S-26

22 0 0
                                    

HAPPY READING ALL!!!

<3

Malam ini Salma dan Andreas berada dirumah mereka. Setelah bersih-bersih dan menunaikan ibadah mereka sekarang sedang bersantai di atas kasur. Dengan Salma yang sedang menonton TV dan Andreas yang tiduran berbantalkan paha Salma.

"Ka, aku bingung deh sama perubahan sikap Bunda sama Ayah"

"Mereka kenapa emangnya? Kayaknya biasa aja deh, perasaan kamu aja kali"

"Ngga ka, mereka tuh kaya saling menghindar gitu, terus juga Bunda kayak nutupin sesuatu sama aku"

"Yaudah, nanti kamu tanyain ya ke Bunda sama Ayah"

Salma hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Bobo yuk, udah malam"

"Ayo, kamu bangun dulu aku mau skincare-an"

"Susu ya Sal"

"Ha?"

"Aku mau susu Sal"

"Ga ada susu ka, belum belanja lagi"

"Yaudah kalau gitu aku mau susu kamu"

"Ngga ngga, apan sih. Aku ga mau ya"

"Ish Salma aku mau susu!! Mau susu!!"

"Iya besok beli susu, udah ayo bobo udah malam tuh"

Agaknya Salma prustasi menghadapi kaka ganteng yang satu ini.

"Boleh ya Sal"

"Iya udah"

"Makasih sayang"

Setelahnya hanya mereka dan tuhan yang tahu dan juga saya, hehe.

<3

Pagi ini Salma sudah rapih untuk berangkat ke sekolah. Tapi tuan muda Andreas masih terlelap dialam mimpinya.

"Ka ayo bangun udah siang, kita nanti telat loh"

"Hmm"

"Ayo ka bangun"

"KA ANDREAS BANGUN BURUAN KALO GA, GA DAPET JATAH SUSU LAGI!!"

"HA? IYA IYA INI AKU BANGUN"

Salma tertawa melihat ekspresi sang suami yang bisa dibilang sangat lucu dan menggemaskan.

"Udah sana mandi, air hangat-nya udah aku siapin, kalo udah rapih langsung kebawah kita sarapan dulu"

"Iya istriku tersayang"

Setelahnya Andreas masuk kekamar mandi. Tapi baru beberapa detik dia sudah keluar.

"Loh kok cepet banget"

"Ada yang ketinggalan sayang"

"Ap-"

Cup!

Setelah mendapatkan morning kiss nya Andreas langsung masuk kedalam kamar mandi sebelum terkena amukan Salma. Sedangkan Salma masih terpaku ditempatnya, ia seperti tidak percaya dengan apa yang terjadi.

Setelah tersadar dari keterdiamannya, Salma langsung turun kebawah dengan pipi yang panas dan merah merona.

Tidak lama Andreas turun dengan keadaan yang bisa dibilang jauh dari kata rapih. Baju yang dikeluarkan, gesper tidak dipakai, dasi yang hanya ditenteng ditangan sebelah kanan, sedangkan tangan kirinya tersampirkan tas dan membawa sepasang sepatu berwarna hitam putih itu.

"Ya Allah ka, itu dirapihin dulu dong"

"Pakein"

Salma memakaikan dasi dengan telaten.

SaldreasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang