8

413 19 1
                                    

Yaya pov
Entah kenapa perasaanku gk enak, apalagi aku bisa melihat sosok wanita cantik yang muncul dihadapanku dengan mata hijau yang cantik dan rambut hitam panjangnya, apalagi wanita itu memakai gaun hitam yang cantik
"yaya...kemarilah" suara itu aku bisa mendengar dengan jelas tanpa aku sadar aku pun mengikuti arah suara itu dan terus berjalan , apalagi tak sadar jika aku sudah terlalu dalam untuk mengetahuinya, aku pun terkejut sekaligus tak percaya
Entah kenapa aku berada dimasa lalu, dan aku melihat semua kejadian tuanku se waktu kecil
Aku melihat 2 orang anak kecil sekitar 8 tahun bersama ibu mereka, dan 1 orang kecil yang menatap tak suka dengan dua orang anak kecil, apalagi dari wajah mereka sangat mirip dengan Gempa, Ice, dan Solar , aku melihat ibu mereka terus memarahi mereka dan tak peduli dengan satu anak bungsu berkacamata. Wajah wanita juga sangat cantik tapi terkesan dingin, tak lama aku pun sudah berada di tempat kedua aku melihat 3 anak kecil yang bermain main dengan senang, yang satu megang boneka, bertopi biru dan terakhir ada seseorang yang terus menjahili
"Ayo kak kita ketempat mama"kata Thorn
"Ya udah ayo, laze ayo ikut"kata taufan
Aku pun hanya memperhatikan mereka apalagi diantara ketiganya cuma Thorn yang memiliki mata sama dengan Ibunya.
Ibunya pun tersenyum dan menatap ketiga anaknya, iya pun meminta anaknya bermain sedangkan Blaze dia menarik tangannya, aku bisa melihat ada kesedihan diwajahnya dan mengikutinya
"Kamu seharus kuat dan kalahkan Ice dan Halilintar jangan jadi anak bodoh"kata Ibu mara menyindir dengan nada yang pedas
"Maaf kan blaze ma"kata blaze kecil berkaca kaca
Mara pun menolak anaknya ke Danau dan meninggalkan anaknya sendirian,.
Aku pun hanya melihat aku ingin menolong tapi tak bisa, aku pun melihat Taufan yang memperhatikan sang ibunya mencium pamannya dengan tatapan polos dan entah kenapa aku belum tahu itu.
Aku beralih ke Halilintar kecil, iya memandang Ibunya yang berdiri dibalik penjara diatas kastil, dan mata rubynya menatap Kasih sayang terhadap ibunya dan entah kenapa aku melihatnya ingin menangis dan tak lama aku pun tersadar dan melihat 3 orang didepanku.

Yaya pov end
Yaya pun menatap ketiganya dengan pandangan kosong, dan Blaze yang melihatnya langsung membuyarkan lamunannya
"eh kenapa aku ada disini"kata yaya tak tahu
"seharusnya kami bertanya begitu kau ngapain kesini"kata Taufan.
"iya yaya ada apa kau melamun ya"kata Thorn
Yaya pun hanya diam, dan entah kenapa tiba ada yang memeluknya dan mengelus lehernya belum lagi paha dan tangannya yang dirasakan
"karena kamu keluar tanpa izin maka kami akan menghukummu sweety"seringai Taufan
"Tunggu jangan"gumam yaya tak ingin
"yaya..thorn Haus thorn ingin ya"kata thorn dengan mata hijau polosnya
"Aku haus yaya"kata Blaze datar
Dan ketiganya pun langsung menghisap darah yaya sekaligus tanpa mempedulikan yaya kesakitan, yaya terus aja menahan kesakitan yang luar biasa dan ingin memberontak tapi mereka sangat kuat dan tak lama kesadarannya pun hilang dengan wajah yang pucat lalu menutup matanya.
Ketiganya pun menyudahinya, dan membawa Yaya kekamar agar tidak diketahui para saudara Mereka yang lain.
...................

Yaya pun membuka matanya, dan melihat jam menunjukkan jam 03.00 malam, iya pun berjalan iya ingin mencari udara segara, yaya pun berjalan dan tanpa sengaja iya melihat Halilintar duduk di jendela.
"ada apa kau kesini kau tidak tidur"kata hali dingin
Yaya pun hanya menunduk dan bisa merasakan aura dingin nan menyeramkan pada Halilintar, apalagu sifatnya hanya acuh dan tatapan Tajam.
"Pergilah, aku tak dimau diganggu"katanya datar
"Tapi Hali, aku hanya"kata yaya takut
"pergi dan menjauhlah, aku tak ingin kau tersakiti"kata Halilintar marah
Yaya pun hanya diam hanya menatap kosong Halilintar, tak lama seseorang masuk kedalam tubuhnya
"sungguh tak sangka sifat sinismu tak berubah ya"kata yaya dalam sosok mara
Halilintar pun hanya diam, dan dia tahu kalau wanita ini mengambil alih tubuh yaya
"wanita tak tahu diri, kau lebih baik pergi"teriak dingin Halilintar.
Yaya pun tersadar, dan melihat disekitarnya
"ada apa, dan aku kenapa"kata yaya tak tahu
Halilintar pun mendekati yaya dan membawanya ke sebuah Taman kesukaan ibunya
"aku tahu kau sangat keras kepala"kata Halilintar
"maaf aku hanya takut, dan aku melihat masa lalumu"kata yaya takut
Halilintar pun mengeratkan tangannya dan menatap tajam yaya
"jangan ikut campur kau tidak tahu keluarga ini, dan kau harus pergi sejauh mungkin demi keselamatanmu"kata Halilintar datar
"hiks...hiks..maaf"isak yaya menangis
Halilintar pun mendekati yaya lalu memeluknya
"jangan menangis"kata halilintar lembut
Yaya pun melihat kearah halilintar apalagi tingginya sebatas bidang Halilintar
"maaf "gumamnya
Yaya pun hanya diam, dan dia merasakan sesuatu menempel bibirnya lalu melumat bibirnya dengan pelan dengan disaksikan angib malam, apalagi yaya merasakan ciuman lembut dan bukan memaksa yang dilakukan Blaze dan Taufan
Halilintar pun mengelus leher yaya dan menyibak rambut yaya dan menampakkan leher mulus yaya, apalagi iya sangat Haus sekali
Halilintar pun menancap taringnya keleher yaya, dan yaya pun kesakitan karena darahnya dihisap oleh Halilintar dan yaya hanya mengeluh kesakitan.
"arkhhh..halihh...skit"kata yaya menahan kesakitan , halilintar pun terus menghisap darah yaya sambil memeluk tubuh mungil yaya. Yaya pun hanya menahanya dan kesadarannya menghilang ini sudah empat orang menghisap darahnya, dan membuatnya dia tidak bertenaga dan akhirnya dia pun pingsan . Halilintar pun menghentikan aksinya dan membawa yaya kekamar lalu menghilang dengan kilat merahnya, setelah membaringkan yaya, lalu mengecup dahi dan bibir yaya sekilas lalu menghilang
.......
"Ryan, aku sangat senang sekali"kata mara
"iya putri dan tubuh nona yaya cocok dengan anda"kata ryan
"sekian 100 tahun aku bisa bangkit dan membalas mereka atas kematianku"kata mara
"kamu menyimpan jantungku kan dan berikan pada Yaya"kata Mara pada mantan kekasihnya ryan
"iya nona setelah bulan purnama penuh aku akan membangkitkanmu dan hidup denganmu"kata Ryan
"Bagus aku menyukainya, tunggulah aku akan balas kalian semua"kata mara dengan senyum menyeringainya.

Bersambung

Cinta 7 Vampire TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang