🎀

2.9K 183 10
                                    

Tiap hari yg ku liat adalah Lia yg sibuk dengan pekerjaannya. Aku tau dia sangat bekerja keras yah walaupun dia sudah punya banyak tabungan.

Hari ini juga sama aku yg duduk di sofa hanya melihatnya mondar-mandir telepon sana-sini dan kadang dia hanya duduk di meja kerjanya memandangi laptopnya dengan wajah serius.

Aku memperhatikan setiap ekspresinya entah itu saat serius bekerja,berpikir keras dan ekspresi leganya saat semua berjalan lancar. Mungkin Lia tidak tau kalau aku memperhatikannya selama ia bekerja.

"Ah....aku sangat mencintainya."
Entah sudah ke berapa kali aku mengatakan itu dalam hati saat memperhatikannya.

"Aku sangat beruntung mendapatkannya,dia cantik,baik,pekerjaan keras."

"Tp dia benar-benar tidak memperhatikan ku saat bekerja, ini menyebalkan."

"Dia bahkan lebih sering berbicara dengan Lauren akhir-akhir ini,yah walaupun soal pekerjaan."

Berhubung besok adalah hari ulang tahun Lia,aku berencana memberikan kejutan. Mungkin aku harus mencoba berpura-pura marah padanya.

Dan keesokan paginya kebetulan Lia pengen nganter kuliah, aku gunain aja buat pura-pura marah padanya.

"Aku berangkat sendiri aja,biasanya juga sendiri kan."

Kata ku dan segera keluar kamar.

"Baby..!!"

"Bae...wait wait."

"Km marah ya......aku minta maaf karena terlalu sibuk sama kerjaan aku....aku minta maaf,jan marah ya..."

Dan Lia benar-benar mengira aku marah padanya. Melihat responnya yg seperti itu dan terus-menerus meminta maaf membuatku merasa tidak enak padanya.

"No...ngak,aku ngerti emng kerjaan km banyak. Hari ini aku cuma pengen berangkat sendiri."

Sebelum pergi aku memberikan kecupan singkat di pipinya dan melihat sekilas wajah bingungnya yg masih mengira aku sedang marah.

Rencananya aku akan membelikan Lia hadiah setelah selesai kuliah nanti.




Suasana kantin tidak terlalu ramai saat ini dan aku sedang mencari seorang disini.

"Aila...."
Panggil Emily pada ku

Emily adalah kenalan pertama ku saat kuliah disini,dan dia juga sudah tau kalau aku sudah menikah.

"Bukannya ga seru y kalo cuma ngasih kado, lo ga nyiapin apa lagi gitu."

"Aaa....aku tadi sudah berpura-pura marah,bayangin wajah paniknya kalo aku marah aja bikin aku senyum-senyum sendiri."

"Iya deh yg bucin."
"Eh...eh liat tuh model majalah terkenal dilihat dari posturnya aja udh keliatan."
Kata Emily mengarah pada seorang yg baru datang.

"Oh dia model,iya sih emng diliat aja udh tau. Emng siapa namanya?"
Mata ku masih mengikuti gerak-geriknya.

"Kalo ga salah sih namanya Jenn. Ini salah satu foto majalahnya."
Emily menunjukkan sebuah foto di hpnya.

Jenn,cewe tomboi dengan rambut pendek sebahu dan style fashionable. Dengan wajah cantik tampan dan sifat cuek membuat banyak orang penasaran padanya terutama cewe.

Dari pertama dia masuk kantin sampai sekarang dia sudah duduk dan fokus menatap laptopnya,pandangan ku tidak lepas darinya.

"Woi, ketagihan liatin dia ya..."
"Eh tp dia lebih muda lho,katanya sering ambil cuti jadi S1nya belum kelar."

"Masih muda tp udh jadi model terkenal? Hebat banget."

"Iya,emng dari kecil udh sering ikut photoshoot."

"Oh...tp cuek banget y keliatannya."

"Bahkan dikampus dia ga punya temen deket,banyak yg deketin cuma buat modus."

"Iya lah secara dia udh kaya artis."
"Udh ah...yok masuk."

Gosip singkat itu kita akhiri dan kita masuk kls seperti biasa sampai sore hari semua kelas ku udah selesai dan aku nunggu Emily di dlm mobil.


Setelah menunggu sekitar 5menit Emily mengirim pesan.

"Ai....I'm so sorry. Gue bakal pulang telat ga bisa temenin lo."
"Sorry"
Dengan emoticon minta maaf.

"it's okay,au akan pergi sendiri."


"Sorry...."

Dan akhirnya aku pergi sendiri ke mall yg cukup besar sambil memikirkan apa yg akan aku berikan nanti.

Karna ini mall besar di dalamnya hanya ada store brand-brand terkenal seperti Balenciaga Gucci dan kawan"nya.

Aku ingat Lia hanya punya beberapa barang branded jadi aku berinisiatif membelikannya dan masuki salah satu store itu.

Sepertinya brand itu mengutamakan koleksi jam tangan karna disana lebih banyak pilihan jam tangan dari pada baju atau pun perhiasan.

Selama beberapa menit aku sibuk memilih jam tangan tiba-tiba ada seorang yg baru datang dan berdiri disebelah ku untuk memilih jam tangan.

"Eh...kan-"
Kata ku spontan melihat yg berdiri disebelah ku adalah Jenn.

"Eh aduh,kan ga kenal."
Kata ku dalam hati karena sadar kita tidk saling kenal.

"Iya..?"
Kata Jenn bertanya-tanya karena teguran ku.

"Oh,maaf aku cuma kaget aja ketemu disini.Kita satu kampus,ah mungkin km ga kenal aku."

"Oh...oke."

Jawaban ta terduga Jenn yg langsung mengakhiri percakapan.

"Ih kaya ngomong sama es."
Kata ku dalam hati.

Beberapa menit kita hanya fokus dengan aktivitas masing-masing memilih jam tangan tanpa ada percakapan tiba-tiba Jenn membuka percakapan.

"Bagus yg kanan."
Kata Jenn melihat ku kebingungan memilih salah satu dari 2 jm tangan.

"Bener kan,aku juga berpikir begitu."

Aku membayar jam tangan itu dengan kartu ku sendiri dan pastinya Lia tidak akan tau aku membelikan hadiah,karena setiap transaksi kartu juga akan mendapat pesan info transaksi di handphone.

Entah bagaimana aku dan jenn berakhir makan bareng dan mengobrol.
Kurang dari satu hari aku tau bahwa Jenn bukanlah orng yg dingin kaya es dan super cuek, dia hanya tidak ingin memiliki teman yg hanya memanfaatkan status dan uangnya.




Disisi lain tanpa Aila tau Lia yg masih sibuk di meja kerjanya tidak bisa fokus mengerjakan pekerjaannya,Lia terus membuka handphonenya menunggu kabar dari Aila dan menunggunya pulang dengan hati tidak tenang.

Lia yg tidak tenang ingin sekali menelfon Aila tp karena Aila sudah bilang kalo mau pulang telat Lia mengurungkan niatnya dan hanya menunggu.



Tolong dikireksi ya bahasa,jalan cerita maupun tulisannya

Thankyou

I Fell on You Part.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang