💙

1.5K 135 10
                                    


Emily POV

"Aeeisss...kemana si ni Aila udh dua minggu ga ada kabar."

"Telfon ga diangkat,text ga di balas,beberapa kali ke rumahnya juga ga ada respon."

"Bikin orng khawatir aja ni anak."

Keluh ku cuma karna mikirin Aila.




Benar,udh dua minggu gua ga ada kabar dari dia, bahkan Jenn sendiri juga ga tau kabar Aila.

"Keknya ni anak punya masalah rumah tangga lg deh,heran gua ga kelar-kelar masalah.nya"

~

Tadi pagi gua nyempetin diri lg buat ke rumahnya dan masih sama kaya beberapa hari lalu waktu gua kerumahnya, ga ada respon
Dan gua cuma berdiri depan pintu sambil pencetin bell sama gedor-gedor pintu kaya orng bodo.

Setelah pagi itu tiba-tiba malam harinya gua dapet pesan text dari Aila.

"Tolong bawain makanan di toserba sama beer yg banyak."

"Cepetan."

Dan dengan semua pesan yg gua kirim dan panggilan telfon yg ga dia angkat,tiba-tiba dia nyuruh gua belanja di toserba.

Ga ada pilihan lain gua langsung ke nurutin apa yg dia mau dan segera menuju rumahnya.


Sampe di depan pintu yg sebelumnya beberapa kali buat gua bolak-balik dan ga pernah di bukain,akhirnya sekarang pintu itu terbuka.

Awalnya gua pengen langsung marahin Aila begitu dia buka pintu tp waktu pertama kali pintu itu terbuka, yg gua liat adalah Aila yg keliatan kurus,tanpa emosi,dan ga ada semangat hidup. Dan itu buat gua melen semua amarah yg udh di ujung lidah.

Lebih mirisnya waktu gua masuk ruang tamu banyak sampah sisa makanan instan di seluruh ruangan dan botol-botol beer kosong tergeletak di segala sudut.

Aila yg sudah mendapatkan kantung plastik yg berisi beer dan makanan instan yg gua bawa dia langsung berusaha membuka botol beer itu dan tdk membutuhkan gelas dia langsung meminumnya dari botol.

"Astaga....mana ada anak cewe yg rumahnya kaya kapal pecah gini—"
Gua tau dia sedang stres berat jadi gua terus ngomel tanpa henti. sambil bersihin semua sampah sampe bersih.

Gua tau dia ga dengerin semua omelan gua dan cuma duduk di sofa dengan selimut dan memegang botol beer sampe gua selesai bersihin semua sampe sudut-sudut rumah.

Setelah semua selesai gua cuma duduk di sofa yg lain berhadapan sama dia.

Gua cuma duduk dan diem.

Gua liat dia udh abis satu botol beer lebih dan udh pasti dia sekarang pasti mabuk.

Cukup lama gua duduk dan cuma merhatiin Aila, tiba-tiba Aila mulai menangis dan berbicara meracau.

"Knpa km pergiiiii.......aku uddh minta maaafff.....huwaaa...."

Gua ga heran lagi setelah melihat situasi dan kondisi di sini sangat mudah ditebak inti masalahnya.

~

Semalaman gua coba nenangin Aila sampe dia lelah nangis dan gua tuntun buat tidur di kamar,ga tau udh berapa lama dia ga tidur nyaman di kasur.

Pagi harinya gua bangun pagi dan buat sarapan.

"Liaa..!!"

"Lia km kembali...?"

Kata Aila heboh saat keluar kamar dengan ekspresi penuh berharap.

"Ah sorry,gua bukan Lia."
Jawab gua dan di balas langsung dg wajah yg kembali muram.

Yah udh pasti dia kaget terbangun di kasur setelah sekian lama.wajar jika Aila mengira Lia yg ada disini.

"Lo kapan datengnya."
Kata Aila yg sudah kembali duduk di sofa favoritnya sambil meneguk beer lagi.

"Tadi malem astaga,lo ga inget gua yg beliin tuh beer."

"Trus ga baik minum alkohol pagi-pagi,gua mau beli bahan dulu buat sarapan."
Kata gua sambil merebut botol beer dg cepat dari tangannya.

"Ini jangan di minum lg,gua buang ntar."
Tegas gua sambil nunjuk botol beer.

~

"Ni anak kalo ga di awasi gimana jadinya,astagaa...."
Oceh gua sambil menuju toserba.


Ga lama gua belanja,gua langsung balik ke rumah Aila.
Setibanya gua depan pintu dari kejauhan gua bisa liat ada seorang yg berdiri di depan pintu.

"Jenn...? Ngapain pagi-pagi ke sini?"

Tanya gua pada orang yg ternyata Jenn.

Sebenarnya bisa di tebak kenapa dia di sini sih,sama kaya gua yg khawatir karna ga ada kabar dari Aila. Tp gua yakin kekhawatirannya lebih besar dari gua.

"Loh,lo juga knp di sini? Aila ada di dalem? Gimana kabarnya?"
Beberapa pertanyaan langsung dilontarkan tanpa memberi kesempatan untuk gua menjawab.

"Iya, ayo masuk. Liat sendiri aja."
Kata gua tanpa basa-basi langsung mengajaknya masuk.

Seketika masuk Jenn hanya berdiri melihat Aila.

"Aila~"
Panggil Jenn dg suara yg menenangkan.

Mendengar itu Aila seketika berbalik untuk melihat siapa yg memanggilnya.
Terlihat jelas dari ekspresinya dia berharap orang yg memanggilnya tadi adalah Lia dan setelah mengetahui panggilan itu bukan dari orng yg dia rindukan membuat harapan di wajahnya pudar.

Jenn berjalan mendekati Aila,sementara gua menyiapkan sarapan dan sesekali mengamati.

"Km sudah menghapus perasaan mu padaku?"
Tanya Aila pada Jenn yg ada didepannya.

"...."
Tanpa menjawab Jenn menggelengkan kepalanya. Yg menandakan jawaban tidak.

"Aku sudah bilang padamu kan,aku tidak bisa menjadi teman mu jika km masih punya perasaan untuk ku."
Kata Aila.

~

Gua yg memperhatikan dari dapur merasa kagum,karna itu menjadi kalimat terpanjang yg saat ini Aila katakan. Meskipun itu kalimat menyakitkan.

~

"Aku hanya ingin menghiburmu."
Kata Jenn.

"Berhenti menghiburku,berhenti memperhatikanku,berhenti membuatku seakan mempermainkan perasaan mu."
"Sebelum km menghapus perasaan mu padaku,aku bukan teman mu."

Setelah Aila mengatakan kalimat panjang lebar itu dg susah payah,dia segera masuk ke kamar tanpa menghiraukan Jenn yg ada di sana.

Setelah beberapa menit Aila masuk kamar,kemudian Jenn berdiri di depan pintu kamar untuk mengucapkan sesuatu.

"Okey,aku akan pergi."

"Terimakasih untuk waktu mu selama ini."

"Dan~aku tidak menyesal menyukaimu."

"Selamat tinggal,Jaga diri mu—"







Q: Tumben ngebut updatenya tor......
A:karna di puncak konflik jadi semangat 😁

I Fell on You Part.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang