Salma berada dikediaman orangtuanya setelah dikabar bahwa bunda nya pingsan.
"Bi, Bunda mana?"
"Ada dikamar non"
"Dek, maksud nya apa?"
"Ayo ka, kita ke kamar Bunda"
"Bunda? Bunda siapa?"
"Bunda ka, kaka lupa ya sama Bunda?"
"Sudah ka, kita bahas ini nanti saja, keadaan Bunda lebih penting"
Salma dan Alna berjalan menuju kamar sang Bunda.
"Assalamualaikum Bun"
Tidak ada yang menjawab, ruangannya sangat sunyi. Maklum, hanya ada Bunda yang masih belum sadar dari pingsan.
"Ini non, kotak P3k - nya"
"Makasih bi"
Salma menerima kotak itu. Setelah nya bibi langsung keluar ruangan.
"Jadi Sal-?
" Ka, mungkin aku jelasinnya tunggu Bunda saja ya? Biar semua nya jelas"
"Oke kalau itu mau kamu, kita tunggu Bunda sehat saja" Alna sedikit canggung mengucapkan kalimat Bunda.
"Iya ka, ga papa kan?"
"Iya gapapa"
Mereka tersenyum satu sama lain. Selanjutnya tidak ada percakapan diantara mereka.
Salma yang sibuk memijit kepala dan be beberapa bagian tubuh Bunda nya agar sedikit rileks dan sadar. Sedangkan Alna sibuk men scroll HP nya yang sebenarnya sangat sepi.
"Gua balik dulu aja deh, nanti kalau lu udah siap buat jelasin kabarin aja ya"
"Umm iya ka, nanti aku kabarin kaka ya"
"Iya, gua pamit ya salam buat Bunda dan yang lain"
"Inshaallah aku salam in ka, kaka hati-hati ya"
"Iya, gua cabut"
Alna langsung keluar dari ruangan dan rumah besar itu. Sedikit mengganjal dihatinya karna tidak mendapatkan penjelasan apapun dari Salma.
<3
"Bun, Salma kangen sama kalian. Kangen sama keadaan yang dulu kita lalui bersama"
"Kalau saja dulu aku berani jujur mungkin ga akan serumit ini"
Tidak lama HP Salma bergetar menandakan ada telpon yang masuk.
"Assalamualaikum ka"
"Iya halo. Umm waalaikumsallam"
"Kenapa ka?"
"Lu dimana? Udah dirumah atau masih diluar? Mau gua jemput ga?"
"Ka tanya nya satu satu bisa kan?"
"Oke. Lu dimana?"
"Dirumah Bunda, ga dirumah"
"Mau gua jemput ga?"
"Umm, boleh deh. Tapi pulang nya nanti ya, kamu kalau mau kesini, kesini aja"
"Ya udah, gua otw kesana"
"Waalaikumsallam"
Telpon dimatikan sepihak oleh Andreas.
"Siapa ka?"
"Eh Bunda udah bangun"
Bunda tersenyum menanggapinya. Lalu Salma membantu Bunda untuk duduk.
"Bunda butuh apa? Mau minum?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Saldreas
Fiksi UmumSaldreas Salma ~ Andreas Andreas laki laki dingin tak tersentuh, ketua geng ravish. Hidupnya yang bebas harus berganti, yang semula putih abu - abu menjadi lebih sedikit berwarna. Salma perempuan cantik berhijab, perempuan yang terkenal akan kepin...