16; penghabisan

9K 1.8K 255
                                    

serangan tiba-tiba dari kerajaan barat membawa kekalahan telak yang segera dirasakan oleh pihak utara. jaemin bahkan tidak punya waktu untuk memikirkan rencana karena ibu kota cepat menjadi kolam darah hanya dalam satu kedipan mata. “bedebah sial!!” umpatnya keras-keras setelah mengayun pedang beberapa kali dan menjatuhkan sejumlah besar lawan, tapi tetap saja belum cukup karena mereka datang terus-menerus seolah tak ada habisnya. kini pakaian sang putra panglima sudah penuh cipratan darah, ia tidak bisa bedakan mana lawan dan bukan karena warga juga sibuk berlarian mengevakuasi diri.

“apa yang sebenarnya terjadi?! kerajaan barat memang bajingan!!” teriaknya lantang, namun lepas itu pasang seringai menyadari jiwa suka tantangan yang selama ini terkubur jadi dibangkitkan. jaemin menutup mata sejenak sembari atur napas, ketika akhirnya kelopak membuka ia bisa lihat lebih jelas orang-orang yang harus dihabisi. “kalian ingin cari masalah dengan singa? baiklah, bersiap rasakan taringnya dasar keparat!!”

tidak jauh berbeda di bagian luar tembok istana lain, para prajurit termasuk mereka yang baru dapat pelatihan tak seberapa harus melawan sejumlah besar musuh dan sebisa mungkin mencegah mereka dari menerobos gerbang. walau kewalahan, sejauh ini musuh masih belum bisa menembus pertahanan istana. “hanya aku, atau memang mereka lebih hebat dari semestinya?” hendery berujar di tengah-tengah pertarungan, sementara yukhei yang juga ada di sana cuma melirik singkat. objek pembicaraan barusan adalah para prajurit sukarela, mereka tidak berpikir kalau hasil pelatihan singkat mampu membuat perubahan amat signifikan terhadap keterampilan bertarung para pemuda itu.

“jangan buat aku berpikir!! kau memang ingin aku mati atau bagaimana?!” seru yukhei saat ia membanting tubuh bongsor seorang musuh ke tanah, di tengah pergulatan seperti ini dirinya benci menggunakan otak terlalu banyak. “dasar, kalau begitu kau tidak perlu minta otak sebelum terlahir ke dunia dulu!!”

seperti biasa, bagi yukhei dan hendery pertarungan macam ini barulah pemanasan.

“di mana yang mulia raja??” di tempat lain minhyung sibuk mengurusi perihal strategi, walau mereka diserang mendadak ia tetap harus membuat siasat efektif terlepas dari keterbatasan waktunya. ia sebisa mungkin tidak memegang senjata apabila situasi tidak mendesak, sebab keterampilan bertarungnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan rekan-rekan yang dulu belajar bersama. “beliau memeriksa pembangunan kuil shizen!” jawab seorang pelayan rajanya.

“apa?! raja melakukan itu dan tidak memberitahuku sama sekali?!” telapaknya menyentuh wajah, mengusap kasar tanda frustrasi. untuk apa seluruh pasukan dikerahkan melindungi istana jika raja mereka saja rupanya berada tanpa perlindungan di luar wilayah ibu kota? “ini buruk.. sangat buruk. apa ada utusan yang turut bersama raja kembali kemari?” sang pelayan menggeleng mantap, ia kemudian terdiam beku dengan tatapan kosong sejenak.

“k--kami sebenarnya berusaha mengirim pesan untuk bertanya apa mereka baik-baik saja.. tapi belum ada balasan sama sekali.” berbagai kemungkinan masuk menghunjam pikiran minhyung, beberapa di antaranya tidak ingin ia akui, tapi mau tidak mau kerajaan utara tetap harus bertahan walau tanpa kejelasan nasib raja mereka. “untuk saat ini kita harus fokus memukul mundur pihak lawan, jika ada kabar tentang raja tolong beri tahu aku.”

kala diskusi itu berakhir, minhyung dikejutkan oleh kunjungan tiba-tiba dari orang yang sudah lama tak bersua dengannya. bersama orang itu adalah pemuda yang cukup familiar walau tak dikenalnya baik, “guru kim, apa yang membawa anda sampai kemari? tolong segera cari tempat persembunyian, ilmu yang anda miliki masih dibutuhkan kerajaan ini.” kim jogdae tidak mengapikkan pinta sang murid yang sebenarnya lebih mirip usiran halus, ia lebih peduli pada tujuan awalnya datang.

“kenapa murid tabib byun bersama anda?” haechan tidak menjawab apa pun, ia cuma berdiri dengan tatapan datar walau pakaian tugasnya terciprat noda darah dan debu tanah di beberapa bagian.

禁断の皇后 | ft. NOREN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang