Jeno tiba-tiba saja menyudahi hubungan percintaannya dengan Jaemin, alasannya karena lelaki manis itu berubah.
Namun Jaemin tidak terima dan meyakini kalau Jeno adalah jodohnya, apalagi lelaki manis itu mengaku tengah hamil.
Orang tuanya segera meni...
Jano berlari sekuat tenaga sambil menggendong Jaemin keluar dari gereja, sesekali ia melihat lelaki manis itu yang benar-benar menutup matanya.
"Tidak, jangan menyerah disini sayang. Kumohon.." Jeno bahkan menitihkan air mata tanpa sadar.
Tubuh Jaemin bahkan benar-benar sangat ringan sekali.
Jaehyun dan yang lainnya menyusul dari belakang, suasana hari itu benar-benar terlihat sangat panik sampai Jeno tak peduli sudah menabrak beberapa orang berkali-kali.
Jaemin harus selamat.
Jaemin harus tetap hidup.
"Baringkan disini, cepat Jen!" perintah Jaehyun yang sesaat mereka sampai di rumah sakit, langsung mengambil wheel bed.
Jaehyun dan beberapa Dokter langsung membawa Jaemin ke ruang gawat.
Lelaki tampan itu langsung menyandarkan tubuhnya ketembok dan merosot, tubuhnya benar-benar lemas. Pikirannya sudah kemana-mana, apalagi ia sering kali mendengar ucapan putus asa dari sang terkasih akhir-akhir ini.
"Aku yakin kau bisa... Kau tega jika meninggalkan kami."
Jeno melihat Nyonya Na juga yang baru sampai sambil menggendong Jisung, tangannya terulur meminta agar wanita itu memberikan Jisung padanya.
Dengan air mata yang tak terkendali, Jeno mendekap anaknya, "Do-doakan Eommamu nak...dia sedang berjuang, kau tidak mau kan Eommamu pergi meninggalkan kita."
Jisung menangis seakan paham dengan ucapan Jeno, bahkan Nyonya Na ikut menitihkan air matanya. Ia tak kuasa menahan sedih, apalagi Jaemin anak semata wayangnya yang sangat ia sayangi.
Lama Jaemin ditangani di dalam, bahkan belum ada satupun Dokter yang keluar.
Jeno masih terus mendekap erat anaknya, bagaikan roll film yang tengah diputar. Kini ingatan masalalu dengan Jaemin kini berputar di pikirannya.
'Jaket ini milikmu kan, ada namanya Lee Jeno. Oh ya aku Jaemin, aku menemukan jaketmu di ruang seni. Untung saja banyak yang mengenalimu jadinya aku gampang mencarinya. Lain kali, jangan sampai tertinggal lagi ya?'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Itu adalah pertemuan pertamanya dengan Jaemin, lelaki pemilik senyum manis. Padahal saat itu ia tengah patah hati karena ditinggalkan Yuna.
Jeno benar-benar pernah lupa dengan senyuman yang membuatnya melupakan kesedihannya terhadap Yuna.
'Lee Jeno yang waktu itu kan? Ah kita bertemu lagi. Kau ingin memesan apa? Jangan ragu, aku bisa membuat kopi yang sangat enak untukmu.'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.