23 END

5.4K 299 63
                                    

Tak menyisakan apapun
.

.

.

Naruto tiba-tiba berdiri, melepas pelukan Hinata dan berjalan cepat ke arah Itachi.

"Aku mohon, katakan padaku bagaimana cara mengeluarkan kaguya tanpa membuat Hinata tiada, aku mohon...tolong aku...!" Naruto memohon, meminta pertolongan pada Itachi yang hanya bisa diam tidak berkutik.

"Aku akan melakukan apapun ! Atau-atau dia menginginkan tubuhku, kan ? Ayo tanamkan jutsu pengikat itu padaku Itachi ! aku akan menarik Kaguya sialan itu dari tubuh istriku !" Naruto kekeuh, ia tidak bisa berdiam diri dan menunggu Hinatanya mati sementara ia tidak bisa melakukan apapun.

Pasti ada cara untuk menyelamatkan Hinata ! Yaa ia yakin itu !

Naruto mendecih saat melihat Itachi yang menunduk dan menggelengkan kepala.

"Kau tidak pantas sama sekali mencintai Hinataku, Itachi ! Kau hanya akan diam dan membiarkan Hinata pergi ?!"

Itachi bergeming, Hinata telah menanamkan jutsu pengikat pada tubuhnya, ketika si target sudah terikat dan menyatu dalam tubuh yang cocok, mereka sudah menjadi satu.

Dengan kata lain 'mustahil dipisahkan'.

"Kakashi sensei, tolong aku...kau-kau pasti tau cara untuk menyelamatkan Hinata, beri tahu aku sensei !" Naruto belum menyerah, ia masih memiliki waktu, tidak ingin pasrah dan membiarkan Hinata meninggalkannya.

Kakashi hanya diam bergeming, air matanya ikut meleleh membasahi masker yang dikenakannya. Ia merasa sangat tidak berguna sekarang, bagaimana cara menyelamatkan Hinata ? Iapun tidak tau...karena jika chakra seseorang sudah menyatu satu sama lain, maka mengeluarkan atau membunuh salah satunya sama saja dengan membunuh keduanya.

Melihat respon dari sensei nya yang hanya diam itu membuat Naruto berdecih. "Baik, baik kalau tidak ada yang mau memberitahuku, ayo kita pergi ke orochimaru Hinata, dia pasti mengetahui sesuatu !" Naruto bergegas hendak membawa Hinata pergi menemui Orochimaru.

Naruto yang hendak menggendong Hinata tertahan oleh gerakan tangan Hinata yang mencegahnya, membuat Naruto tertegun. Hinata menggeleng, dengan genangan air mata yang tidak tertahan akhirnya luruh juga dikedua pipi pualamnya.

dengan sesegera mungkin ia menghapus kasar air matanya dan kembali mencoba menampilkan senyum terbaiknya. "nee, ayo kita pulang Naruto-kun..." lirih Hinata, mencoba menyampaikan kebenaran keadaannya, walaupun pahit, tapi semua sudah terjadi. Semua keputusan yang ia ambil sudah ia fikirkan matang-matang dua tahun terakhir ini.

Semua rencananya dengan Itachi, mereka sudah tau, bahwa Kaguya memegang kendali atas Hyuga Rei, mereka tau Kaguya menargetkan Naruto untuk menjadi wadah, dia akan semakin kuat, semakin tidak terkalahkan. Maka dari itu mereka sepakat untuk mencari tubuh yang cocok untuk ditanami jutsu pengikat dan menjebak Kaguya agar mati dalam wadah barunya.

Namun semua terjadi diluar rencana seharusnya, Hinata sempat menemukan tubuh yang cocok, namun bayangan ia akan merenggut nyawa orang itu, memisahkannya dari keluarganya membuat Hinata berfikir ulang. Haruskah ia mengumpankan nyawa orang yang tidak berdosa dalam hal ini ? 

Lagipun, jika gagal. Kaguya akan  semakin kuat, ia akan sangat berbahaya bagi kehidupan orang-orang tersayangnya. Dia akan membahayakan Naruto, Boruto, Himawari dan semua teman-temannya. Mereka adalah orang-orang yang kuat dan akan di butuhkan oleh Konoha, akan sangat tidak adil jika anak-anaknya harus kembali hidup dalam peperangan.

Hinata ingin mereka selamat, hidup tenang dan damai tanpa peperangan yang akan menimbulkan banyak korban. Biarkan mereka yang sudah ditinggalkan keluarganya mencoba menata hidup mereka kembali, jangan ada pertumpahan darah lagi.

RhapsodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang