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang