Seulgi berjalan keluar sambil memegang tangannya, menghampiri joohyun
"Gi makasih banyak"
"Kalo ga ada kamu, aku ga tau nasib yerim kayak gimana" lanjutnya
Seulgi mengangguk lalu duduk di samping joohyun, "iya sama-sama, aku udah anggep yerim adik aku sendiri"
"Kenapa yerim bisa keluar rumah?" Tanyanya
"Tadi aku lagi ke dapur buat cuci alat makan yerim, terus ke toilet bentar pas balik lagi ke ruang tv yerim udah ga ada aku cari cari ke seluruh ruangan tetep ga ada sampe baru sadar ternyata pintu depan dan gerbang sedikit terbuka"
"Pas mau cari di depan rumah hpku berdering dan ternyata itu dari kamu"
"Kalo aja aku ga ke dapur, mungkin yerim masih sehat sampe sekarang" lanjutnya
Seulgi langsung memeluknya, "semuanya sudah takdir hyun~"
Papa wendy kembali ke IGD bersama istri dan anaknya yang terlihat panik, suara deheman membuat keduanya menoleh dan melepaskan pelukannya
"Seulgi kamu baik-baik aja kan?" Tanya wendy yang melihat banyak darah di baju seulgi
Seulgi tersenyum, "aku baik-baik aja, yang ketabrak bukan aku"
"Sini" seulgi menarik tangan wendy untuk duduk di sebelahnya
"Syukurlah kalo gitu" ucap wendy setelah menghela nafas lega
"Kamu ibu anak kecil itu?" Tanya papa wendy
Merasa tidak fokus, joohyun hanya menganggukkan kepalanya saja
"Saya minta maaf atas kejadian ini"
"Saya benar-benar tidak sengaja"
"Dan saya sudah menebus biaya beserta ruang inapnya" lanjutnya
Joohyun mengangguk, "terimakasih, ini juga karena kelalaian saya"
"Saya sudah memaafkan bapak" lanjutnya
"Kalau begitu bolehkah kita pergi sekarang? Mungkin besok saya akan datang menjenguknya lagi"
Joohyun mengangguk, "ya, silahkan"
"Yasudah kita pamit dulu"
"Ayo wendy seulgi" ajaknya kemudian berjalan menjauh dengan istrinya
"Aku mau nunggu disini" ucap seulgi menahan tarikan lengan wendy
"Gi kita ada janji mau makan malem bareng loh"
"Joohyun, kamu gapapa kan kalo nunggu disini sendiri?" Tanya wendy
Joohyun yang sedari tadi menyimak langsung menganggukkan kepalanya, "kamu pergi aja gi" ucapnya
"Tuh kan dia aja ga keberatan, udah ayo" wendy menarik tangan tangan seulgi
"T-tapi.." seulgi pasrah mengikuti wendy
Joohyun hanya tersenyum getir melihat keduanya yang mulai berjalan jauh meninggalkannya
Yerim dipindahkan ke ruang rawat inap anak, joohyun duduk di sisi ranjang yerim, menatapnya dengan rasa bersalah
"Maafin teteh myemim~" air matanya perlahan turun saat tangannya mengusap pipinya
Dilihatnya yerim yang kepalanya dililit perban dan tangannya yang terdapat luka goresan, joohyun ikut merasa sakit melihat adiknya yang terbaring lemah di kasur.
-
"Kamu mau kemana?" Tanya wendy yang melihat seulgi hendak keluar rumahnya
"Makan malamnya udah kan? Aku mau ke rumah sakit lagi nungguin yerim sadar" jawab seulgi sambil mengambil kunci mobilnya
"Nungguin yerim biar bisa berduaan sama joohyun gitu? Iya?!" Wendy mengeraskan suaranya
Seulgi mengerutkan alisnya, "maksud kamu apa?"
"Bilang aja mau berduaan sama wanita itu!"
"Jelas-jelas aku mau nungguin yerim entah ada joohyun atau ngga, aku tetep bakal nemenin anak itu"
"Kenapa kamu mau nungguin anak itu? Kamu kan ga ada hubungannya sama dia" sinis wendy
"Kamu ga tau seberapa deketnya aku sama dia" balas seulgi
"Tapi aku ini tunangan kamu!" Teriaknya
"Aku tau jadi aku mohon pengertianmu wendy, aku ingin menemani anak itu"
"Oh jadi anak itu lebih penting dari aku?!"
"Kamu kenapa sih?" Heran seulgi
"Anak itu anaknya joohyun kan?" Seulgi semakin mengerutkan alisnya bingung
"Aku jadi tau alesan ibu kamu benci dia, ternyata dia wanita yang ga bisa menjaga kehormatannya"
"Jaga omongan kamu wendy!!!"
"Kenapa? Ga terima aku bilang gitu?" Tantang wendy
"Dia siapa sih? Dia apain kamu sampe kamu ga bisa lupain dia?" Tanyanya sambil menunjuk dada seulgi dan sedikit mendorongnya
"Disini jelas jelas ada aku yang jauh lebih baik dari perempuan jalang kayak dia!" Lanjutnya
"SHON WENDY!!!"
"Kamu bener bener keterlaluan!"
"Dia bukan perempuan jalang! Bae Joohyun bukan perempuan jalang!" Tegas seulgi
"Kamu belain dia? Jelas jelas dia hamil dan punya anak diluar nikah!"
"Dan kamu masih belain dia? Sana pergi samperin perempuan jalang pelakor itu!"
"Kamu jangan menganggap dia seolah-olah jadi orang ketiga di hubungan kita!"
"Kamu ga inget disini siapa yang jadi penghancur hubungan aku sama dia hah?"
"Kamu wendy kamu!" Seulgi menekan suaranya
"Itu karena hubungan kalian dilarang agama!!! Dia itu non muslim seulgi!" Teriaknya
"Aku jadi curiga, jangan-jangan anak itu adalah anak haram dari hubungan terlarang kalian"
Seulgi tersentak sesaat, kemudian menghembuskan nafasnya dan tersenyum miring, "aku ga percaya kamu ngomong kayak gitu wendy"
"Perlahan sifat asli kamu keluar dan aku semakin ngerti kenapa aku ga mudah jatuh cinta sama kamu"
"Karena dari awal pilihan hatiku sudah benar, joohyun lebih baik daripada kamu, mau seberapa jauh pun, mau seberapa baik kamu pun, pilihanku tetap pada joohyun!"
Wendy menggelengkan kepalanya dengan air mata yang sudah terbendung
"Dan perlu kamu tau, bahwa anak itu...Bae Yerim bukanlah anak haram, dia adalah adik kandung Bae Joohyun!"
"Dan perlu kamu tau juga, Bae Joohyun bukanlah perempuan jalang, dia selalu menjaga kehormatannya"
"Dan sekarang dia bukan lagi non muslim karena dia sudah menjadi mualaf" lanjutnya
Tubuh wendy sedikit terhenyak ke belakang, tersadar akan perkataannya tadi, "seulgi maafin aku~" lirihnya
"Aku pergi dulu" ucap seulgi kemudian berjalan keluar rumahnya
"Ku harap ketika aku pulang, kamu sudah pergi dari rumah ini" lanjutnya sebelum benar-benar keluar dari pintu
* * *
Tes ombak dulu🌊
Jadi seulrene atau wenseul?
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOICE ||Wenseulrene
RomanceSeulgi kini diberikan 2 pilihan, apakah dia lebih memilih cintanya atau memilih pilihan orang tuanya? B×G #seulrene #wenseul #genderbender