14

187 32 0
                                    



















"Kak joohyun tunggu!" Teriaknya berlari mengejar joohyun

Somi menahan pintu mobil joohyun, "biar aku yang nyupir kak, bahaya."

Joohyun mengangguk sambil berpindah ke pintu penumpang

"Langsung pulang?" Joohyun mengangguk

"Oke" somi melajukan mobilnya

"Jangan dipikirin" ucap somi ketika melihat joohyun melamun

"H-hah?"

Somi menoleh, "Jangan mikirin hal yang gak penting kak"

Joohyun menghela nafasnya, "Menurut kamu...tadi aku kasar gak sama ibunya seulgi?"

"Kasar gimana nya sih? Kalo aku jadi kakak, aku bakal teriak-teriakin tuh ibunya kak seulgi" kesal somi

"Tapi aku merasa bersalah" ucapnya pelan

"Kakak jangan terlalu baik deh! Aku dah capek banget liat kakak yang selalu ngalah sama ibu itu"

"Tapi kan tetep aja tadi ga sopan mana sama orang tua lagi" ucap joohyun sambil mengusap wajahnya

"Iya orang tua tapi ga punya tata krama."

"Untung sikapnya ga nurun ke kak seulgi" lanjut somi

"Aku jadi ga enak ke seulgi nya"

"Udahlah kak lagian sampai kapanpun keluarga seulgi ga bakal nerima keluarga kakak hanya karna beda agama"

"Gue heran padahal di agamanya ngajarin apa itu toleransi tapi ga diterapin sama dianya, ga kebayang kalo non-muslim tinggal di deket rumahnya pasti dijulidin tiap hari" lanjut somi bergidik ngeri sedangkan joohyun hanya diam saja

Mereka sudah sampai di rumahnya, dan joohyun langsung turun diikuti dengan somi

"Kak aku balik dulu ya"

"Kamu gapapa jalan kaki?"

"Gapapa lahh orang rumahnya deket juga" jawab somi

"Oh yaudah deh makasih ya"

"Iya santuy jangan mikirin kejadian tadi, lebih baik kakak tidur aja udah malem nih" kata somi yang diangguki joohyun

Kemudian joohyun masuk ke dalam rumahnya, "gimana acaranya lancar?" Tanya papa joohyun yang sepertinya menunggu dia pulang

"Lancar banget" jawabnya

"Kamu gapapa kan?"

Joohyun tersenyum getir, "pura-pura gapapa itu susah pah"

"Sini" papa joohyun menepuk sofa disampingnya

Joohyun langsung duduk disampingnya, "kamu yang sabar ya, suatu saat kamu pasti nemuin orang yang lebih baik lagi" joohyun mengangguk

Papa joohyun merangkul anaknya sambil menyenderkan kepala joohyun di pundaknya, "lepasin semua emosi kamu ke papa, jangan dipendem lagi gak baik buat kesehatan kamu, akhir-akhir ini juga kamu sering ngelamun sendirian, papa juga ikut sakit ngeliat anak papa kayak begini"

Joohyun langsung memeluk papanya dan terisak di pelukannya, "maafin joohyun pah~"

Papa joohyun hanya mengusap punggung anaknya sambil mengeluarkan kata-kata menenangkan untuk anaknya




















Pagi telah tiba, papa joohyun yang sedang memberi makan anjing peliharaannya terganggu oleh suara bel rumahnya, dia bergegas untuk membukakan pintu untuk orang tidak tahu diri karena bertamu sepagi ini

CHOICE ||WenseulreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang