segera dihapus!

8.5K 716 287
                                    

gais ini oneshoot di luar universe FE, tapi berhubung aku gak punya wadah dan males publish book baru —bcs lapakku udah kebanyakan utang— aku taro sini gapapa ya.. jangan ngamuk 😭

°°°

⟨can i be him?⟩

genre : dramamaramama hey

contains mention of other pair, misgendering, and mpreg

✨ panjang✨

°°°

cafe tengah ramai dikunjungi pelanggan siang itu. seorang pemuda usia awal kepala dua memarkirkan motor kesayangannya tepat di lahan bertuliskan ‘parkir khusus staff’  dan tak lupa mematut penampilan. hari ini mentari sedang terik-teriknya, sesuai ramalan cuaca di kanal kenamaan semalam, pantesan sih rame, begitu batinnya; sebab cafe tempat ia bekerja paling terkenal dengan menu milkshake yang dingin nan menyegarkan.

lima menit habis untuknya menyugar helai rambut hitamnya yang berantakan, lantas ada orang lain keluar dari pintu karyawan sembari mengangkat dua kresek besar sampah untuk dibuang. ia belum pernah melihat lelaki itu sebelum-sebelumnya, mungkin direkrut saat ia izin cuti dua minggu ini. biji mata sewarna obsidian lekas tercuri perhatian, terus amati sosok itu yang walau mungil tubuhnya tapi lumayan juga mengangkat beban.

tidak ada yang aneh dan hampir ia pilih abaikan, kecuali saat sosok itu memutar langkah kembali masuk ke dalam cafe dan ia segera menyadari sesuatu mencolok pada si pegawai baru. “hah? yang bener aja!” bergumam, entah kaget entah kesal, yang pasti ia jadi buru-buru ikut masuk guna cari penjelasan atas tanda tanya yang kini bercokol di kepala.

“chan! haechan!” panggilnya sewaktu bertemu kawan yang juga bekerja di sana sebagai pelayan. dengan gestur tangan dirinya mengode supaya pemuda sepantarannya itu datang cepat-cepat. “apaan? liat noh lagi rame, lu dateng telat bukannya ganti seragam terus kerja malah kaya ibu-ibu dapet gosip hot!” protesan haechan tak dihiraukan, terlebih saat si laki-laki mungil tadi sekali lagi masuk ke fokus pandang.

“chan, gelasnya udah bisa gue cuci, ’kan?” tanya itu mengalun begitu halus, suaranya tidak terlalu cempreng tapi juga tidak rendah, yang pasti terdengar nyaman di celah telinga. senyumnya manis walau bibir tidak merah laiknya penggambaran ‘cantik’ biasanya. lelaki ini tetap memesona terlepas segala kesederhanaan yang tampil daripadanya. “eh, bisa, njun.. pelan-pelan aja ya, di belakang agak licin soalnya.” ucap haechan dibalas angguk, kemudian lelaki yang disapa njun itu pergi ke dapur membawa beberapa gelas dan piring kotor.

“jen? oi, jeno! lu mau ngomong ape? gue sibuk, lu manggil malah ngelamun sekarang!” jeno, si tokoh utama yang sedari tadi belum reda rasa ingin tahunya, terkejut sebab ia tak sadar sudah melamun. kala didapatnya lagi kognisi, ia lekas bertanya, “itu tadi staff baru?”

“iya, emang kenapa?”

“tapi dia.. gue gak buta ya, gue tau dia lagi--”

“lagi apa? udah, buruan kerja atau lo gue laporin boss biar dipecat? udah dikasih cuti dua minggu masih gak bersyukur!” haechan bercekak pinggang, tangan kiri memegang catatan pemesanan sementara tangan kanan menggenggam pena. “ck, gue izin cuti juga kan buat ujian, bukan main gak jelas!”

“peduli setan, kerja gak?!” pada akhirnya tanda tanya itu harus disimpan oleh jeno, mungkin sampai shift kerja mereka usai agar haechan tak mengamuk lagi.

禁断の皇后 | ft. NOREN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang