Happy Reading all!!
<3
"Ka Reas!!"
"Iya al?"
"Ka tadi kata mama Alma udah sembuh, udah nggak sakit lagi dong.." ucap sang gadis berumur 6 tahun itu dengan gembira.
"Bagus dong kalau udah sembuh. Nanti kita bisa main motor"an bareng lagi, princess Alma mau main apa? Nanti ka Reas temani"
"Alma mau main apa aja, yang penting ka Reas ada disamping Alma ya"
"Alma! Sudah sore nak! Pulang!" teriak sang Bunda.
"Yahh padahal Alma baru aja keluar mau main sama kaka ganteng padahal"
"Alma pulang dulu ya ka. Besok kita main lagi! Harus! Kalau nggak Alma marah yaa!"
"Hahaha, iya nanti kita main lagi princess. Prince ganteng juga mau pulang."
"Dadah!" ucap keduanya sambil berjalan meninggalkan taman yang sepi itu dan tidak lupa untuk melambaikan tangan mereka. Seakan itu pertemuan terakhir mereka.
<3
"Salma"
"Iya Bunda?"
"Kamu ini dari tadi Bunda panggil nggak dijawab, ternyata lagi melamun"
"Hehe maaf Bunda"
"Kangen ya?"
"Hmm" jawab Salma sambil menganggukan kepalanya.
"Andreas belum pulang? Ini sudah maghrib loh, coba kamu telfon dia"
Salma langsung mengambil HP nya dan mencari kontak Andreas lalu dia langsung menghubungi no itu.
"Halo"
"Kamu dimana?"
"Rumah Jaza"
"Asekk si bos dicariin sama neng Salma"
"Jan cemburu Gar"
"Apasih!?"
Salma yang mendengar ada keributan disana terkekeh.
"Masih lama?"
"Hmm, nggak tau. Kenapa?"
"Yaudah, nanya aja soalnya udah maghrib tapi kamu belum pulang"
"Aku otw. Kamu mau nitip apa?"
"Nggak usah, langsung pulang aja"
"Bunda? Yakin nggak mau nitip?"
"Bunda mau nitip sesuatu sama ka Andreas?"
"Tidak usah. Suruh dia pulang saja. Bunda khawatir"
"Kata Bunda nggak usah ka. Bunda cuman mau kamu pulang, katanya khawatir"
"Lu?"
"Hmm?"
"Khawatir juga nggak sama gua?"
Mendengar pertanyaan itu Salma terdiam sebentar untuk menetralkan detak jantungnya.
"Iya. Khawatir. Makanya pulang"
Andreas yang sedang berjalan menuruni anak tangga langsung terhenti karna mendengar jawaban Salma.
Berdiam sebentar lalu berdehem guna menetralkan detak jantungnya yang sedari tadi berpacu cepat.
"Iya sayang. Yaudah aku matiin ya telfonnya."
Salma yang mendengar Andreas memanggilnya dengan sebutan 'sayang' langsung merasakan pipinya memerah panas, dan juga detak jantung yang berpacu sangat cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saldreas
Fiksi UmumSaldreas Salma ~ Andreas Andreas laki laki dingin tak tersentuh, ketua geng ravish. Hidupnya yang bebas harus berganti, yang semula putih abu - abu menjadi lebih sedikit berwarna. Salma perempuan cantik berhijab, perempuan yang terkenal akan kepin...