Chapter 10

9.8K 578 22
                                        

Hai aku datang dengan chapter terpanjang..
Tadinya mau kubagi dua tapi tanggung moga ngga membosankan...
Happy reading~

Happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Kriet!

Pintu ruang rawat Jaemin kembali terbuka, Haechan dan Mark baru saja keluar dari sana, mereka harus pulang agar Jaemin dapat beristirahat tanpa ada banyak orang di ruangannya.

Jaehyun yang memang masih berada di luar kemudian menoleh pada keduanya.

"Kalian mau kemana?" tanya Jaehyun, yang kini mengabaikan Jeno.

"Sepertinya kami harus pulang dulu, ini sudah malam dan Nana..." Haechan menghentikan ucapannya sejenak saat melihat Jeno ada disana, dia sangat benci pada Jeno setelah Jaemin menceritakan semua kebenaran tentang Jeno.

Ia melirik tidak suka pada Jeno, karena laki-laki itu sahabatnya menjadi sangat menderita.

"Nana butuh istirahat dan tolong jaga dia hyung, jangan sampai dia kembali histeris seperti tadi hanya karena melihat satu orang yang tidak seharusnya berada disini." mata Haechan sesekali melirik Jeno.

"Kau tenang saja tidak akan aku biarkan, oh ya aku sekalian berterimakasih pada kalian, kalau Jaemin tidak ditemukan oleh kalian, kami tidak tahu harus mencarinya kemana."

"Sama-sama hyung, ngomong-ngomong namaku Lee Haechan dan ini kekasihku Lee Minhyung. Aku sahabatnya sejak dibangku Smp."

"Oh jadi kau yang bernama Haechan dan aku..."

"Jung Jaehyun bukan? Hyungnya Jaemin yang sangat baik hati." tebak Haechan dengan nada suara yang sengaja ditekan seolah memanasi Jeno yang kini tengah memperhatikan mereka.

Sementara Jaehyun terkekeh pelan, dulu Jaemin memang sempat menceritakan Lee Haechan padanya.

"Nana tadi bercerita padaku sebelum kalian datang kemari."

Jaehyun tersenyum, "Baiklah, kalau begitu kalian berhati-hatilah di jalan."

"Iya, mungkin kami akan datang lagi menjenguk nanti. Oh ya Jaehyun hyung, nomor yang tadi adalah nomorku tolong di simpan ya, jika sewaktu-waktu ada apa-apa dengan sahabatku aku meminta kau memberi tahuku segera."

"Baiklah."

Setelah itu Haechan dan Mark pergi dari sana, Jaehyun melirik Jeno sekilas dan hendak masuk namun Jeno menahannya dengan memegang bahunya.

"Jaehyun-ssi tolong perbolehkan saya masuk. Saya ingin tahu keadaan Jaemin."

Jaehyun menurunkan tangan Jeno dari bahunya lalu berbalik dan menatap Jeno dengan sinis.

"Anda tidak dengar apa yang Haechan katakan? Jaemin sedang istirahat. Pergi dari sini atau saya sendiri yang menyeret anda keluar." gertak Jaehyun dikarenakan terlampau kesal.

I Love You, Jeno!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang