Chapter 12

8K 532 31
                                        

Sore semuanya, agak telat update tidak apa-apa ya?Happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore semuanya, agak telat update tidak apa-apa ya?
Happy reading~

.

.

.

"Echan... memangnya orang ini siapa?" suara pelan Jaemin sukses membuat Haechan dan Jeno saling berpandangan heran.

Bagaimana bisa Jaemin tidak mengingat orang yang menghancurkan hidupnya?

Haechan mengeratkan pegangannya di kursi roda Jaemin, jantungnya langsung berdebar kencang. Seharusnya dia senang karena dengan begitu Jaemin tidak akan merasakan trauma hebat dan lebih baik melupakan Jeno selamanya.

Tapi hei! Haechan juga tidak boleh melupakan kejadian saat ia menemukan lelaki manis dijalanan dalam keadaan yang menyedihkan, bukannya Jaemin saat itu lupa siapa dirinya dan setelah itu hal yang tidak diinginkan terjadi?

Haechan segera mendorong kursi roda sahabatnya dengan cepat, satu-satunya orang yang harus ia temui adalah Jaehyun. Bahkan ia mengabaikan Jeno yang kini sudah mengejar mereka.

"Nana kau akan baik-baik saja..."

Langkah Jeno terhenti saat Haechan berpapasan dengan Jaehyun dan lelaki bermata sipit itu segera bersembunyi agar keberadaannya tidak diketahui Jaehyun.

Sebenarnya ia tidak takut, tapi jika terjadi keributan dia sendiri yang akan semakin susah melihat Jaemin.

"Ada apa, Chan?"

"Nana... Dia... Dia bertemu Jeno didepan. Tapi Jaehyun hyung, dia tidak mengingat siapa Jeno. Yang aku takutkan Nana..."

Jaehyun sedikit berjongkok, mensejajarkan tingginya dengan Jaemin, "Jaemin-a benar apa yang dikatakan Haechan? Tapi apa kau ingat siapa aku?"

Jaemin menatap Jaehyun dengan tatapan bingung seolah lelaki manis itu tidak mengenal Jaehyun. Tahu apa yang terjadi, Jaehyun langsung bergegas berdiri dan mengambil alih pegangan kursi roda Jaemin dari Haechan.

"Haechan, kabari Nyonya Na segera."

Jaehyun langsung membawa Jaemin untuk segera memeriksanya, dia takut Jaemin kambuh lagi.

Tidak lama kemudian akhirnya Jaemin diperiksa, kondisi lelaki itu saat ini hampir saja memburuk, untung Jaehyun segera menanganinya.

Pantas saja ia tidak mengenal Jeno, meskipun Jaemin sempat tidak mengenalnya juga walau sesaat.

Jaehyun menghampiri Jaemin yang saat ini tengah tertidur, Jaehyun sengaja memberinya obat tidur agar Jaemin istirahat.

Melihat kondisinya yang kapan saja akan memburuk, Jaehyun dan dokter lainnya sudah merencanakan akan mengoprasi Jaemin dua minggu lagi untuk mengeluarkan bayi di perut adiknya, setelah itu mereka akan memulai pengobatan untuk lelaki manis itu.

I Love You, Jeno!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang