18 ♪♪

3K 177 13
                                    


Butuh waktu seumur hidup untuk membangun sebuah hubungan, dan butuh waktu sekejap untuk menghancurkannya.


.


.


.


" Waktu itu, aku sedang tidak mendapat banyak misi, kan ? Hinata saat itu mengidam ingin makan Otoro, tapi lagi-lagi karena aku tidak punya cukup uang aku hanya bisa membelikan Chutoro untuk Hinata. Hinata memakannya dengan sangat lahap waktu itu, Maafkan aku untuk semua kesulitan yang Hinata alami selama bersamaku..." Naruto menunduk, kedua Shapire nya yang sendu tidak sanggup menatap Hinata.

Terbayang saat awal masa mengidam, Hinata tidak banyak menginginkan hal aneh dan macam-macam. Ngidam pertamanya dulu ingin memakan Otoro dari restoran tradisional yang merupakan langganan Hinata sedari dulu.

Hinata duduk dengan semangat di meja makan kecil di apartemen, menunggunya yang kembali dari membeli Otoro keinginan bayi.

Tetapi karena saat itu ia sedang tidak banyak misi, Naruto tidak punya cukup uang untuk membeli daging ikan Maguro dengan banyak kandungan lemak itu, dan hanya bisa membawa pulang chutoro, yang tentunya harganya lebih murah. Tapi Hinata tetap menyambut baik Chutoro yang ia beli, memakannya dengan lahap dan mengucapkan terimakasih berkali-kali padanya.

Naruto merasa bersalah, padahal sebelumnya Hinata bisa mendapatkan makanan itu dengan mudah. Selain karena berasal dari keluarga bangsawan, Hinata juga bercerita kalau ia mengambil banyak misi untuk terus meningkatkan kekuatan.

Dan setelah mereka menikah, terutama saat mengetahui Hinata hamil, Naruto tidak membiarkan Hinata mengambil misi, menghindari hal yang membahayakan buah hati mereka. Selama menikah, ia juga tidak mau menerima uang dari Hinata, dan menyarankan pada Hinata untuk menabung kan semua uangnya untuk keperluan Hinata sendiri.


"Hinata mau menemaniku tinggal di apartemen yang kecil, padahal sebelumnya Hinata tinggal di mansion yang sangat besar, tidak pernah mengeluh dan menuntut apapun padaku...tapi balasanku ?! aku tidak tau diri sekali ya, Hime...?" Naruto terkekeh pahit, kedua Shapire nya menunjukan kilat marah.

Marah pada dirinya sendiri !

"Aku tidak tau, apa yang membuatmu bertahan disisiku Hinata, bahkan...Toneri lebih tampan dariku ! dan dia memiliki segalanya..." Naruto mengalihkan pandangannya pada Hinata yang juga tengah memandangnya, tatapannya terlihat tenang, tidak menunjukan emosi apapun.


Beberapa saat kemudian Hinata mengalihkan pandangannya kedepan, menatap bunga-bunga matahari yang harus mengalah pada bulan yang terlihat samar dibalik jendela besar itu.

"Saat aku masih kecil, ada seseorang yang pernah berkata padaku 'Aku tidak memiliki apapun, tapi aku tidak pernah menangis !'." Bayangan Naruto kecil yang menarik tangannya yang saat itu tengah menangis di tengah jalan yang tertutup salju di musim dingin, tepat saat upacara pemakaman Hyuga Hizashi, Naruto kecil menuntunnya dan mengantarkannya sampai di gerbang mansion Hyuga. "Sejak saat itu, aku mengerti, Harta bukan ukuran kebahagiaan Naruto-kun ! selama kita mensyukuri apapun dan berapapun yang kita miliki ! kebahagiaan bisa datang dari banyak pintu, banyak ruang, tidak melulu tentang uang !"

RhapsodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang