Extra Chapter

4.1K 252 31
                                    

Dan...

Lagi-lagi terbangun dengan mimpi yang sama. Keringat sebesar biji jagung bercucuran di kening dan pelipisnya.

Orang bilang ketika kita memiliki urusan yang belum selesai, maka akan terbawa mimpi.

Di atas kasur king size, terduduk pria berambut kuning yang terbangun dengan nafas memburu. Ngos ngosan seperti habis marathon.

"Hinata...." Lagi-lagi nama itu yang keluar dari bibir nya.

Zaman sudah berubah, gedung pencakar langit dimana-mana, kendaraan mewah berlalu-lalang di jalan-jalan besar. Tapi Naruto terlahir dengan ingatan masa lalaunya, tidak ada sedikitpun yang ia lupakan. Oleh karena itu resah selalu menghampirinya kala tak mampu mengenyahkan bayangan perempuan cantik berambut Indygo dengan kedua Amethys yang menenangkan.

'Dimana Hinata ?'

'Apa dia juga terlahir kembali ?'

.

.

.


Hari ini Uzumaki Naruto, seorang pengacara handal sedang diperjalanan menuju sebuah Cafe Classic di ujung kota Tokyo, kasus yang menimpa sahabatnya mengharuskan Jiwa pertemanannya datang setelah mendapat teror permohonan bantuan di tengah malam dari sahabat tersayangnya itu.

"Naruto, kau masih dimana?! Lama sekali ! Niat bantu gak sih ?!"

What the hell ?!!!

Kurang ajar sekali si tuan yang semalam mengemis-ngemis bantuan padanya ini. Hey, kemana Uchiha Sasuke yang semalam menelpon dengan nada memelas nyaris menangis sebab dituntut oleh seorang perempuan yang mengaku di aniaya olehnya.

Dulu dia menjadi nukenin, sekarang menjadi calon buronan polisi. Hhhhh...apa Uchiha Sasuke memang ditakdirkan menjadi brengsek di semua kehidupan ?

Oke Naruto, tenangkan dirimu dan berbelas kasih lah pada si Teme yang mau membantumu mencari Hinata di sepanjang kehidupan. Walaupun Sasuke sendiri mengaku tidak tau dan tidak pernah memiliki ingatan bahwa mereka adalah teman di akademi ninja dulu. Dia selalu membantu misi pencarian Hinata yang walaupun seringkali mengatai kalau Naruto itu halu dan harus segera move on ke gadis-gadis seksi di kota besar seperti Tokyo. Tak jarang juga buaya darat kelas kakap itu menawarkan salah satu gadis di penangkarannya.

Tapi Naruto tidak memiliki minat kepada siapapun selain Hinata ! Walaupun sampai sekarang ia belum dipertemukan dengan istrinya di kehidupan sebelumnya itu.

.

.

.


"Kau mengenalku sejak kecil, Dobe ! Kau tau, kan ? Sebrengsek apapun aku, aku tidak akan pernah menganiaya perempuan manapun !"

"Oke, jelaskan !"

"Aku datang ke bar bersama kekasihku, lalu kekasihku yang lain memergoki kami sedang bermesraan dan menamparku di depan umum, kami menjadi pusat perhatian, karena aku sedang mabuk aku tidak sadar balik menamparnya. Dan sialnya kejadian itu direkam entah oleh siapa yang akhirnya jatuh ke tangan kekasihku yang sudah jadi mantan itu dan orang tuanya yang luar biasa kaya raya dan membawanya ke polisi sebagai barang bukti."

"Ini berlebihan kan, Dobe ? Aku hanya menamparnya dalam keadaan tidak sadar ! Bukan menariknya ke tembok dan membenturkan kepalanya berkali-kali ! Tapi, Hhhhh....dasar orang kaya ! Pokonya kau harus bantu aku Dobe ! Aku tidak ingin mendekam dipenjara karena kekuasaan keluarga gadis bodoh itu !"

Yaa...inilah Uchiha Sasuke, yang dulu hanya akan berbicara kalau mendesak atau mungkin dunia akan hancur baru mau mengeluarkan suara itu, kini menjadi cerewet bak cewe-cewe penggosip.

RhapsodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang