07 ♪♪

3.2K 203 7
                                    

Aku harus kehilanganmu untuk bisa mencintai diriku sendiri !


.

.

.

Terbaring diatas ranjang rumah sakit, dengan lebam dimana-mana. 

Tubuhnya ringkih, seperti akan hancur kalau di sentuh. Ini sudah hari ke tiga nya di rumah sakit Konoha dan ditangani oleh tim khusus, tetapi Istri dari Hokage ketujuh itu masih terbaring tak berdaya.

Kedua Amethys indahnya belum kunjung terbuka.

'Tubuhnya sudah mulai membaik, tapi belum ada keinginan dari pemilik tubuh untuk bangun... !'

'...Aku tidak mengerti..?!'

'Hhhh.....Tubuh Hinata sudah berangsur membaik, tapi  dia belum berkeinginan untuk bangun ! mungkin ada sesuatu yang menahannya di alam bawah sadar....atau sebelum dia tidak sadarkan diri ada kejadian yang menimbulkan traumatic ..!'

Begitulah yang Naruto tangkap dari obrolannya dengan Tsunade kemarin.

Hatinya semakin hancur, 'Himee...? Apa kau sangat tidak ingin bertemu dengan pria brengsek ini..?!'

Naruto terduduk disamping istrinya, menggenggam tangan putih pucat dan kurus itu, sesekali menciuminya atau meletakan tangan dingin tersebut ke pipinya. Tidak jarang ia tertidur dalam posisi duduk sambil menggenggam tangan Hinata.

Tidak ingin beranjak dari sana, ia ingin jadi orang pertama yang Hinata lihat saat bangun nanti !

"Papa...? Kenapa Mama belum bangun..? Apa Mama baik-baik saja..?" 

Di sebrang Naruto, terduduk putri kecilnya yang juga tak ingin beranjak meninggalkan ibunya. Bertanya dengan tanpa melepaskan tatapan sendunya pada Hinata yang masih belum membuka mata.

Hati Ayah dua anak tersebut terasa tercubit mendengar pertanyaan yang keluar dari Himawari. 

"...Mama baik-baik saja Hima...Mama hanya sedang beristirahat agar cepat sembuh..!" Ia mencoba tersenyum meyakinkan putri kecilnya.

Masih terbayang bagaimana jerit tangis Himawari saat pertama kali mengetahui Hinata ditemukan dan dibawa kerumah sakit, ia kekeh ingin melihat ibunya yang saat itu sedang dalam penanganan.

Begitu juga Boruto, anak sulungnya itu tanpa ragu menangis terisak dan memeluk adiknya.

Tuhan...ia yang bertanggung jawab atas semua kesedihan yang ditanggung anak-anaknya !

Sejak Hinata dinyatakan menghilang, kecerian seperti terenggut begitu saja dari mereka.

Ia penyebab semua ini, semua gara-gara dirinya, Hal mengerikan atau penyiksaan apa yang Hinata terima ? selain penyiksaan batin dari dirinya sebelum insiden itu.

Tanpa angin tanpa Hujan Hinata ditemukan tergeletak di depan gerbang Desa Konoha, dengan sekujur tubuh dipenuhi dengan lebam, darah kering dengan luka sayatan dimana-mana, pergelangan kaki yang membiru seperti sehabis di ikat dalam waktu yang lama.

Naruto tidak akan tinggal diam, sampai matipun akan ia cari brengsek yang telah membuat Hinata nya sekarat seperti ini !

.

.

.

"Ino..! apa tidak ada petunjuk atau jejak ..? siapa yang meletakan Hinata di gerbang konoha?" Naruto bertanya dengan tatapan mata yang menyorot kedepan dengan tatapan kosong.

RhapsodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang